Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual PT Pegadaian (Persero) atau harga emas di Pegadaian mayoritas lebih mahal pada perdagangan Rabu pekan ini.
Pegadaian menjual emas Antam, Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS. Sedangkan ukuran yang dijual bervariasi mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.
Advertisement
Melansir laman Pegadaian, Rabu (18/5/2022), harga emas yang dijual pegadaian pada Rabu ini naik jika dibandingkan dengan Selasa kemarin. Sebagai contoh, harga emas Antam ukuran 0,5 gram dipatok Rp 559.000. Sementara harga emas UBS dilego Rp 515.000 ukuran setengah gram.
Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.
Produk emas antam dan UBS selain ada di Pegadaian, juga tersedia di toko emas, butik masing-masing perusahaan. Dijual secara online maupun offline.
Berikut rangkuman harga emas Pegadaian pada Rabu 18 Mei 2022:
Harga Emas Antam
- 0,5 gram = Rp 559.000
- 1 gram = Rp 1.013.000
- 2 gram = Rp 1.962.000
- 3 gram = Rp 2.918.000
- 5 gram = Rp 4.826.000
- 10 gram = Rp 9.596.000
- 25 gram = Rp 23.855.000
- 50 gram = Rp 47.628.000
- 100 gram = Rp 95.175.000
- 250 gram = Rp 237.660.000
- 500 gram = Rp 475.101.000
- 1000 gram = Rp 950.160.000
Harga Emas Retro
- 0,5 gram = Rp 511.000
- 1 gram = Rp 958.000
- 2 gram = Rp 1.896.000
- 3 gram = Rp 2.815.000
- 5 gram = Rp 4.678.000
- 10 gram = Rp 9.296.000
- 25 gram = Rp 23.108.000
- 50 gram = Rp 46.132.000
- 100 gram = Rp 92.180.000
- 250 gram = Rp 230.171.000
- 500 gram = Rp 460.121.000
- 1000 gram = Rp 920.199.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 632.000
- 1 gram = Rp 1.169.000
- 8 gram = Rp 8.844.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 515.000
- 1 gram = Rp 965.000
- 2 gram = Rp 1.915.000
- 5 gram = Rp 4.732.000
- 10 gram = Rp 9.412.000
- 25 gram = Rp 23.483.000
- 50 gram = Rp 46.869.000
- 100 gram = Rp 93.700.000
- 250 gram = Rp 234.178.000
- 500 gram = Rp 467.803.000
- 1000 gram = -
Prediksi Analis: Harga Emas Dunia Bakal Jatuh di Bawah USD 1.800 Pekan Ini
Harga emas dunia mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. tercatat, harga emas menunjukkan kinerja mingguan terburuk dalam satu tahun terakhir.
Diperkirakan, kinerja merah harga emas ini tidak akan berhenti di pekan lalu saja tetapi akan berlanjut di pekan ini. Beberapa analis di Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas masih akan tertekan sepanjang pekan ini.
Mengutip Kitco, Senin (16/5/2022), harga emas sepanjang pekan lalu mengalami penurunan 3,7 persen. Bukan hanya terburuk dalam setahun, penurunan ini juga melanjutkan pelemahan berturut-turut yang sudah dibukukan selama tiga pekan sebelumnya.
Pasar emas telah terpukul dengan tekanan jual yang signifikan karena dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 20 tahun. Meskipun beberapa analis mengatakan bahwa emas tampaknya oversold, tapi tetap saja beberapa analis melihat bahwa emas masih menghadapi beberapa tantangan ke depannya.
"Seperti pepatah lama, pasar bisa tetap overbought dan oversold lebih lama daripada kebanyakan dari kita bisa duga," kata analisis sekaligus presiden dari lembaga Darin Newsom, Darin Newsom.
"Selain itu, Aturan memberi tahu kita bahwa fundamental menang pada akhirnya, dan fundamental dolar AS tetap bullish." tambah dia.
Di pekan ini, 17 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara peserta, dua analis atau 12 persen menyerukan harga emas naik minggu depan. Pada saat yang sama, 12 analis atau 71 persen menyatakan bearish pada harga emas dalam waktu dekat. Sedangkan tiga analis atau 18 persen netral pada harga.
Sementara itu, 932 suara investor risetl diberikan dalam polling online. Dari jumlah tersebut, sebanyak 481 responden atau 51 persen berharap emas untuk naik minggu ini.
Sedangkan 286 lainnya atau 31 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 165 pemilih atau 18 persen netral dalam waktu dekat.
Advertisement
Prediksi Harga
Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mencatat, indikator momentum terlihat sedikit meregang. Namun, dia tidak melihat momentum bergeser dalam waktu dekat. Dia melihat bahwa harga emas akan jatuh ke USD 1.780 per ounce di pekan ini.
"Kenaikan suku bunga membuat emas tetap defensif, meskipun ada potensi inflasi ke depannya," katanya.
Analis senior di DailyFX.com Chris Vecchio mengatakan, imbal hasil obligasi riil telah naik ke tingkat pra-pandemi, dan tren naik baru saja dimulai.
Minggu lalu, Indeks Harga Konsumen AS menunjukkan inflasi tahunan naik 8,3 persen di April, turun dari 8,5 persen di Maret.
Meskipun inflasi sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, Vecchio mengatakan bahwa ada tanda-tanda bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.
"Inflasi akan tetap tinggi, memaksa Federal Reserve untuk terus agresif menaikkan suku bunga. Pada akhirnya, suku bunga riil akan naik lebih tinggi, yang merupakan berita buruk bagi emas," katanya.
"Saya pikir hanya masalah waktu sebelum emas diperdagangkan dengan nyaman di bawah uSD 1.800 per ounce. Saya berharap pada akhir tahun, harga emas bisa di bawah USD 1.700." tambah dia.