Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang memberikan penghargaan kepada sejumlah figur yang berjasa dalam memperkuat relasi antara Jepang dan Indonesia. Di antara mereka ada yang berasal dari sektor pemerintah, bisnis, hingga aktivis.
Salah satu yang meraih Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri untuk Reiwa Ke-4 adalah Yoshida Minoru yang merupakan pendiri Jakarta Aruku Kai. Ada sekitar seribu anggota Jakarta Aruku Kai yang terlibat pada aktivitas jalan kaki di daerah sekitar Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Dalam kurun waktu selama hampir 20 tahun, Bapak Yoshida Minoru memimpin kegiatan volunteer Jakarta Aruku Kai (Perhimpunan Jalan Kaki Jakarta) sejak tahun 2002," tulis pernyataan resmi Kedutaan Besar Jepang, Selasa (17/5/2022).
"Ini memperdalam pemahamanan baik dari sisi alam, budaya, maupun kehidupan warga Indonesia kepada banyak warga Jepang yang menetap di Indonesia."
Ada juga Kobayashi Itsuyo yang menetap di Cikarang, Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2008. Ia berperan dalam mendirikan Cikarang Japan Club pada tahun 2015 serta menjadi Chairwoman pada organisasi tersebut. Ia juga aktif dalam aktivitas pengenalan kebudayaan Jepang di Jakarta Lions Club.
Dari pemerintah, ada nama Syarif Burhanuddin yang merupakan mantan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Bapak Syarif Burhanuddin berkontribusi dalam upayanya menangani permasalahan yang berhubungan dengan keberlangsungan kantor perwakilan perusahaan konstruksi Jepang di Indonesia, maupun dalam menangani pembaruan izin yang diperlukan agar perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia dapat terus melakukan aktivitas operasional terkait pelayanan berkelanjutan di Indonesia," tulis pihak Kedutaan Besar Jepang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daftar Pemenang Lainnya
Berikut pemenang lainnya dari Kedubes Jepang untuk para perwakilan luar negeri:
- Goto Shinsaku
Goto Shinsaku adalah kepala koki di Hotel Indonesia dan koki spesialis Presiden pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Keinginan mengenang jasad para korban jiwa dalam peperangan menggerakkan hatinya untuk mengabdikan diri dan bekerja sama dalam pemeliharaan monumen peringatan Perang Dunia II, yang didirikan oleh Pemerintah Jepang di Goa Jepang di Kabupaten Biak Provinsi Papua. Ia juga berperan dalam mendukung industri pariwisata di Provinsi Papua.
- Fonny Sudarmaji (Sakai Fukuko)
Fonny adalah pemilik restoran Jepang yang tinggal di Semarang, Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 1976. Selain mengelola restoran Jepang selama 23 tahun, Fonny Sudarmaji turut mendukung pembangunan monumen peringatan yang diinisiatifkan oleh para pihak terkait maupun keluarga yang ditinggalkan pada Pertempuran Lima Hari di Semarang. Selama lebih dari 20 tahun, ia juga aktif dalam pemeliharaan monumen peringatan tersebut yang pembangunannya selesai pada tahun 1998.
- Meki Kapitarauw (Almarhum)
Meki Kapitarauw dulunya adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Supiori, Pemerintah Daerah Kabupaten Supiori (wafat pada Oktober 2021) Meki Kapitarauw bekerja sama dalam kurun waktu yang panjang pada upaya pengumpulan tulang belulang melalui rekonsiliasi dengan penduduk setempat dan pengumpulan pendapat dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Biak dan Kabupaten Supiori di Provinsi Papua. Ia juga turut berkontribusi dalam peningkatan hubungan persahabatan dengan Jepang melalui partisipasi pada program JENESYS dan pertukaran dengan Prefektur Yamagata.
