Liputan6.com, Jakarta - Patah hati adalah kata yang menunjukkan kesengsaraan, penderitaan, dan kesedihan yang intens. Sering dikaitkan dengan hubungan romantis yang gagal, itu juga termasuk kesedihan yang terkait dengan kehilangan seseorang yang dekat dengan kita atau peristiwa tragis.
Kehilangan hewan peliharaan, orang tua, anak, pasangan atau siapa pun yang kita sayangi, atau seseorang yang kita cintai, dapat menyebabkan patah hati. Dalam hubungan cinta romantis, orang mungkin melanjutkan, atau akhirnya, menyadari bahwa mereka tidak cocok.
Baca Juga
Advertisement
Pertama-tama, jika hal-hal seperti itu terjadi, mungkin saja itu sama sekali bukan cinta sejati. Cinta sejati adalah kebahagiaan, bukan kesedihan. Bisa jadi hanya tergila-gila atau ketertarikan fisik.
Terkadang, seseorang mungkin merasa dikhianati. Masalahnya bisa juga dalam ekspektasi, namun ekspektasi bisa saja salah. Kita menjadi kecewa dan kekecewaan kita mengalahkan kita. Ini bisa menghancurkan hati kita.
Apa yang tidak kita sadari adalah bahwa tidak ada orang yang sempurna, setiap orang memiliki kekurangannya masing-masing. Patah hati, karena kesedihan kehilangan orang yang kita cintai melemahkan, bagi kebanyakan orang.
Tetapi ini tidak mempengaruhi orang yang telah berkembang secara spiritual. Menurut pakar cinta, berikut deretan hal yang harus dilakukan saat patah hati, seperti dilansir dari Times of India, Rabu (19/5/2022).
1. Terimalah kenyataan dan Anda tidak dapat mengubahnya
Sadarilah bahwa hukum karma mengendalikan apapun yang terjadi. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dalam hidup Anda, bersukacitalah! Hutang karma sedang diselesaikan. Jadi, jangan merawat, mengutuk, dan melatih luka Anda. Untuk mengatasi rasa sakit, jika membantu berbicara, bicaralah dengan orang lain.
Cobalah untuk tetap sibuk. Membaca, melukis, selain bekerja, untuk menghindari hal-hal negatif. Gunakan kecerdasan Anda untuk membedakan antara pikiran. Jangan biarkan pikiran negatif Anda menguasai Anda.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihanmu
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka. Jangan menyerah. Sadarilah bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Kita tidak dapat mengontrol jalan tempat kita mengendarai mobil, tetapi kita memiliki kendali penuh atas mobil kita.
Kita bisa pergi cepat atau lambat. Belok kiri atau kanan. Pada akhirnya, semua yang kita lakukan adalah masalah pilihan. Pilih untuk menerima penyebab patah hati dan move on.
Belajar untuk melepaskan
Bagi mereka yang berada di jalan spiritual, mereka menyadari bahwa semua ini adalah drama, kita datang dan kita pergi. Kita seperti aktor dalam sebuah pertunjukan. Kita melakukan peran kita.
Ketika kita datang ke dunia ini, apakah kita membawa seseorang atau sesuatu bersama kita? Ketika kita pergi, apakah kita akan membawa sesuatu atau siapa pun bersama kita? Kita datang dengan tangan hampa, kita akan kembali dengan tangan hampa. Lalu, bagaimana kita bisa mengatakan, 'milikku', atau 'milikmu'?
Hubungan bersifat sementara. Tubuh kita tidak bertahan selamanya. Kita harus belajar untuk hidup dengan keterikatan yang terpisah, menyadari bahwa tidak seorang pun, tidak ada yang menjadi milik kita.
Dalam hal berkabung, spiritualitas membantu kita menyadari bahwa kematian hanyalah sebuah tikungan untuk dilampaui. Lalu, mengapa menangis dan meratapi mereka yang telah pergi?
Orang yang berada di jalan spiritual melampaui semua hubungan. Baginya, tidak ada yang seperti patah hati, karena dia menyadari bahwa hidup adalah pertunjukan dan pada akhirnya kita semua harus pergi.
Advertisement
Studi: Sindrom Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian
Dalam hubungan asmara, putus menjadi salah satu keputusan terbaik yang diambil setiap pasangan jika hubungan cintanya mengalami masalah dan tak bisa diselesaikan.
Putus cinta tentu sangat menyakitkan. Namun, bukan hanya rasa sakit emosional dan mental, tapi juga trauma fisik dan kerusakan yang bisa disebabkan oleh patah hati. Efek yang ditimbulkan disebut sindrom patah hati.
Melansir dari India Times, Senin (29/11/2021), gejala sindrom patah hati termasuk sesak napas dan nyeri dada. Untungnya, seperti pada serangan jantung, itu tidak menyebabkan penyumbatan di arteri yang membatasi aliran darah.
Anehnya, sistem kekebalan tubuh sendirilah yang bisa menjadi salah satu penyebab utama kondisi ini. Intensitas trauma emosional atau fisik bisa menyebkan respons yang memengaruhi jaringan jantungmu.
“Kami menemukan bahwa sindrom patah hati memicu badai dalam sistem kekebalan yang mengakibatkan peradangan akut pada otot jantung. Otot jantung kemudian menumpahkan sinyal peradangan yang beredar ke seluruh tubuh,” kata pemimpin peneliti Dana Dawson, Profesor di University of Aberdeen, Skotlandia, seperti yang dilaporkan dalam IANS.
“Sindrom patah hati adalah kondisi serius yang disebabkan oleh stres yang mempengaruhi terutama wanita dan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang dan jaringan parut pada otot jantung. Anehnya, masih ada kesenjangan besar dalam pengetahuan kita tentang biologi yang mendasarinya,” kata Profesor Metin Avkiran, Associate Medical Director di British Heart Foundation.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini mengungkapkan bahwa obat yang menargetkan peradangan mungkin bisa memperbaiki patah hati.
“Penemuan bahwa itu disertai dengan peradangan di dalam jantung dan di seluruh tubuh merupakan langkah maju yang penting,” kata Avkiran.
“Kami sekarang membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah peradangan menyebabkan kardiomiopati Takotsubo dan menentukan apakah obat yang menargetkan peradangan bisa menjadi kunci untuk memperbaiki patah hati,” lanjutnya.