Liputan6.com, Jakarta - Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan karya seni dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Misalkan saja interior mobil Bugatti yang diulas dalam artikel "Bugatti Butuh Waktu 4 Bulan untuk Mengerjakan Interior, Ini yang Bikin Lama".
Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "Presiden Jokowi Bertemu Bos Tesla Elon Musk di Amerika Serikat" dan "Ini yang Menjadi Penyebab Tesla Belum Bisa Jualan di India". Berikut rangkumannya.
Advertisement
1. Bugatti Butuh Waktu 4 Bulan untuk Mengerjakan Interior, Ini yang Bikin Lama
Hypercar Bugatti memang diproduksi dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Sehingga, sangat wajar jika harga satu mobil ini dibanderol dengan harga selangit.
Adapun pengerjaan yang dilakukan untuk memproduksi satu unit Bugatti, memang dibutuhkan tingkat kejelian yang mendalam. Bukan perkara mobil ini dibeli dengan harga sangat mahal, tetapi, perusahaan menjaga kualitas serta tingkat kontrol yang tinggi agar pelanggan mereka merasa puas dengan layanan yang diberikan tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
2. Presiden Jokowi Bertemu Bos Tesla Elon Musk di Amerika Serikat
Rencana Presiden Joko Widodo untuk bertemu CEO Tesla, Elon Musk akhirnya terlaksana. Orang nomor satu di Indonesia ini, bertemu dengan orang terkaya di dunia tersebut di Space X, Boca Chica Amerika Serikat (AS), Sabtu, (14/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berdiskusi dan meninjau pabrik produksi roket Space X bersama Elon Musk. Presiden tiba di Gedung Stargate Space X sekitar pukul 10.30 waktu setempat, dan disambut langsung oleh Elon Musk.
Baca selengkapnya di sini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Ini yang Menjadi Penyebab Tesla Belum Bisa Jualan di India
Tesla sebagai produsen mobil listrik asal Amerika Setikat, perlu lebih bersabar untuk memasuki pasar otomotif India. Hingga kini, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini, masih belum mendapat restu dari pemerintah India.
Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, beberapa wilayah sudah bisa menikmati teknologi terkini dari mobil listrik melalui keunggulan yang diberikan Tesla. Salah satu contohnya adalah Cina dan Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement