Liputan6.com, Munchen- Marc Marquez mulai mengungkapkan keresahan besar yang juga dialami pembalap lain di MotoGP 2022. Pembalap Repsol Honda ini mengeluhkan sulitnya menyalip di MotoGP musim ini.
Meski tampil cukup kompetitif dengan RC213V, Marquez belum juga menemukan podium hingga seri ketujuh musim ini di MotoGP Prancis. Terakhir, Marquez hanya finis di posisi keenam di sirkuit Le Mans akhir pekan kemarin.
Advertisement
Kondisi ini berlawanan dengan apa yang terjadi di hasil balapan. Seperti diketahui, musim ini boleh jadi paling kompetitif karena ada 11 pembalap yang sudah merasakan podium.
Meski begitu, aksi overtaking atau salip sulit dilakukan. Ini bisa dilakukan kalau lawan melakukan kesalahan seperti yang dilakukan Enea Bastianini yang menjuarai MotoGP Prancis, saat melewat Francesco Bagnaia.
Beragam alasan dikemukakan pembalap soal masalah ini. Sedangkan Marquez menilai aksi salip sulit dilakukan setelah adanya alat pengatur ketinggian motor.
Ban Kerja Keras
Alat bantu ketinggian berupa lubang di sayap disinyalir membuat ban depan bekerja lebih keras. Ini membuat ban bisa cepat aus saat digeber untuk mengejar pembalap lebih depan.
"Dengan motor sekarang, salip pembalap lain yang ada di depan butuh aksi agresif," kata Marquez seperti dikutip crash.
"Adanya alat holeshot membuat aerodinamika motor sulit untuk menyalip. Memang kita lebih cepat beberapa detik, tapi penonton ingin orang aksi salip."
Advertisement
Kesalahan
MotoGP Prancis memang tidak memperlihatkan aksi salip sama sekali. Kecuali duo Suzuki yang crash, plus Bagnaia yang juga terjatuh, perubahan posisi pun terjadi.
Banyak pembalap yang stuck atau tertahan seperti Fabio Quartararo dan juga Marquez. Marquez finis posisi enam setelah pembalap di depannya bertumbangan.
"Sebelumnya saya bilang akan finis antara 5 dan 7. Tiga pembalap yaitu Alex Rins, Joan Mir dan Bagnaia di depan saya crash. Jadi kami raih target kami," kata Marquez, miris.