PMK Merebak, Semua Pasar Hewan di Lombok Tengah Ditutup Sampai 4 Juni 2022

Pemkab Lombok Tengah, NTB, terpaksa menutup sementara semua pasar hewan demi mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2022, 01:00 WIB
Kementerian Pertanian secara aktif melakukan upaya pencegahan terjadinya penyebaran dan tracing Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan/Istimewa. 

Liputan6.com, Lombok Tengah - Demi mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyerang ratusan ekor sapi, Pemkab Lombok Tengah, NTB, terpaksa menutup sementara semua pasar hewan di daerah itu.

"Kita tutup ini untuk kebaikan masyarakat, supaya tidak merugi," kata Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri, Senin (16/5/2022).

Selain menutup pasar hewan di Desa Barebali dan Desa Batunyale tersebut, pemerintah daerah juga telah menutup akses keluar masuk pengiriman sapi antara pulau baik itu dari Sumbawa guna mencegah penyebaran virus PMK tersebut.

"Sapi dari Pulau Sumbawa tidak boleh masuk," katanya.

Ia mengatakan, penutupan yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka mencegah penyebaran wabah PMK tersebut, tidak lain untuk kebaikan masyarakat. Sehingga pihaknya berharap kepada semua lapisan masyarakat untuk mendukung upaya yang dilakukan guna mencegah PMK tersebut meluas di daerah setempat.

"Saya berharap masyarakat juga mendukung langkah pemerintah daerah ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman mengatakan, sehubungan dengan wabah penyakit yang menyerang hewan di daerah setempat yang telah terkonfirmasi positif PMK berdasarkan hasil laboratorium Denpasar Bali, untuk mengantisipasi penyebaran wabah tersebut pemerintahan daerah akan menutup pergerakan arus lalu-lintas ternak sapi maupun kambing dengan menutup semua pasar hewan.

"Penutupan ini berlaku mulai dari tanggal 14 Mei hingga 4 Juni 2022 mendatang," katanya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran wabah tersebut dengan melakukan pengobatan terhadap semua sapi yang terkena wabah dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi serta meningkatkan kekebalan tubuh ternak sapi.

"Dari ratusan sapi yang terkena, tidak ada yang mati. Kita imbau masyarakat tidak panik," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyakit Mulut dan Kuku Merebak

Sebelumnya, ratusan ternak sapi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah positif terserang virus atau penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti yang merebak di Provinsi Jawa Timur.

"Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah telah menerima hasil sampel yang telah dikirim ke Lab Denpasar, hasilnya positif PMK yang mengakibatkan infeksi pada rongga mulut," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya.

Penyebaran virus PMK ini mulai meluas hingga dua kecamatan, dimana sebelum di Desa Kelebuh Kecamatan Praya Tengah sebanyak 63 ekor dan sekarang bertambah menjadi 150 ekor di Desa Puyung, Desa Barejulat Kecamatan Jonggat.

"Gejala yang dialami itu hampir sama, sehingga secara populasi ternak sapi itu suspek PMK," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya