Usai Bertemu Ridwan Kamil, Airlangga Sebut Capres 2024 Akan Dibahas dengan KIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jaksel. Pertemuan tersebut membahas soal situasi politik, termasuk perkembangan koalisi Pemilu 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Mei 2022, 19:46 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di rumah dinas Menko Perekonomian, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. (Minggu (15/5/2022). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Kang Emil di Kompleks Menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/) petang.

Saat ditanya terkait apakah pertemuan membahas soal Calon Presiden (Capres) 2024, Airlangga Hartarto memastikan hal itu akan dibahas secara kolektif dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP.

"Seluruhnya kita akan dibahas secara bersama secara kolektif," kata Airlangga kepada awak media, Minggu (15/5/2022).

Tidak hanya itu, Airlangga juga masih enggan mengatakan bahwa dirinyalah yang nantinya harus menjadi Capres 2024 dalam koalisi tersebut.

"Kita bahas nanti," jawab Airlangga.

Kendati begitu, Airlangga memastikan bahwa KIB saat ini menjadi medium terbuka terhadap seluruh perkembangan dan dinamika politik yang ada jelang Pemilu 2024.

Airlangga juga memastikan, bahwa Partai Golkar akan terus mendukung kinerja Ridwan Kamil di Jawa Barat.

"Golkar mengapresiasi capaian-capaian Pak Emil dan kita ingin menjaga proyek yang sudah dibuatkan Perpresnya oleh Pak Presiden bisa dikawal sampai 2024. Untuk mengawal itu koalisi akan bisa mengakselarasi itu," ucap Airlangga menutup.

Sebagai informasi, proyek yang disinggung Airlangga adalah proyek strategi nasional (Stranas) di Jawa Barat yang membangun perekonomian dengan nilai mencapai Rp 300 triliun.

Ridwan Kamil dan Airlangga diketahui memiliki kedekatan. Ridwan sempat mendoakan Golkar menang dan Airlangga Hartarto menjadi Presiden di Pemilu 2024. Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat memberikan sambutan dalam acara Munas Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). 


Bahas Perkembangan Politik dan Koalisi Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istrinya Atalia Praratya di rumah dinas Menko Perekonomian, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2022). (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas soal perkembangan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Hal itu dilakukan saat Ridwan Kamil menyambangi rumah dinas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Minggu malam (15/5/2022).

"Kami membahas hal lain tentu tentang perkembangan politik saat ini, tentu Pak Emil selaku Gubernur Jawa Barat juga didukung oleh Golkar agar kerjaan bisa jalan dengan lancar," kata Airlangga kepada awak media di lokasi, Minggu (15/5/2022).

Airlangga memastikan, KIB saat ini menjadi medium terbuka terhadap seluruh perkembangan dan dinamika terhadap situasi yang ada. Airlangga juga memastikan, bahwa paratainya terus mendukung kinerja Ridwan Kamil di Jawa Barat.

"Golkar mengapresiasi capaian-capaian Pak Emil dan kita ingin menjaga proyek yang sudah dibuatkan Perpresnya oleh Pak Presiden bisa dikawal sampai 2024. Untuk mengawal itu koalisi akan bisa mengakselarasi itu," jelas Airlangga.

 


Golkar, PAN, PPP Sepakat Berkoalisi

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Partai Golkar, PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi pada pemilu 2024. Mereka pun menamakannya sebagai Koalisi Indonesia Bersatu. Kerja sama tiga partai ini dimulai pada Selasa, 12 Mei 2022 kemarin malam.

"Komitmen kerjasama 3 partai politik, yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam pertemuan tanggal 12 Mei 2022, merupakan langkah awal bagi terbangunnya koalisi bersama partai politik menjelang pemilu 2024," Kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Jumat (15/3/2022).

Ace menyebut, meski pemilu tahun 2024 masih dua tahun lagi, komitmen kerjasama ketiga partai politik ini mengisyaratkan adanya keseriusan untuk membangun platform, gagasan dan ide.

Selain itu, disepakati bersama dalam perjuangan melanjutkan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Ketiga partai politik telah memiliki pengalaman dalam pemerintah dan dalam dinamika politik bangsa. Dengan visi partai yang dimilikinya dan berbagai pengalaman politik, kesemuanya bersepakat untuk menyatukan diri membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu," jelas Ace.  


Ingin Akhiri Politik Identitas

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa mengumumkan koalisi parpol untuk Pemilu 2024. Kesepakatan politik ini disampaikan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Menurut dia, dua Pilpres terakhir menyisakan trauma mendalam karena menimbulkan pembelahan sosial dan polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai. Kata dia, semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik Indonesia.

"Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrim terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini. Pertengkaran yang tidak ada sumbangsih apa pun untuk kemajuan bangsa," tuturnya.

Maka, lanjut Ace, tiga partai ini sepakat bahwa dalam Pemilu 2024 nanti tidak boleh mengalami atau terjebak pada hal yang sama.

Koalisi Indonesia Bersatu ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Selain itu, kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi.

Menurutnya, tujuan utama koalisi ini menjadikan Indonesia yang lebih makmur, lebih kaya, dan maju di masa depan. Jika ada persaingan, maka bentuknya harus friendly competition atau persaingan yang akan segera usai setelah pemilu usai. Sebab, bangsa butuh bersatu agar bisa bersama-sama membangun Indonesia. 

Infografis Elektabilitas Kandidat Capres 2024 versi 6 Lembaga Survei. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya