Liputan6.com, Jakarta - Koin yang didukung oleh emas adalah varian baru dari "Stablecoin", yang biasanya dipatok ke dolar Amerika Serikat untuk menjinakkan volatilitas. Untuk stablecoin yang dipatok emas terbesar saat ini adalah Pax Gold atau PAXG, kripto itu telah melonjak 7,4 persen pada 2022. Sementara itu saingan utamanya Tether Gold melonjak 8,5 persen.
Kepala analis pasar di Gainesville Coins, Everett Millman mengatakan salah satu kekhawatiran utama yang dimiliki banyak orang yang baru mengenal kripto adalah tidak didukung oleh aset apa pun. Harga-harga mereka hanya muncul di layar.
Advertisement
"Jadi melampirkannya atau menghubungkannya dengan komoditas dunia nyata, itu masuk akal,” ujar Millman dikutip dari Channel News Asia, Selasa (17/5/2022).
Millman juga berpendapat Stablecoin yang didukung emas mendukung kredibilitas cryptocurrency.
"Salah satu kritik utama terhadap kripto adalah mereka sangat tidak stabil. Oleh karena itu, ide untuk mendukung token dengan komoditas yang stabil. Perkawinan antara dua hal itu sebenarnya juga bisa meningkatkan kepercayaan pada kripto," ujar dia.
Jangkauan emas, sebagai lindung nilai tradisional terhadap pergolakan geopolitik dan inflasi, tidak mengejutkan. Permintaan untuk cryptocurrency yang didukung emas, bagaimanapun, adalah hal baru di dunia kripto.
Stablecoin, jenis kripto yang berkembang pesat, telah muncul sebagai media pertukaran umum, sering digunakan oleh trader yang ingin memindahkan dana. Misalnya, lebih mudah menukar stablecoin utama dengan Bitcoin atau kripto lainnya, daripada menukar uang tradisional seperti dolar AS dengan Bitcoin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tether Gold Didukung Investor
Chief technology officer Tether, Paolo Ardoino menjelaskan Tether Gold telah didukung oleh investor besar, termasuk para "paus" dengan cryptocurrency senilai USD 1 juta atau lebih setara Rp 14,3 miliar, menggunakan token tersebut untuk mengubah sebagian kepemilikan mereka menjadi emas.
"Banyak investor kami sudah terlibat dalam kripto, tetapi tertarik untuk tidak memiliki seluruh kekayaan mereka dalam kripto atau dolar, dan mencari lebih banyak aset tahan inflasi seperti emas," katanya.
Namun koin yang didukung emas masih merupakan hal baru di pasar kripto saat ini, PAXG dan Tether Gold baru berusia lebih dari dua tahun dengan likuiditas tipis dan sedikit kepastian tentang keberuntungan jangka panjang mereka.
Menurut data dari Coinmarketcap, volume perdagangan emas PAX harian berkisar antara USD 10 juta hingga UDS 520 juta selama sebulan terakhir, dibandingkan dengan volume Tether yang berfluktuasi antara USD 8,7 miliar dan USD 25 miliar pada April. Volume Tether 24 jam yang dipatok dolar berkisar antara USD 35 miliar dan USD 92 miliar.
Orang-orang yang skeptis berpendapat PAXG, yang dikembangkan oleh perusahaan Paxos, dan Tether Gold hanya muncul di tengah perburuan emas yang luas, memang mereka telah melacak harga emas fisik, yang naik sekitar 8,5 persen tahun ini.
PAXG naik 4,5 persen sejak 23 Februari, sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina, sedangkan emas naik 4 persen.
“Token (kripto gold) itu sendiri tidak dapat diubah. Mereka benar-benar hanya IOU yang kebetulan menggunakan infrastruktur blockchain,” kata kepala penelitian firmwide untuk Galaxy Digital di New York, Alex Thorn,
Dia mengatakan investor harus menentukan apakah mereka harus memiliki tingkat kepercayaan yang sama pada perusahaan di belakang PAXG dan ETF emas.
Advertisement
Harga Kripto Selasa Pagi 17 Mei 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas masih bertahan di zona merah pada pekan ketiga Mei 2022. Kripto jajaran teratas masih kompak alami koreksi namun dari sisi harga ada sedikit peningkatan dari pekan lalu.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (17/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 3,62 persen dalam 24 jam dan 2,97 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.156,2 per koin atau setara Rp 441,7 juta (asumsi kurs Rp 14.647 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 4,61 persen dan 10,93 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.045,85 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin juga masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 2,97 persen dan 2,98 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 300,86 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) juga masih berkutat di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 3,84 persen dan 10,39 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5713 per koin.
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 3,16 persen dan 17,16 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 55,30 per koin.
XRP juga masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 3,53 persen dan 15,55 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4301 per koin.
Nasib Terra (LUNA) masih cukup mengkhawatirkan karena kejadian de-pegging pada pekan lalu. Terra anjlok 9,92 persen dalam 24 jam terakhir dan 100 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 0,0001993 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen dan 0,04 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC di level USD 1,00
Binance USD (BUSD) menguat 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD masih bertahan di level USD 1,00 per koinnya.
Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) melemah 35,52 persen dalam 24 jam terakhir. Membuat harganya turun di level USD 0,1139.
Advertisement