Minyak Goreng Rp 14.000 Bakal Dijual di 10 Ribu Titik, Mana Saja?

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan 10 ribu titik untuk penerapan Program MigorRakyat yang menjual minyak goreng seharga Rp 14.000.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Mei 2022, 13:30 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan 10 ribu titik untuk penerapan Program MigorRakyat yang menjual minyak goreng seharga Rp 14.000.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan 10 ribu titik untuk penerapan Program MigorRakyat yang menjual minyak goreng seharga Rp 14.000.

Program ini bertujuan agar penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat berpendapatan rendah.  

“MigorRakyat Rp 14.000, program ini adalah proses transaksi tunai menggunakan aplikasi digital untuk kepada yang membutuhkan minyak Rp 14.000. Program ini sekarang sudah ada di 1.200 titik yang rencananya akan menjadi 10 ribu titik pada kesempatan pertama di seluruh Indonesia,” kata Mendag, Selasa (17/5/2022).

Mendag berharap dengan adanya aplikasi teknologi digital ini, masyarakat berpendapatan rendah bisa langsung mendapatkan minyak goreng yang dibutuhkan. Disisi lain, rencana 10 ribu titik ini juga diharapkan bisa menstabilkan keterjangkauan dan ketersediaan dari minyak goreng.

Sebenarnya, program ini sudah berjalan sebelum lebaran, dan akan digenjot terus. Pihaknya akan menentukan titik pasarnya yang dekat dengan pasar rakyat, yaitu ke daerah yang sangat padat penduduknya.

“Kita akan datangi supaya mendapatkan 10 ribu titik. Kita ini mendekati pasar ritel tradisional, kalau minimarket itu ritel modern, kita maunya rite tradisional yang dekat dengan kepadatan penduduk,” kata Mendag.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sasar Daerah Padat Penduduk

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng meluncurkan Program MigorRakyat

Adapun program ini sengaja ditujukan untuk daerah yang padat penduduk, supaya bisa mengurai antrian. Artinya, 10 ribu titik ini nantinya akan memperbaiki daripada sistem distribusi minyak goreng dengan baik.

“Kita mau ketersediaan dan keterjangkauan untuk minyak goreng curah harganya khusus Rp 14 ribu. Sementara ini koordinasi antara pemilik pabrik minyak goreng beserta konsorsiumnya untuk menyebarkan 10 ribu titik seluruh Indonesia,” ujarnya.

Implementasi program ini dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000/liter tepat sasaran. Para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.

Dimana daftar lokasi penjualan (titik jual) Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja. Saat ini sudah ada 1200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia. 


Kemendag dan BUMN Jual Minyak Goreng Murah, Beli Harus Pakai KTP

Polisi dan pekerja menyiapkan minyak goreng untuk dijual kepada warga di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar minyak goreng selama enam hari, terhitung mulai hari in, 4 hingga 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng meluncurkan Program MigorRakyat pada hari ini, Selasa (17/5/2022).

Program bertujuan agar penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000/liter dapat tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat berpendapatan rendah.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat. Sepenuhnya dijalankan melalui proses bisnis antara distributor minyak goreng dengan para pengecer atau pelaku usahakecil. Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktunya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru,” kata Menteri Perdagangan M Lutfi saat meninjau implementasi program di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Program MigorRakyat menekankan pada transaksi eceran langsung kepada penerima manfaat, yaitu kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Implementasi dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000/liter tepat sasaran.

Sehingha para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.

“Daftar lokasi penjualan (titik jual) Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja. Saat ini sudah ada 1200 lokasiyang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan menjadi 10.000 lokasi di seluruhIndonesia,” pungkas Oke.


Wamen BUMN Janji Antarkan Minyak Goreng Murah Door to Door

Pedagangan menuang minyak goreng curah ke dalam jerigen untuk pembeli di Jalan MA Salmun, Bogor, Kamis (31/3/20222). Antrean yang sudah terjadi sudah lebih dari dua pekan ini menurut pedagang disebabkan sulitnya mencari minyak goreng curah di Kota Bogor. (merdeka.com/Arie Basuki)

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengaku, isu minyak goreng saat ini tidak hanya soal kelangkaan pasokan. Melainkan upaya stabilisasi harga minyak goreng sesuai ketetapan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Pahala menegaskan, masih banyak para pengecer maupun warung- warung kecil yang menjual di atas HET. BUMN Pangan disebutnya siap turun tangan menindaki situasi ini.

"Di sinilah peran BUMN dalam menggandeng pengecer agar masyarakat dengan mudah mendapatkan minyak goreng dan harga terjangkau," kata Pahala dalam keterangan tertulis, Minggu (15/5/2022).

Selain pengecer ataupun warung-warung kecil, ia berharap BUMN Pangan juga dapat memperluas market door to door ke tingkat kecamatan, RT/RW untuk mendata penduduk ibu-ibu rumah tangga yang pasti membutuhkan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.

Melalui program ini, Pahala menyatakan, BUMN menjamin ketersediaan stok minyak goreng dengan harga yang baik. "Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan panic buying dalam membeli minyak goreng," ungkapnya.

Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya