Liputan6.com, Malang Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, yang merebak beberapa minggu terakhir membuat pengelola Mikindo Farm di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, memilih melakukan lockdown kandang,dan lalu lintas jual beli sapi sementara terpaksa dihentikan.
"Kami hanya fokus dengan pemerahan susu sapi saja. Tidak menjual atau membeli sapi dari luar dulu, untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK,” kata Bagus Cahyo, Peternak Sapi Perah Milkindo Kepanjen, Sabtu (14/5)
Baca Juga
Advertisement
Namun, ia mengatakan pemberhentian aktifitas jual beli ini tidak berdampak signifikan kepada Populasi, serta terhadap produktifitas.
“Kalau kami beli sapi pengaruh kepada produktifitas jumlahnya, nanti 3 bulan kemudian baru nampak.Kalau kami jual mungkin sedikit berpengaruh terhadap produktifitanya," tuturnya.
Sampai saat ini, sebanyak 60 ekor jumlah populasi sapi perah di sana belum ada yang terpapar PMK, "Alhamdulillah tidak ada, dan semoga tidak sampai terjadi,” ujarnya.
Meski begitu, Bagus mengaku tetap was was dengan wabah ini.
“Was-was sudah pasti. Tapi beruntungnya kami udah mengantisipasi dengan berbagai perawatan sebelum wabah ini mulai ramai,” tegas Bagus.
Ia pun merinci langka-lang telah dilakukan, diantaranya penyemprotan disinfektan, memandikan sapi, dan mencuci kuku sapi, memberi vitamin, hingga mengganti alas tidur setiap hari.
Selain itu, psikologi sapi juga dijaga, dengan cara tidak mengikat tali hidung. “Yang paling penting adalah menciptakan lingkungan bersih di lingkungan sapi,” ujar Bagus.
Simak juga video berikut ini