Twitter Luncurkan Game untuk Jelaskan Kebijakan Privasi di Platformnya

Gim Twitter ini bisa dimainkan di twitterdatadash.com

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Mei 2022, 07:30 WIB
Twitter Data Dash (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta Twitter pada pekan lalu meluncurkan sebuah browser game yang bertujuan untuk mempermudah penjelasan soal pengaturan privasinya, yang berjudul Twitter Data Dash.

"Twitterverse bisa menjadi rumit untuk dinavigasi jika Anda tidak tahu jalan. Jadi kami membuat gim untuk membantu Anda memahami kebijakan privasi kami sedikit lebih baik," tulis Twitter.

Di keterangan yang terdapat di laman gim ini yaitu twitterdatadash.com, dikutip Selasa (17/5/2022), gim ini akan berlatar di sebuah tempat bernama PrivaCity. Pemain akan memainkan tokoh yang membawa seekor anjing bernama Data.

"Hindari kucing iklan, berenang melalui lautan DM, pertempuran troll, dan pelajari cara mengendalikan pengalaman Twitter Anda di sepanjang jalan," tulis Twitter dalam deskripsinya.

Mengutip The Verge, game ini dikembangkan oleh Momo Pixel. Nantinya, pemain akan memilih bahasa yang diinginkan, lalu memilih salah satu dari empat karakter yang akan menemani si anjing bernama Data, di beberapa level.

Gim ini sendiri berjenis side-scrolling, dengan setiap level dapat digambarkan sebagai hal-hal yang ada di Twitter, misalnya menampilkan kucing dengan papan iklan, atau mengharuskan pemain menghindari troll.

Tujuan pemain adalah mengumpulkan lima tulang dengan secepat mungkin. Jika semuanya berhasil didapatkan, gim akan menampilkan pesan yang terkait dengan pengaturan privasi Twitter yang terkait tema level yang dimainkan.

Misalnya, di level kucing, saat mengumpulkan lima tulang, pemain akan melihat pesan tentang bagaimana Twitter menyesuaikan pengalaman dan menunjukkan tempat pengguna bisa mengaktifkan atau mematikan iklan yang dipersonalisasi.

Gim ini sendiri diperkenalkan sebagai bagian dari dorongan yang lebih besar terhadap kebijakan privasinya, yang telah ditulis ulang oleh perusahaaan.

"Mulai hari ini, Anda dapat melihat pembaruan kebijakan privasi dan persyaratan layanan kami di aplikasi melalui pengaturan dan di situs kebijakan privasi kami yang didesain ulang," kata Twitter di akun Twitter Safety.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Elon Musk Tunda Kesepakatan Pembelian Twitter

Elon Musk. (AFP/Tobias SCHWARZ)

Di sisi lain, Elon Musk mengatakan, kesepakatannya membeli Twitter ditunda sementara. Hal ini karena jejaring sosial Twitter melaporkan jumlah akun palsu dan spammer mencapai 5 persen dari 226 juta pengguna aktif hariannya.

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk beli Twitter seharga USD 44 miliar atau setara Rp 635 triliun secara tunai beberapa waktu lalu.

"Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan, detail yang mendukung perhitungan akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5 persen pengguna," ujar Elon Musk melalui cuitan, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (14/5/2022).

Namun dalam cuitan berikutnya ia menambahkan, dirinya masih berkomitmen untuk melakukan akuisisi terhadap Twitter.

Dengan begitu, jelas Elon Musk masih akan terus melanjutkan pembelian Twitter setelah jejaring sosial ini memberikan informasi yang memuaskan tentang jumlah akun palsu tersebut.

 


Jumlah Akun Palsu di Twitter

Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Sebelumnya, harga saham Twitter turun hingga 20 persen di tengah berita penundaan pembelian Twitter oleh Elon Musk. Sementara, nilai saham Tesla disebutkan naik 6 persen hingga laporan ini dimuat.

Disebutkan, jumlah akun palsu atau spam yang sekitar 5 persen itu bisa jadi lebih tinggi dari perkiraan. Menunda kesepakatan merupakan upaya terbaru untuk memukul upaya pengambilalihan Elon Musk atas Twitter.

"Kami telah melakukan peninjauan internal terhadap sampel akun dan memperkirakan bahwa rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal pertama 2022 kurang dari 5 persen dari mDAU kami selama kuartal tersebut," kata pihak Twitter.

Lebih lanjut, akun palsu atau spam untuk sebuah periode merepresentasikan rata-rata akun palsu selama analisis periode selama satu kuartal.

"Dalam membuat keputusan ini, kami menerapkan penilaian signifikan sehingga estimasi kami atas akun palsu dan spam mungkin tidak akurat mewakili jumlah akun palsu atau spam yang sebenarnya."

"Akun palsu atau spam yang sebenarnya mungkin lebih banyak jumlahnya ketimbang perkiraan," tulis laporan Twitter.

 


Masalah Perhitungan

Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

Pihak Twitter sebelumnya juga mengalami masalah dalam hal perhitungan. Beberapa minggu lalu, dalam laporan pendapatan Twitter menyebut pihaknya menghitung jumlah pengguna hariannya secera berlebihan selama tiga tahun berturut-turut.

Perusahaan menyebut kesalahan teknis sebagai penyebab kesalahan perhitungan ini. Di mana, Twitter menghitung akun yang tidak aktif sebagai akun aktif dan terkait dengan satu pengguna.

Hal ini yang menyebabkan salah penghitungan terhadap 1,9 juta pengguna tiap kuartal. Elon Musk sendiri berupaya mengurangi jumlah akun spam dan bot di Twitter sebagai bagian penting dari promosinya untuk meningkatkan layanan.

Elon Musk juga berupaya memprioritaskan kebebasan berbicara di platform. Selain itu Elon Musk mau menyediakan algoritma peringkat open source.

(Dio/Ysl)

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya