Aktivitas penambang saat bongkar muat pasir dari perahu di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Aktivitas penambang pasir di Sungai Klawing sudah ada sejak puluhan tahun lalu dengan menggunakan perahu dan dikerjakaan masih secara tradisional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas penambang saat bongkar muat pasir dari perahu di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Sehudin (62) salah satu penambang mengungkapkan para pekerja mampu menggali pasir dan memuat 10 hingga 50 truk dalam sehari. Tiap satu perahu mampu mengangkut 1 meter kubik dengan harga upah Rp110.000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas penambang saat bongkar muat pasir dari perahu di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Aktivitas penambang pasir di Sungai Klawing sudah ada sejak puluhan tahun lalu dengan menggunakan perahu dan dikerjakaan masih secara tradisional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Perahu yang digunakan para penambang pasir di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Sehudin (62) salah satu penambang mengungkapkan para pekerja mampu menggali pasir dan memuat 10 hingga 50 truk dalam sehari. Tiap satu perahu mampu mengangkut 1 meter kubik dengan harga upah Rp110.000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas penambang saat bongkar muat pasir dari perahu di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Aktivitas penambang pasir di Sungai Klawing sudah ada sejak puluhan tahun lalu dengan menggunakan perahu dan dikerjakaan masih secara tradisional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas penambang saat bongkar muat pasir dari perahu di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Sehudin (62) salah satu penambang mengungkapkan para pekerja mampu menggali pasir dan memuat 10 hingga 50 truk dalam sehari. Tiap satu perahu mampu mengangkut 1 meter kubik dengan harga upah Rp110.000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menambang pasir secara tradisional di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Aktivitas penambang pasir di Sungai Klawing sudah ada sejak puluhan tahun lalu dengan menggunakan perahu dan dikerjakaan masih secara tradisional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Seorang penambang memperlihatkan pasir yang ditambangnya di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Sehudin (62) salah satu penambang mengungkapkan para pekerja mampu menggali pasir dan memuat 10 hingga 50 truk dalam sehari. Tiap satu perahu mampu mengangkut 1 meter kubik dengan harga upah Rp110.000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Sebuah sekop dan ember yang digunakan para penambang pasir tradisional di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Aktivitas penambang pasir di Sungai Klawing sudah ada sejak puluhan tahun lalu dengan menggunakan perahu dan dikerjakaan masih secara tradisional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menambang pasir secara tradisional di Sungai Klawing, Desa Toyarejo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/5/2022). Sehudin (62) salah satu penambang mengungkapkan para pekerja mampu menggali pasir dan memuat 10 hingga 50 truk dalam sehari. Tiap satu perahu mampu mengangkut 1 meter kubik dengan harga upah Rp110.000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)