Ribuan Ubur-Ubur Muncul di Perairan Probolinggo, Pertanda Apa?

Ribuan ubur- ubur kembali muncul di perairran utara Probolinggo. Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat, karena kemunculan binatang laut tak bertulang belakang ini dalam jumlah yang sangat banyak

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Mei 2022, 09:12 WIB
Ilustrasi Ubur- ubur (Istimewa)

Liputan6.com, Probolinggo - Ribuan ubur-ubur muncul di perairran utara Probolinggo. Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat, karena kemunculan binatang laut tak bertulang belakang ini  dalam jumlah yang sangat banyak.

Salah satu lokasi yang mudah untuk menjumpai ubur-ubur yaitu di Perairan Pantai Mayangan. Kemunculan ubur- ubur ini sontak membuat daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang berkunjung ke pantai tersebut.

Seperti salah satu pengunjung Adi (30) mengatakan, ubur-ubur merupakan binatang laut yang unik. Selain tidak memilki tulang belakang, ubur-ubur 95 persen tubuhnya mengandung air dan 5 persen sisanya padat.

Sehingga saat berada di laut gerakan ubur-ubur seakan  terlihat melayang. Kata Adi ubur-ubur yang ada di perairan Probolinggo ini juga memiliki jenis warna berbada-beda.

“Untuk bentuknya biasanya setahu saya ubur-ubur seperti ini bisa bertahan hidup tiga sampai enam bulan,”ujarnya, (Minggu (15/5/2022).

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono mengatakan, kemunculan ubur- ubur di perairan laut utara Probolinggo merupakan fenomena musiman.

“Kemunculan ubur- ubur ini biasanya terjadi setiap pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau. Hanya saja kemunculan kali ini terjadi lebih awal dari biasanya yang terjadi pada Oktober dan November,”kata Hari

Kata Hari, ubur- ubur, cenderung muncul pada saat musim panas atau pada waktu ada perubahan  suhu air. Dan biasanya muncul pada saat angin dari arah timur pada saat perubahan musim.

“Biasanya muncul setiap perubahan musim dan itu Ketika arah angin muncul dari timur,”paparnya.


Ubur-Ubur Beracun

Menurut Hari, munculnya ubur-ubur ini karena kesuburan ekosistem yang ada di perairan laut setempat. Migrasi ubur-ubur terjadi karena cuaca atau masalah makanan.

”Ubur-ubur di perairan laut utara Probolinggo sangat beragam, ada yang berwarna kemerah-merahan, kebiru-biruan dan keputih-putihan.

Tidak hanya warna beragam, menurut Hari ubur-ubur juga banyak jenisnya dan salah satunya yang berbahaya karena memiliki racun yang bisa menyebabkan gatal- gatal ke kulit tubuh manusia.

“Kami menghimbau masyarakat agar berhati- hati saat bermain atau berenang di pantai. Jangan sampai memegang atau menyentuh ubur- ubur agar tidak terkena racunnya, dimana bisa membuat kulit gatal- gatal,”pungkasnya.

.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya