Liputan6.com, Jakarta Perang Rusia-Ukraina tidak hanya berdampak pada ekonomi. Akan tetapi, juga menyebabkan sejumlah negara di dunia mengeluarkan kebijakan terkait larangan ekspor gandum.
Selain Indonesia, baru-baru ini India juga memutuskan aturan terkait larangan ekspor gandum. Hal itu karena harga gandum telah melonjak di tahun ini dan sebagian besar disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina. Mengingat Rusia dan Ukraina termasuk di antara pengekspor komoditas terbesar.
Advertisement
Melansir CNBC, Minggu (22/5/2022), menurut Bank Dunia, kedua negara tersebut menyumbang 29 persen dari ekspor gandum global. Namun, diketahui pada hari Senin setelah pengumuman akhir pecan India, harga gandum sudah melonjak sekitar 6 persen.
“Dengan harga pangan yang sudah tinggi karena gangguan rantai pasokan terkait COVID dan penurunan hasil panen tahun lalu, invasi Rusia datang pada saat yang buruk bagi pasar pangan global,” demikian menurut Peterson Institute for International Economics (PIIE), Washington DC dalam catatan pada April lalu.
Rusia dan Ukraina termasuk di antara lima pengekspor global teratas untuk beragam produk sereal dan biji minyak penting, seperti jelai, bunga matahari dan minyak bunga matahari, serta jagung, menurut PIIE.
Namun, terkait larangan ekspor gandum ini India tidak sendirian. Selain Rusia dan Ukraina, Mesir, Kazakhstan, Kosovo, dan Serbia juga telah melarang ekspor gandum.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kekhawatiran akan Inflasi dan Ketahanan Pangan
Ternyata bukan hanya gandum. Banyak negara juga telah menerapkan larangan ekspor makanan lainnya karena inflasi global yang melonjak akibat krisis Ukraina.
Berbagai macam produk makanan lainnya pun ikut melonjak. Hal itulah yang berkontribusi terhadap kenaikan inflasi di seluruh dunia. Beberapa produk tersebut antara lain minyak bunga matahari, minyak sawit, pupuk dan biji-bijian.
Selain harga pangan yang naik, pasokan berbagai produk pangan juga jadi tidak menentu.
Sementara itu, Ukraina belum dapat mengekspor biji-bijian, pupuk dan minyak sayur. Padahal konflik yang terjadi telah menghancurkan ladang tanaman dan mencegah musim tanam yang normal. Pemerintah juga menuduh Rusia mencuri beberapa ratus ribu metrik ton biji-bijian dan menjualnya kembali. Namun sayangnya, Kementerian Luar Negeru Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar ini.
“Seiring perang berlanjut, ada kemungkinan yang berkembang bahwa kekurangan pangan, terutama biji-bijian dan minyak sayur, akan menjadi akut, membuat lebih banyak negara beralih ke pembatasan perdagangan,” tulis analis PIIE Joseph Glauber, David Laborde dan Abdullah Mamun.
Selama akhir pekan, 7 kelompok negara industri mengeluarkan peringatan tentang risiko krisis kelaparan dunia, kecuali Rusia mencabut blokade terhadap gandum Ukraina yang saat ini tertahan di pelabuhan Ukraina, menurut Financial Times.
Advertisement
Daftar Negara
Untuk mengetahuinya, berikut daftar negara-negara yang telah melarang ekspor makanan sejak beberapa bulan setelah perang Rusia-Ukraina dimulai, menurut sistem pelacak yang dikembangkan oleh PIIE.
1. Argentina
Produk: minyak kedelai, bungkil kedelai
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2023
2. Aljazair
Produk: pasta, turunan gandum, minyak sayur, gula
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
3. Mesir
Produk: minyak sayur, jagung
Tanggal akhir larangan: 12 Juni 2022
Produk: gandum, tepung, minyak, lentil, pasta, kacang
Tanggal akhir larangan: 10 Juni 2022
4. India
Produk: Gandum
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
5. Indonesia
Produk: minyak sawit, minyak inti sawit
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
Negara Berikutnya
6. Iran
Produk: kentang, terong, tomat, bawang merah
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
7. Kazakstan
Produk: gandum, tepung terigu
Tanggal akhir larangan: 15 Juni 2022
8. Kosovo
Produk: gandum, jagung, tepung, minyak sayur, garam gula
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
9. Turki
Produk: daging sapi, kambing, daging kamping, mentega, minyak goreng
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
10. Ukraina
Produk: gandum, oat, millet, gula
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
Advertisement
Rusia hingga Kuwait
11. Rusia
Produk: gula, biji bunga matahari
Tanggal akhir larangan: 31 Agustus 2022
Produk: gandum, meslin, gandum hitam, barley, jagung
Tanggal akhir larangan: 30 Juni 2022
12. Serbia
Produk: gandum, jagung, tepung, minyak
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
13. Tunisia
Produk: buah-buahan, sayuran
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 2022
14. Kuwait
Produk: produk daging ayam, biji-bijian, minyak nabati
Tanggal akhir larangan: 31 Desember 202
Menurut informasi dari media local, salah satu alasan India larang ekspor gandum itu demi mengelola keamanan pangan negara secara keseluruhan.
Negara-negara lain yang baru-baru ini menerapkan larangan ekspor makanan salah satunya termasuk Indonesia. Indonesia telah membatasi ekspor minyak sawit, bahan utama yang digunakan dalam banyak produk makanan dan non-makanan.
Mirip dengan India, Indonesia menyebutkan perlunya memastikan ketersediaan pangan di dalam negeri, setelah inflasi pangan global melonjak ke rekor tertinggi setelah perang. Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit dunia.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati