Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca cerah berawan tak hanya menyelimuti wilayah DKI Jakarta, namun juga keempat daerah penyangga pagi hari ini, Sabtu (14/5/2022).
Namun, langit cerah tersebut tak berlangsung lama. BMKG memprakirakan siang nanti hujan intensitas ringan turun di sejumlah titik Ibu Kota, Bogor, Depok serta Bekasi.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan lewat peringatan dini cuacanya, BMKG melaporkan adanya potensi hujan dibarengi petir dan angin kencang yang bakal terjadi.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir di sebagian wilayah Jaktim dan Jaksel pada siang hingga sore hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Sabtu.
Sementara, untuk daerah penyangga Jakarta, potensi yang sama terjadi pada siang hingga menjelang malam hari.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang antara siang hingga menjelang malam hari di Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Jakarta Utara | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Bogor | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Tangerang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Penjelasan BMKG soal Cuaca Terik di Indonesia
Sementara itu, masyarakat di beberapa wilayah Indonesia merasakan panas terik akhir-akhir ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap suhu maksimum selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebut, kondisi suhu terik di wilayah Indonesia harus diwaspadai hingga pertengahan Mei.
"Kewaspadaan kondisi suhu panas terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei," kata Guswanto dalam keterangannya, Senin, 9 Mei 2022.
Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari, kata Guswanto, dipicu oleh beberapa hal. Pertama, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang.
"Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," kata dia.
Kedua, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
Advertisement
Bukan Gelombang Panas
Ketiga, panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas.
“Menurut WMO (World Meteorological Organization), Gelombang Panas atau Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih,” kata dia.
Fenomena gelombang panas, lanjut Guswanto, biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
“Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian,” imbuhnya.
Oleh karena itu BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
"Juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," pungkasnya.