Densus Tangkap 24 Terduga Teroris Pendukung MIT Poso dan ISIS

Densus 88 Antiteror Polri kembali menggelar operasi penangkapan terudga teroris di beberapa berapa wilayah di Indonesia.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 16 Mei 2022, 12:34 WIB
Gaya Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penangkapan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Petugas tampak menenteng senjata laras panjang dan menggunakan penutup wajah. (Merdeka.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri kembali menggelar operasi penangkapan terudga teroris di beberapa berapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 24 orang terduga teroris kelompok MIT Poso diringkus.

"Densus 88 Antiteror Polri menangkap 24 tersangka teroris kelompok MIT Poso," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulis, Senin (16/5/2022).

Ramadhan menerangkan, penangkapan terduga teroris dilakukan pada Sabtu, 14 Mei 2022.

Sebanyak 22 terduga teroris dari 24 orang di antaranya diamankan di wilayah Sulawesi Tengah.

"24 orang para pendukung MIT Poso dan ISIS. Rinciannya 22 ditangkap di Sulteng, satu orang di Bekasi dan satu orang di Kaltim," tandas dia.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Densus 88 Antiteror Polri menciduk tujuh orang terduga teroris di wilayah Jawa Barat. Ketujuh orang itu diduga anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

"Ada tujuh yang ditangkap. Dari kelompok JI," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (20/4/2022).


Polisi Temukan 77 Anggota Kelompok Teroris NII Anak Usia 13 Tahun Hasil Cuci Otak

Mobil yang membawa terduga teroris terparkir saat anggota Densus 88 Antiteror berjaga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Tim Densus 88 Antiteror Polri terus berupaya menangani berbagai kelompok terorisme di Tanah Air, termasuk Negara Islam Indonesia (NII). Tercatat, jaringan tersebut turut merekrut anggota dari kalangan anak di bawah umur.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, pihaknya mendapati sebanyak 77 anak di bawah umur menjadi anggota kelompok jaringan teroris NII.

"Perekrutan anggota NII dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya 77 orang anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," tutur Ahmad kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).

Bahkan, Ahmad melanjutkan, ada sebanyak 126 anggota NII yang diduga telah dicuci otak sejak kecil dan kini sudah dewasa serta masih menjadi bagian dari jaringan teroris tersebut.

"Terkait hal ini telah berkoordinasi dengan KPAI untuk mengembangkan jaringan NII ini," jelas dia.

Sejauh ini, kelompok teroris NII tercatat memiliki 1.125 anggota yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat dengan 400 di antaranya merupakan personel aktif.

"Dan selebihnya nonaktif atau sudah berbaiat namun belum aktif dalam kegiatan NII, yang sewaktu-waktu bisa diaktifkan kembali apabila perlu," katanya.

Adapun secara rinci, 1.125 anggota NII itu tersebar di dua kabupaten yakni 833 orang di Kabupaten Dharmasraya dan 292 orang di Kabupaten Tanah Datar. Sementara itu, jaringan kelompok tersebut sudah tersebar masif di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, hingga Maluku.

"Sampai saat ini total ada 16 tersangka yang sudah dilakukan penangkapan. Kemudian penyidik Densus 88 juga telah mengamankan beberapa barang bukti," Ahmad menandaskan.


Jokowi Minta PPATK Sempurnakan Layanan Digital Untuk Halau TPPU dan Pendanaan Teroris

Tangan terduga teroris diborgol saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus melakukan terobosan untuk melakukan transformasi digital yang mengadopsi regulatory technology. Harapannya, agar tercipta terobosan hukum atas berbagai permasalahan yang fundamental.

"PPATK perlu terus meningkatkan layanan digital, mengembangkan platform-platform pelayanan baru, menyempurnakan layanan digital yang sudah dimiliki," kata Jokowi saat pidato pembukaan Peringatan 20 Tahun Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara Jakarta, Senin (18/4/2022).

Menurut Jokwi, terobosan tersebut juga turut dilakukan pengembangan terhadap pusat pelayanan digital yang lengkap, terintegrasi dan real time. Serta mampu melayani seluruh pemangku kepentingan dengan cepat, mudah, tepat dan akurat.

"PPATK sebagai vocal point dan financial intelligent unit, harus jeli dan mampu bergerak cepat, memiliki kemampuan dan perangkat untuk menangani modus baru pencucian uang dan pendanaan terorisme yang telah melewati batas-batas negara serta telah menjadi kejahatan internasional," minta Jokowi.

Jokowi meminta, antisipasi dini bisa segera dilakukan di berbagai tingkatan demi mencegah upaya yang dapat mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan sistem keuangan nasional.

"Antisipasi kejahatan ekonomi seperti cyber crime dan kejahatan lain yang memanfaatkan kecanggihan teknologi," tandas Jokowi.


Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris Kelompok NII di Tangsel

Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)

Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali melakukan penangkapan terhadap terduga teroris. Mereka yang ditangkap tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

"Penangkapan tersangka teroris di wilayah Tangerang Selatan yang dilakukan oleh penyidik densus 88 pada hari Minggu tanggal 3 April kurang lebih jam 7," kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (6/4).

BACA JUGA:7 Terduga Teroris yang Diciduk di Jabar, Anggota Jamaah IslamiyahIa menyebut, total yang ditangkap Densus 88 sebanyak lima orang. "Ini merupakan hasil pengembangan penangkapan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu di wilayah Sumatera Barat," sebutnya.

Kini, kelima orang tersebut masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Densus 88.

"Selanjutnya nanti saat ini dilakukan penelusuran dan pendalaman tentang peran-peran dan keterlibatan tersangka tersebut. Nanti kita akan sampaikan kemudian," tutupnya.

Infografis Aksi Lone Wolf Teroris Milenial di Mabes Polri. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya