Wapres AS Kamala Harris Terbang ke UEA Beri Penghormatan untuk Sheikh Khalifa bin Zayed

Lawatan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan yang kuat sewaktu pemerintah Amerika Serikat berusaha memperbaiki hubungan dengan UEA.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2022, 08:02 WIB
Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berada di Ruang Makan Negara, Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 Januari 2021. Kamala Harris juga menjadi warga keturunan Asia dan Jamaika pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden di Amerika Serikat. (MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Delegasi Amerika berpengaruh yang dipimpin Wakil Presiden Kamala Harris terbang ke Uni Emirat Arab, Senin (16/5), untuk memberikan penghormatan kepada mendiang penguasa federasi itu dan bertemu dengan presidennya yang baru dilantik.

Perjalanan itu adalah kunjungan tingkat tertinggi pejabat pemerintahan Biden ke Abu Dhabi sejauh ini, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (18/5/2022).

Lawatan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan yang kuat sewaktu pemerintah Amerika Serikat berusaha memperbaiki hubungan yang bermasalah dengan mitranya yang kaya minyak itu.

Delegasi tersebut mencakup Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Direktur CIA William Burns dan utusan kkusus AS untuk masalah iklim John Kerry.

UEA menunjuk putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebagai presiden baru setelah kematian saudara tirinya Jumat lalu.

Sheikh Mohammed telah menjabat sebagai penguasa de facto negara itu dan membentuk kebijakan luar negeri negara yang kuat sejak Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan menderita stroke hampir satu dekade lalu.

Di bawah pemerintahan de facto Sheikh Mohammed, UEA telah melakukan intervensi dalam berbagai konflik regional, mulai dari Yaman hingga Libya, dan menggunakan kekayaan minyaknya yang besar untuk mempengaruhi luar negeri dan mentransformasi diri menjadi pusat keuangan regional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kunjungan Petinggi Negara Lain

Putra Mahkota UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi, kanan depan, membawa jenazah Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden Uni Emirat Arab. (Abdulla Al Neyadi/ Kementerian Kepresidenan melalui AP)

Kunjungan sederet presiden, petinggi negara dan perdana menteri selama akhir pekan lalu menunjukan betapa berpengaruh Abu Dhabi di dunia Barat dan Arab.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson adalah pemimpin Eropa pertama yang terbang ke ibu kota Uni Emirat Arab itu.

Lebih banyak pejabat diperkirakan akan memasuki bandara Abu Dhabi pada hari Senin. Iran mengatakan, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Hossein Amirabdollahian juga akan melawat ke Abu Dhabi, bertepatan dengan kunjungan Amerika Serikat.

Iran telah menolak untuk bertemu dengan pejabat Amerika secara langsung, bahkan ketika mereka merundingkan kembalinya perjanjian nuklir Teheran yang compang-camping dengan negara-negara besar dunia.

Sebelum menuju Abu Dhabi, Harris mengatakan ia bepergian atas nama Presiden Joe Biden untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Sheikh Khalifa yang sudah lama sakit dan untuk menegaskan hubungan penting Amerika dengan Uni Emirat Arab.

 

 


Keseriusan Hubungan AS-UEA

Wapres AS Kamala Harris di Guatemala. Dok: White House

“Amerika Serikat menganggap cukup serius kekuatan hubungan dan kemitraan kami dengan UEA,'' kata Harris kepada wartawan.

''Kami akan pergi ke sana untuk menyampaikan belasungkawa kami, tetapi juga sebagai ekspresi komitmen kami terhadap kekuatan hubungan itu.''

Para pejabat AS diperkirakan akan membahas frustrasinya UEA tentang perlindungan keamanan Amerika di kawasan itu serta ketegangan yang muncul antara negara-negara terkait perang Rusia di Ukraina.

UEA, bersama Arab Saudi, menghadapi tekanan Amerika untuk mengecam Rusia dan memompa lebih banyak minyak untuk meningkatkan stabilitas di pasar energi ketika Eropa berusaha untuk melepaskan ketergantungannya dari minyak mentah Rusia.

Tetapi UEA adalah mitra dagang utama Rusia dan anggota dari apa yang disebut perjanjian OPEC Plus, di mana Rusia merupakan anggota penting. UEA sejauh ini telah menolak tuntutan Amerika. Penolakan berakar pada anggapan bahwa meskipun kehadiran militernya masih kuat di Jazirah Arab, Amerika bukan lagi mitra yang dapat diandalkan.


Kunjungan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyampaikan duka cita atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) saat bertolak dari Amerika Serikat ke Indonesia, demi menyampaikan duka cita atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan meninggal dunia pada Jumat 13 Mei 2022. Diketahui, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahya merupakan Presiden UEA yang wafat pada usia 73 tahun.

"Setelah menempuh penerbangan kurang lebih selama 14 jam dari Washington DC, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana beserta rombongan tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, UEA pada Minggu, 15 Mei 2022, sekitar pukul 15.50 waktu setempat," tulis siaran pers Kantor Sekretariat Presiden, seperti dikutip Minggu malam 15 Mei 2022.

Kedatangan Jokowi disambut oleh Yang Mulia Mohamed bin Zayed, presiden pengganti Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahya. Jokowi kemudian menyampaikan rasa belasungkawanya. Jokowi mengatakan, Indonesia berduka atas berpulangnya Almarhum Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahya. Jokowi mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Innalillahi wa innalillahi rajiun. Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat Indonesia, saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa dan semoga beliau diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," ucap Jokowi usai Takziah.

Presiden Jokowi menilai, Sheikh Khalifa merupakan pemimpin besar, bukan hanya untuk PEA tetapi juga untuk kawasan dan dunia. Oleh sebab itu, berpulangnya almarhum sangat membuat kehilangan.

Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya