Liputan6.com, Jakarta - Sri Lanka mencabut jam malam nasional selama 12 jam pada Sabtu (14 Mei), lebih lanjut melonggarkan pembatasan ketat ketika Perdana Menteri baru Ranil Wickremesinghe membuat penunjukan kabinetnya pertama kali setelah bentrokan antara kelompok pro dan anti-pemerintah menewaskan sembilan orang.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Minggu (15/5/2022), lebih dari sebulan protes yang didominasi damai terhadap pemerintah berubah menjadi kekerasan minggu ini setelah pendukung mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa menyerbu sebuah kamp protes anti-pemerintah di ibukota komersial Kolombo, membakar tenda dan bentrok dengan pengunjuk rasa dan polisi.
Advertisement
Kekerasan awal dan pembalasan terhadap tokoh pemerintah juga menyebabkan lebih dari 300 orang terluka.
Dipukul keras oleh pandemi, kenaikan harga minyak dan pemotongan pajak oleh pemerintah populis, Sri Lanka berada dalam pergolakan krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Cadangan devisa yang dapat digunakan telah berkurang, dan inflasi yang merajalela serta kekurangan bahan bakar telah membawa ribuan orang turun ke jalan sebagai protes.
Pemerintah mencabut jam malam dari jam 6 pagi (0030 GMT) pada hari Sabtu hingga jam 6 sore. Jam malam 24 jam yang diberlakukan pada hari Senin telah dicabut selama beberapa jam pada hari Kamis dan Jumat untuk memungkinkan pembelian persediaan penting.
Rajapaksa mengundurkan diri setelah kekerasan berkobar pada hari Senin, meninggalkan adiknya Gotabaya Rajapaksa untuk memerintah sebagai presiden.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kabinet Baru
Wickremesinghe, perdana menteri lima kali, diangkat untuk masa jabatan lain Kamis malam.
Dia menunjuk empat menteri dari Rajapaksa Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP), sebuah keputusan yang tidak mungkin memuaskan para pengunjuk rasa yang menuntut pencopotan partai dari kekuasaan.
Pengangkatan, yang diumumkan oleh kantor presiden, termasuk GL Pereis, ketua SLPP yang telah memegang jabatan itu sebelum mengundurkan diri pada hari Senin.
Wickremesinghe adalah satu-satunya anggota parlemen dari Partai Persatuan Nasional yang memegang kursi di parlemen, dan bergantung pada partai lain untuk membentuk pemerintahan koalisi. SLPP telah berjanji untuk mendukungnya.
Oposisi utama telah mengesampingkan mendukungnya, tetapi beberapa partai kecil mengatakan mereka akan mendukung kebijakan perdana menteri baru untuk menstabilkan ekonomi.
Advertisement
PM Baru Sri Lanka
Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe berjuang untuk membentuk pemerintah yang satu dan mencegah keruntuhan ekonomi yang akan segera terjadi di negara tersebut. Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai perdana menteri Sri Lanka pada Kamis 12 Mei malam untuk menavigasi negaranya melalui penurunan terburuk dalam sejarah sebagai negara merdeka.
Pria berusia 73 tahun itu menegaskan bahwa dia memiliki cukup dukungan untuk memerintah dan telah mendekati beberapa sekutu potensial untuk bergabung dengan pemerintahannya, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (13/5/2022).
Tetapi anggota parlemen oposisi garis depan Harsha de Silva secara terbuka menolak tawaran untuk mengambil alih keuangan negara dan mengatakan dia malah akan mendorong pengunduran diri pemerintah.
"Orang-orang tidak meminta kesepakatan politik, mereka menginginkan sistem baru yang akan melindungi masa depan mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
De Silva mengatakan, dia bergabung dengan kelompok "the people's struggle" untuk menggulingkan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan tidak akan mendukung penyelesaian politik apa pun yang membuat pemimpin itu tetap berkuasa.
Dia adalah anggota partai Samagi Jana Balawegaya (SJB), kelompok oposisi terbesar di parlemen.
Krisis Ekonomi
Kepala bank sentral Sri Lanka memperingatkan minggu ini bahwa ekonomi negara pulau itu hanya beberapa hari saja, kecuali pemerintah baru segera ditunjuk.
Wickremesinghe memperingatkan pada bahwa situasi yang mengerikan bisa menjadi lebih buruk dalam beberapa bulan mendatang dan menyerukan bantuan internasional.
"Kami ingin mengembalikan negara ke posisi di mana orang-orang akan sekali lagi makan tiga kali sehari," katanya.
Mahinda Rajapaksa, saudara presiden, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin kemarin setelah para pendukungnya menyerang demonstran anti-pemerintah yang telah melakukan protes secara damai.
Setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 200 terluka dalam bentrokan berikutnya, dengan puluhan rumah loyalis Rajapaksa dibakar oleh massa yang marah.
Mahinda sejak itu dilarang oleh pengadilan untuk meninggalkan Sri Lanka dan dia telah berlindung di pangkalan angkatan laut Trincomalee di timur Sri Lanka.
Advertisement