Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz harus melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki atau recall terhadap 292 ribu unit kendaraannya. Kampanye perbaikan ini, meliputi model ML, GL, dan R-Class yang diproduksi 2006 hingga 2012 karena masalah pengereman.
Disitat Reuters, tidak hanya melakukan recall, pabrikan asal Jerman ini juga mendesak para pemilik kendaraan yang terdampak untuk tidak mengemudikan mobilnya.
Advertisement
Administrasi Keselamatan Lalu Litnas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan, Mercedes-Benz melakukan recall karena booster rem berpotensi terkorosi yang dapat memengaruhi kemampuan pengereman, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Namun, pihak Mercedes-Benz Amerika Serikat menjelaskan, tidak ada kecelakaan, yang menyebabkan cedera atau meninggal dunia terkait masalah tersebut.
Perusahaan bavarian ini juga akan menawarkan derek gratis, kepada pemilik kendaraan yang terkena dampak. Jika perbaikan diperlukan, Mercedes-Benz akan membantu menyediakan kendaraan alternatif untuk pemilik.
Sementara itu, NHTSA mengatakan, kendaraan yang tidak menunjukan korosi tingkat lanjut dapat terus dikendarai. Sedangkan yang sudah terkena korosi tingkat lanjut, akan dilakukan tes tambahan.
Kendaraan yang lulus tes, dapat dikendarai hingga dua tahun dan harus kembali untuk dilakukan perbaikan tambahan. Dan yang tidak lulus tes, akan diperlukan penggantian booster rem.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mercedes-Benz Keok, BMW Pimpin Pasar Mobil Mewah di Indonesia
BMW Indonesia mencatatkan penjualan yang positif sepanjang kuartal pertama 2022. Jenama asal Jerman ini, mampu mengirim kendaraan secara retail (diler ke konsumen) sebanyak 627 unit selama Januari hingga Maret tahun ini.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan tersebut tumbuh sebesar sembilan persen dibanding periode yang sama pada 2021, yang hanya mencatatkan penjualan sebanyak 573 unit.
Dengan penjualan tersebut, BMW berhasil menempati posisi ke-13 klasemen penjualan mobil secara nasional. Namun, untuk segmen kendaraan premium, jenama Bavarian ini berhasil menjadi nomor satu.
"BMW Group Indonesia kembali menjadi pemimpin brand premium di Indonesia dengan mencatatkan penjualan tertinggi di segmen kendaraan premium berdasarkan data Gaikindo," ujar Jodie O’Tania, Director of Communication BMW Group Indonesia, saat ditemui di Ciater, Tangerang Selatan, belum lama ini.
Lanjut Jodie, untuk tulang punggung penjualan BMW di Indonesia, masih disumbangkan oleh Seri 3 dan X1.
Sementara itu, masih berdasarkan data Gaikindo, untuk posisi kedua penjualan ritel selama kuartal satu 2022 di Indonesia, Mercedes Benz harus rela berada di bawah BMW, dengan menjual sebayak 530 unit atau turun 12,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 603 unit.
Posisi ketiga, ada Lexus dengan penjualan retail sebanyak 239 unit atau naik sebesar 13,8 persen dibanding periode yang sama pada 2021, dengan penjualan sebesar 210 unit.
Advertisement