Liputan6.com, Florida - Seorang perancang busana dan ibu satu anak asal Florida, Amerika Serikat yang mencintai tato sebagai sebuah karya seni, mendapatkan banyak hujatan dan kritik di media sosial. Ia menutupi tubuh putranya yang berusia satu tahun dengan tato temporer yang hiperrealistik.
Dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (17/5/2022), Shamekia Morris (29), seorang perancang busana dari West Palm Beach, mulai memasang tato temporer pada putranya Treylin ketika dia baru berusia enam bulan.
Baca Juga
Advertisement
Sejak itu, mulai menjadi kebiasaan yang dia bagikan kepada ribuan penggemar di media sosial. Meskipun efeknya diakui cukup mencolok, tidak semua orang menyukai ide Shamekia, dengan beberapa orang menyebutnya tidak bertanggung jawab atau ibu yang buruk.
Namun, ibu satu anak, yang tubuhnya juga dipenuhi tato ini, mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan kritik menghentikannya. Ia akan tetap menjalani gaya hidup yang dia sukai dan putranya nikmati.
Melihat foto dan klip video yang diunggah Shamekia di TikTok dan Instagram, Anda akan mengira putranya yang masih balita, Trylin, adalah orang biasa di studio tato di sekitar West Palm Beach.
Badan dipenuhi dengan "tinta" realistis dari leher ke bawah, bayi itu tampak seperti superstar rap versi balita, dengan seni tubuh untuk menyaingi beberapa bintang terkenal di industri musik.
“Saya mendapat banyak reaksi, orang bilang saya membesarkan anak saya sebagai 'gangster', 'preman', mereka tidak terbiasa melihat bayi bertato," kata ibu berusia 29 tahun itu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dapat Banyak Kritik
Ia juga mengaku bahwa kritikan yang diberikan pada dirinya sangat menakutkan.
“Kritikan itu sangat mengerikan. Menyakiti perasaan saya karena saya tahu saya bukan ibu yang buruk dan saya dipanggil dengan berbagai macam nama. Ini gila."
Shamekia mengakui bahwa, pada awalnya, keluarganya sendiri memiliki masalah dengan keputusannya menempatkan tato di tubuh Treylin.
Tetapi setelah melihatnya dan mengubah hasratnya menjadi sesuatu yang positif dan mendapatkan pengikut yang cukup besar di media sosial, sehingga ia benar-benar merasa didukung.
“Ketika Shamekia datang dengan ide itu, saya tidak setuju, saya benar-benar menentangnya. Saya tidak ingin dia melakukan itu dengannya,” kata saudara perempuan perempuannya, Dinera.
“Tetapi karena saya telah melihat ke mana ia bisa membawanya dan Treylin, saya tidak mempermasalahkannya karena itu ternyata menjadi hal yang positif.”
Perancang busana Florida itu bersikeras bahwa putranya yang masih balita suka membuat tato dan berdandan untuk pemotretan dan pembuatan video.
Dia memiliki walk-in closet sendiri yang penuh dengan pakaian dan sepatu kets, dan dia menyukai perhatian yang sering dia dapatkan dari orang-orang di jalan.
Terlepas dari reaksi negatif beberapa orang, Shamekia Morris mengatakan dia tidak berencana untuk mengubah gaya hidupnya dalam waktu dekat.
Dia yakin bahwa dia adalah ibu yang baik untuk Treylin dan tidak berencana untuk berhenti memberinya tato temporer dalam waktu dekat.
Advertisement
Alasan Banyak Orang Memiliki Tato di Tubuh
Hampir setengah dari semua orang dewasa memiliki setidaknya satu tato dan 11% populasi memiliki setidaknya satu tindikan (selain daun telinga).
Selain itu beberapa jenis modifikasi tubuh telah berkembang dan menjadi gaya hidup saat ini seperti pembuatan tato mata, implan subdermal, dan lidah membelah.
Sementara beberapa orang lebih suka untuk tidak mengubah tubuh mereka dengan cara apa pun, terdapat berbagai penjelasan ilmiah tentang mengapa orang lain memilih untuk melakukan ini.
Mengutip dari Bright Side, di balik pembuatan itu semua ada alasan psikologis dalam modifikasi tubuh tersebut, yaitu:
1. Mengeluarkan rasa bahagia
Setiap kali seseorang memodifikasi tubuhnya, endorfin dilepaskan dan perasaan positif dari dalam tubuh terjadi.
Karena itu, orang cenderung mengingat momen ketika ditindik atau ditato sebagai saat yang bahagia sehingga membuatnya ingin melakukannya lagi.
2. Bentuk ekspresi seni
Beberapa orang menggunakan pakaian atau riasan untuk mempercantik tubuh namun ada juga yang langsung mempercantik tubuh langsung menggunakan tubuh sendiri.
Seniman tato berpengalaman dalam menciptakan karya seni pada kulit orang sebagai salah satu bentuk apresiasi diri.
Sedangkan tindik dan modifikasi tubuh lainnya sering dilihat sebagai aksesori fashion yang melengkapi tampilan secara keseluruhan.
3. Membantu menciptakan rasa individualitas
Setiap orang itu unik, tetapi beberapa orang suka meningkatkannya dengan membuat modifikasi pada tubuh mereka.
Mereka ingin menjadi istimewa dan membedakan diri dari orang lain.
Ini juga membantu mereka menciptakan identitas mereka sendiri.
4. Mengabadikan pengalaman pribadi
Beberapa orang yang menggunakan modifikasi tubuh sebagai proses penyembuhan diri atas peristiwa buruk yang dialaminya.
Orang yang kehilangan seseorang, yang mengalami pengalaman traumatis, atau yang ingin mengabadikan suatu peristiwa penting sering memilih untuk menandai peristiwa ini pada kulit dan tubuhnya.
5. Sebuah tradisi
Beberapa orang memandang modifikasi tubuh sebagai kebangkitan spiritual atau bisa juga sebuah proses inisiasi.
Beberapa budaya juga menggunakannya sebagai ritual peralihan dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
6. Menunjukkan sebuah keberanian
Kita dapat melihat banyak orang yang mencoba mengatasi rasa sakit, rintangan, dan batasan pribadi mereka secara keseluruhan, dan modifikasi tubuh sebagai salah satu dari alasan.
Bagi sebagian orang yang memilih untuk membuat tato untuk membuktikan keberanian dan ketangguhan.
7. Syarat untuk bergabung dengan suatu grup tertentu
Semua manusia ingin menjadi bagian dari lingkaran sosial tertentu.
Berteman dengan seseorang yang juga suka mengubah tubuhnya adalah salah satu pilihan lingkungan pertemanan dan sebagian orang cara untuk melakukannya. Beberapa orang bahkan memodifikasi tubuhnya hanya untuk dimasukkan ke dalam sebuah grup, seperti bintang rock.
8. Merupakan tindakan impulsif
Tidak semua orang yang mendapat tindikan, tato, atau modifikasi tubuh lainnya melakukannya setelah berpikir dan mempertimbangkan secara mendalam.
Beberapa melakukannya sebagai dorongan dari keinginan karena lingkungan tempat dia berada.
Itulah mengapa seringkali orang menutupi dan bahkan menghilangkannya karena penyesalan.
Faktanya, 17% orang menyesali tato yang mereka buat dan berpikir untuk menghapusnya.
Advertisement