Tutup Pasar Hewan Akibat PMK tapi Plh Bupati Banjarnegara Minta Warga Tak Panik

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menutup seluruh pasar hewan selama 14 hari mulai Senin, 16 Mei 2022 untuk mengantisipasi penularan PMK

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2022, 04:30 WIB
plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin saat melakukan konferensi pers terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banjarnegara)

Liputan6.com, Banjarnegara - Penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah di Indonesia, tak terkecuali di Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebanyak 14 sapi di Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi terdeteksi terjangkit penyakit mulut dan kuku.

Merespons itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menutup seluruh pasar hewan selama 14 hari mulai Senin, 16 Mei 2022 untuk mengantisipasi penularan PMK. Penutupan dilakukan untuk menekan potensi penularan, sekaligus upaya sterilisasi pasar hewan.

“Melakukan penutupan hewan. Baik pasar hewan ternak besar, sapi maupun pasar hewan ternak kecil, kambing dan domba. Yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara, selama 14 hari, yang dimulai pada Senin, 16 Mei 2022,” kata Penjabat Bupati Banjarnegara, Syamsudin, Senin (16/5/2022).

Syamsudin menjelaskan, Pemkab Banjarnegara juga membentuk gugus tugas yang terdiri dari beberapa OPD terkait dan membentuk posko di Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara.

Pemkab juga membatasi lalu lintas ternak dengan melarang pemasukan ternak dari wilayah terjangkit PMK ke Banjarnegara dan tidak mengeluarkan ternak yang sakit keluar daerah.

"Satgas Gugus Tugas Penanganan PMK Kabupaten Banjarnegara. Ini terdiri dari beberapa OPD terkait,” ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Masyarakat Diminta Tak Panik

Para petugas dari Perikanan dan Peternakan (Kadiskanak) Kabupaten Garut dan Balai Veteriner, tengah melakukan pengecekan kesehatan terhadap sapi-sapi yang terkena Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Syamsudin meminta agar masyarakat maupun peternak tidak panik berlebihan dengan adanya PMK ini. Pasalnya, PMK relatif mudah diobati dan tidak menyerang manusia atau tidak bersifat zoonosis.

Hanya saja, peternak diminta untuk meningkatkan higienitas kandang dan tidak melakukan jual-beli ternak dari wilayah terjangkit untuk mengurangi potensi meluasanya wabah.

Diketahui, sebanyak 14 ternak sapi di Kabupaten Banjarnegara terjangkit PMK. Hasil itu diperoleh dari pemeriksaan Balai Besar Veteriner yang melakukan pemeriksaan pada 10 Mei 2022 lalu.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya