Misteri Makam Keramat di Tengah Jalan Kota Purwokerto yang Selalu Gagal Dipindahkan

Ketika bertandang ke Kota Purwokerto lalu melewati simpang tiga jalan timur Alun-alun Purwokerto jangan heran jika terdapat bangunan yang berada di tengah jalan. Bangunan berukuran 2,5x1,5 meter dengan tinggi 180 sentimeter itu memang bisa dikatakan mengganggu lalu lintas.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Mei 2022, 00:24 WIB
Makam Keramat Ragasemangsang yang berada di tengah jalan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Denpasar - Ketika bertandang ke Kota Purwokerto lalu melewati simpang tiga jalan timur Alun-alun Purwokerto jangan heran jika terdapat bangunan yang berada di tengah jalan. Bangunan berukuran 2,5x1,5 meter dengan tinggi 180 sentimeter itu memang bisa dikatakan mengganggu lalu lintas.

Beberapa kali pemerintah ingin memindahkan bangunan tersebut, namun selalu gagal. Tidak jarang pihak-pihak yang hendak memindahkan bangunan tersebut bermimpi dengan penghuni bangunan itu. Bangunan penuh misteri itu tak mau dipindahkan.

Konon bangunan itu adalah sebuah makam Ragasemangsang. Makam di tengah jalan ini memiliki banyak cerita yang penuh misteri

Pernah ada seorang pekerja yang sedang menggali di sekitar area makam. Tiba-tiba pekerja tersebut pingsan. Ada juga cerita yang sakit mendadak hingga akhirnya meninggal dunia.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Dua Versi Cerita

Pintu untuk masuk para peziarah yang hendak bertapa, bermeditasi atau hanya sekadar meletakkan sesaji. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Jika ditelusuri ke belakang, bangunan yang berada di Kelurahan Sokonagara ini tidak diketahui pasti kapan mulai dibangun atau adanya. Ketua RT 03 RW 05 Karto Suwito tidak mengetahui pasti awal mula bangunan tersebut.

Namun berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, setidaknya ada dua versi cerita makam misteri itu. Versi pertama, makam tersebut merupakan seorang tokoh sakti mandraguna bernama Ragasemangsang. 

Suatu ketika Ragasemangsang bertarung dengan Kyai Pekih yang memiliki kesaktian serupa. Pertarungan tersebut dimenangkan oleh Ragasemangsang. Tubuh Kyai Pekih digantung di sebuah pohon yang tidak jauh dari bangunan yang sekarang berada.

“Jadi, ini adalah makam Kyai Ragasemangsang yang dulunya adalah petilasan. Dulunya Kyai Pekih tubuhnya digantung di pohon dekat sini,” kata Suwito.

Versi kedua, bangunan tersebut merupakan makam pejuang di zaman penjajahan. Pejuang tersebut bersembunyi di pohon beringin besar ketika terluka dalam peperangan. Lalu ketika meninggal dimakamkan di tengah jalan itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya