Liputan6.com, Jakarta - Larisnya film horor KKN di Desa Penari menimbulkan banyak perbincangan di media sosial. Bukan hal baru tentu, mengingat utas Twitter akun SimpleMan yang merupakan asal usul cerita film garapan Awi Suryadi sudah lebih dulu viral.
Di antara banyak narasi, sebagian warganet menyeret nama Taman Gandrung Terakota dalam perbincangan film yang diproduseri Manoj Punjabi tersebut. Pasalnya, taman berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur itu berisi ratusan patung penari.
Mengutip situs webnya, Selasa (17/5/2022), Taman Gandrung Terakota merupakan situs budaya yang melestarikan ikon seni budaya Banyuwangi: tari gandrung. "Di situs ini dihamparkan seribu patung penari gandrung yang dibuat dari tembikar atau terakota," begitu bunyi keterangannya.
Baca Juga
Advertisement
Patung-patung ini tersebar di tepi dan di tengah persawahan dengan fasilitas amfiteater terbuka untuk dimanfaatkan sebagai panggung pementasan kesenian Banyuwangi. Salah satu ikon wisata di Sunrise of Java ini diresmikan pada 22 September 2018, menurut kanal Regional Liputan6.com.
Sigit Pramono, penggagas Taman Gandrung Terakota, mengutarakan dalam keterangannya, "Pada intinya, kesenian gandrung memang berasal dari tradisi rakyat, yang awalnya adalah wujud syukur atas hasil pertanian yang melimpah. Karena itu, situs rawat-ruwat tari gandrung ini pun kami hamparkan berdampingan dengan aktivitas rakyat, yaitu petani yang tetap membajak sawah dengan kerbau, menanam dan memanen padi."
Taman Gandrung Terakota berlokasi di lahan persawahan terasering di kaki Gunung Ijen, tepatnya di kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di China
Berada di Taman Gandrung Terakota, pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Ijen yang memiliki tinggi 2.443 meter di atas permukaan laut (mdpl) di sisi barat. Di Ijen itulah terdapat kawah yang memancarkan api biru ang mendunia.
Menengok ke timur, akan terlihat birunya Selat Bali. Sigit mengatakan, pihaknya sengaja memilih bahan tanah liat yang lebih rentan. Namun, dari kerentanan itulah ada nilai tersendiri yang akan diusung dalam galeri raksasa terbuka ini.
"Justru itulah makna dan nilai yang kami tawarkan: kesenian dan ketidakabadian. Karena yang abadi adalah proses, makna, dan nilai-nilai yang melekat di dalamnya," ia mengutarakan.
Taman Gandrung Terakota lebih lanjut diceritakan terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di China yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259--210 SM). Penataannya melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo.
Advertisement
Pujian dari Ridwan Kamil
Taman Gandrung Terakota tidak hanya menyajikan deretan patung-patung penari gandrung. Memasuki kawasan ini, pengunjung dipertontonkan bukit hijau dan hamparan sawah, para petani membajak sawah, kebun kopi, pohon durian, beraneka jenis bambu, dan tanaman endemik setempat.
Di tengah hamparan tersebut ditemukan amfiteater terbuka untuk pertunjukan kesenian berjadwal dan perhelatan musik jazz. Bupati Banyuwangi saat itu, Abdullah Azwar Anas, sangat antusias dengan tumbuhnya destinasi baru di Banyuwangi itu.
"Kami sangat bangga dengan antusiasme berbagai pihak untuk terus mengembangkan Banyuwangi. Ini dibangun tanpa APBD, melainkan oleh swasta yang punya kepedulian terhadap seni-budaya Banyuwangi," kata Anas.
Pada liburan tahun 2019 ke Banyuwangi, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sempat memuji visual taman ini. "Taman ini luar biasa, ditambah fasilitas sanggar seni, galeri, kafe cokelat dan kopi, lengkap dan asyik,” kata Emil, sapaan akrabnya, dilansir dari Antara.
Ia juga terkesan dengan keberadaan galeri di kompleks itu. Beragam karya seni yang dipajang mengesankan kekhasan Banyuwangi. Emil pun mengapresiasi keberadaan Taman Gandrung Terakota. "Semoga tempat ini menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lainnya," ia menuturkan.
Film Horor Terlaris Sepanjang Masa
Di sisi lain, film KKN Di Desa Penari pecahkan rekor sebagai film horor terlaris sepanjang masa, lapor kanal Showbiz Liputan6.com. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah penonton yang tembus 4,5 juta dalam waktu 12 hari sejak tayang perdana pada 30 April 2022.
Prestasi membanggakan tersebut diketahui dari unggahan di akun Instagram pribadi Manoj Punjabi, CEO MD Pictures sekaligus produser film tersebut. Ia menyebutkan, jumlah penonton yang menyaksikan film KKN masih terus bertambah.
"KKN Di Desa Penari jadi film horor terlaris sepanjang masa! Hingga jam 5 sore ini tembus 4.500.000++ penonton telah bertemu Badarawuhi!" tulis Manoj pada 12 Mei 2022.
Benar saa karena persis di pengujung long weekend kemarin, film KKN di Desa Penari telah mencatat enam juta penonton lebih dan bersiap menggulingkan Dilan 1990 dari posisi film terlaris kedua sepanjang sejarah.
Seperti diketahui, Dilan 1990 berhasil mengumpulkan 6,3 juta penonton dan menembus posisi kedua dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Posisi pertama masih diraih Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 1 dengan 6,85 juta penonton.
Advertisement