- Leila Djawas
Leila merupakan Wakil Ketua Komite Jepang, KADIN Indonesia. Sebagai anggota komite yang membidangi Jepang di KADIN, Leila Djawas berkontribusi pada upaya memfasilitasi dan mempromosikan hubungan perekonomian antara Jepang dan Indonesia. Di samping itu, iajuga menyediakan informasi dan memberikan dukungan kepada perusahaan Jepang terkait dengan perizinan berbagai bidang usaha melalui bisnis yang beliau kelola. Saat pandemi tahun 2020, Leila bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Jepang dalam memberikan bantuan kepada warga Jepang yang tinggal di Indonesia yang pada saat itu kesulitan mendapat vaksin, agar dapat memperoleh akses vaksin di Indonesia. Banyak warga Jepang di Indonesia berkesempatan mendapat akses vaksin melalui program vaksin yang dikoordinasikan oleh KADIN.
Advertisement
Jepang Izinkan 20 Ribu Turis Asing Mulai Juni 2022
Bila sudah rindu ingin ke Jepang, negara itu berencana mengizinkan 20 ribu tamu dari mancanegara setiap hari mulai Juni 2022. Relaksasi diperkirakan akan berlanjut. Hal itu menyusul pemeriksaan infrastruktur karantina bandara dan keadaan infeksi domestik setelah liburan Pekan Emas Jepang yang berakhir Minggu lalu.
Selain itu, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menerima wisatawan dengan menguji coba tur skala kecil segera bulan ini. Tujuannya untuk memperluas penerimaan wisatawan asing secara bertahap.
Jepang, yang mengadopsi langkah-langkah perbatasan pandemi paling ketat di antara negara-negara Kelompok Tujuh, telah berada di bawah tekanan untuk dibuka kembali. Akhir April, sektor swasta anggota panel pemerintah tentang kebijakan ekonomi dan fiskal menyerukan untuk melonggarkan batas kedatangan asing harian dan melonggarkan prosedur imigrasi tambahan.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan selama kunjungan ke London pekan lalu bahwa Jepang akan meninjau langkah-langkah Covid-19 "secara bertahap" setelah berkonsultasi dengan pakar kesehatan masyarakat, dan menyelaraskannya dengan negara-negara G-7 lainnya.
Jepang menuutup semua pengunjung asing bukan penduduk pada 30 November 2021, sebagai tanggapan atas munculnya varian Omicron yang sangat menular. Sejak 1 Maret 2022, kontrol telah dilonggarkan pada entri untuk pebisnis, mahasiswa asing, trainee praktek kerja dan lainnya yang masuk untuk tujuan non-pariwisata.
Batas kedatangan asing per hari dinaikkan dari 3.500 sejak November menjadi 5.000 pada 1 Maret 2022, 7.000 pada 14 Maret dan menjadi 10.000 saat ini pada 10 April 2022. Pada 2021, hanya 245.900 pengunjung asing yang datang ke Jepang -- angka terendah sejak data pembanding tersedia pada 1964.
Longgarkan Syarat Masuk bagi Turis Asing
Di awal pandemi Covid-19, Jepang memberlakukan beberapa pembatasan masuk paling ketat di dunia untuk para turis asing. Namun sejak beberapa waktu lalu, protokol tersebut telah dilonggarkan untuk pelancong bisnis dan akademis.
Dikutip dari Soranews24, Jumat (6/5), ada kabar baik terkait rencana Negeri Sakura untuk mulai melonggarkan pembatasan masuk bagi turis asing mulai bulan depan. Ini merujuk pada pidato Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.
"Bahkan jika dilihat secara global, penanggulangan virus corona di Jepang terbukti berhasil," kata Kishida penuh percaya diri dalam bahasa Jepang saat berpidato di London, Kamis, 5 Mei 2022.
Ia menjanjikan akan melonggarkan syarat masuk turis asing ke Jepang mulai bulan depan. "Pada Juni (2022), kami akan lebih melonggarkan langkah-langkah kontrol perbatasan, sehingga memungkinkan (turis asing) masuk ke Jepang jadi lancar di tingkat negara-negara G7 lainnya," tambahnya.
Meski ada beberapa perbedaan antara kedua versi, serta kurangnya detail untuk revisi kebijakan khusus dan tanggal akan mulai berlaku, Kishida terdengar tegas dalam tekadnya menggerakkan roda pariwisata Jepang. Dengan warga asing yang memasuki Jepang dengan visa kerja atau studi yang sudah diizinkan masuk, wisatawan tampaknya menjadi kelompok logis berikutnya yang diberi jalan untuk memasuki Negeri Matahari Terbit.
Advertisement