Sisa-sisa jenazah manusia yang digali dari kuburan massal oleh otoritas Irak, tergeletak di tanah dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)
Seorang ahli forensik yang bekerja untuk otoritas Irak, bekerja di sebuah kuburan massal di mana sisa-sisa jenazah manusia digali, dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)
Pakar forensik yang bekerja untuk otoritas Irak, menggali dan sejumlah sisa-sisa manusia ditemukan di kuburan massal dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)
Sisa-sisa jenazah manusia yang digali dari kuburan massal oleh otoritas Irak, tergeletak di tanah dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)
Pejabat Irak mengunjungi kuburan massal di mana sisa-sisa manusia digali oleh pihak berwenang negara itu, dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)
Sisa-sisa jenazah manusia yang digali dari kuburan massal oleh otoritas Irak, tergeletak di tanah dekat kota selatan Najaf, pada 14 Mei 2022. Kuburan massal itu, pertama kali ditemukan pada April tahun ini, diyakini menampung puluhan orang yang kemungkinan besar tewas di bawah mendiang diktator Saddam Hussein, kata seorang pejabat. (AFP)