Liputan6.com, Jakarta - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, 17 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Tanggal 17 Mei dipilih bertepatan pula dengan berdirinya Perpustakaan Nasional.
Penentuan Hari Buka Nasional merupakan ide dari Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar pada 2002. Peringatan Hari Buku Nasional ini memang dimaksudkan untuk menumbuhkan daya baca masyarakat Indonesia.
Advertisement
Terlebih saat itu, literasi masyakat Indonesia terbilang rendah. Ditambah, penjualan buku di Indonesia pada saat itu juga masih sedikit.
Dibandingkan dengan negara Asia lain, seperti Jepang yang mampu mencetak 40 ribu buku dan Tiongkok yang mampu mencetak 140 ribu buku, Indonesia hanya mampu mencetak 18 ribu buku tiap tahun.
Oleh sebab itu, peringatan Hari Buku Nasional bisa diharapkan bisa meningkatkan angka penjualan buku di Indonesia dan angka melek huruf di Indonesia. Peringatan ini juga sekaligus memperkenalkan kekuatan buku yang mampu mengubah hidup menjadi lebih baik.
Untuk itu, bagi kamu yang ingin ikut memeriahkan Hari Buku Nasional ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah mendukung peringatan ini dengan menggunakan Twibbon.
Twibbon sendiri merupakan bingkai bertema yang bisa dipasang di foto profil akun seseorang. Bingkai bertema ini bisa digunakan untuk foto profil Facebook, Twitter, Instagram, termasuk aplikasi chatting seperti WhatsApp dan Telegram, serta dikirimkan ke orang lain.
Nah, apa saja Twibbon yang bisa kamu pakai di peringatan Hari Buku Nasional? Berikut ini ada rekomendasi link Twibbon yang bisa kamu pakai. Simak daftar pilihan Tekno Liputan6.com berikut ini.
- twb.nz/fhbn
- twb.nz/haribukunasionall
- twb.nz/hutperpusnas41
- twb.nz/beritawarganetcom-haribukunasional3
- twb.nz/haribukuwithflp
- twb.nz/harbuknas-stilettobook
- twb.nz/hutikapi72
- twb.nz/haribukunasional2022elipsis
- twb.nz/haribukunasional17mei22
- twb.nz/buku-nasional07
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Buku Jadi Kunci Sukses Erick Thohir
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir membagikan kunci sukses ia bisa mencapai titik saat ini. Ternyata, itu bermula dan didasari oleh buku.
Erick menyampaikan membaca buku jadi landasan penting bagi dia. Ia menyebutnya sebagai upaya pengenalan diri sendiri.
"Kunci sukses Bapak apa? Membaca dan nurut sama orang tua," tulisnya di Instagram @erickthohir, ditulis Kamis (12/5/2022).
"Membaca untuk saya adalah proses mengenali diri sendiri. Tidak mungkin memimpin jika tidak membaca," tambah Erick.
Dalam unggahannya, Erick memperlihatkan interaksinya dengan sejumlah orang. Kegiatan itu juga dilakukan di depan deretan buku-buku.
Ia bahkan membacakan satu puisi tentang buku. Terdengar cukup dalam maknanya. Dalam keterangan di akun nya, Erick mengungkap ada peran BUMN yang juga berkaitan dengan membaca buku.
"Begitu pentingnya membaca, hingga BUMN sekarang juga fokus kepada pengembangan karya tulis dan cerita. Salah satunya melalui Balai Pustaka, yang kini bertransformasi menjadi intellectual property-based licensing digital company," ujarnya.
Interaksinya kali ini ternyata terjadi di suatu tempat yang disebut Rumah Dunia di Banten. Ini jadi lawatan yang cukup menarik dari Erick.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan teehadap para pegiat literasi.
"Berdialog dengan para penggiat literasi di Rumah Dunia, adalah wujud dukungan saya pada perjuangan mereka untuk Indonesia semakin melek literasi," tuturnya.
Advertisement
Inilah Buku Favorit Bacaan Orang Terkaya Dunia Mark Zuckerberg dan Warren Buffett
Di samping itu, sejumlah miliarder teknologi ternama, seperti CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett atau pendiri Meta Mark Zuckerberg juga membaca buku untuk mengembangkan usahanya.
Dilansir dari CNBC Make It, Senin (25/4/2022) Mark Zuckerberg, mengungkapkan dalam postingannya di Facebook pada tahun 2015 silam bahwa dia suka membaca "tips langsung tentang bagaimana orang membangun perusahaan hebat."
Buku itu berjudul "Creativity, Inc.: Overcoming the Unseen Forces That Stand in the Way of True Inspiration," karya Alice Wallace and Edwin Catmull, yang merupakan co-founder Pixar.
Buku ini membahas tentang bagaimana studio animasi menjadi raksasa inovasi hiburan.
Miliarder berusia 37 tahun itu beralih ke buku-buku, yang menurutnya, memberikan wawasan tentang "apa yang menyebabkan munculnya inovasi -mungkin dari seseorang, pertanyaan, atau jenis lingkungan".
Selain itu, Zuckerberg juga mengambil setidaknya satu tips dari bagian buku Catmull yang mengatakan : "Jangan menunggu semuanya tercapai sebelum Anda membaginya dengan orang lain".
"Tampil lebih awal dan sering tampil. Akan indah ketika kita sampai di sana, tetapi tidak akan indah di sepanjang jalan," demikian buku karya Wallace dan Catmull yang dikutip Zuckerberg.
Zuckerberg juga mengungkapkan dirinya tertarik dengan buku karya Jon Gertner, berjudul The Idea Factory: Bell Labs and the Great Age of American Innovation. Buku ini menceritakan sejarah Bell Labs – yang didirikan oleh Alexander Graham Bell dan sekarang dimiliki oleh Nokia.
Buku Bacaan Warren Buffett Hingga Bill Gates
Sementara CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett juga mempelajari ilmu bisnis terbaiknya dari orang-orang yang mengetahui industri yang ia minati.
Dalam film dokumenter berjudul 'Becoming Warren Buffet', investor sekaligus miliarder itu mengatakan saat berusia 7 tahun dirinya sudah hampir hafal dengan buku karya F. C. Minaker berjudul One Thousand Ways to Make $1.000.
Buku yang sekarang sudah tidak dicetak lagi itu berisi anekdot tentang pengecer James Cash Penney, ketenaran J.C. Penney, dan pengusaha sukses lainnya.
Pada tahun 1988, Buffett mengatakan kepada majalah Fortune bahwa buku tersebut – yang mengungkapkan pelajaran bisnis praktis tentang bunga, penjualan dan investasi – menginspirasinya untuk memulai dari bawah seperti menjual Coca-Cola, surat kabar, dan permen karet dari pintu ke pintu.
Sedangkan untuk buku tentang mengembangkan ketajaman bisnis, miliarder microsoft Bill Gates dan Buffett juga merekomendasikan buku berjudul 'Business Adventures,' uraian jurnalis John Brooks tentang momen-momen penting dalam sejarah perusahaan-perusahaan Amerika yang ikonik seperti Ford dan General Electric.
Buffett meminjamkan buku itu kepada Gates pada tahun 1991 dan Gates mencatat bahwa dia masih memilikinya dalam sebuah postingan blog tahun 2014.
(Dam/Tin)
Advertisement