Liputan6.com, Jakarta Samsung Electronics mengatakan 6G bisa memberikan pengalaman tertinggi bagi manusia melalui tingkat hyper-konektivitas yang berikutnya.
Pernyataan ini disampaikan perusahaan asal Korea Selatan tersebut dalam Samsung 6G Forum yang digelar secara daring, seperti dikutip dari siaran persnya, Kamis (19/5/2022).
Advertisement
"Kami membayangkan bahwa 6G akan memberikan pengalaman tertinggi bagi manusia dan segalanya melalui tingkat hyper-konektivitas berikutnya," kata Sebastian Seung, President and Head of Samsung Research.
Seung menambahkan, ide tersebut berfungsi sebagai fondasi visi 6G dari Samsung. "Kami percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan 6G," imbuhnya.
Menurut Seung, membentuk 6G akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, seperti yang diperlihatkan dari generasi sebelumnya. Hal ini akan membutuhkan banyak diskusi dan kolaborasi di antara para pemain di industri dan akademisi.
Samsung 6G Forum (S6GF) online sendiri digelar dengan tema "The Next Hyper-Connected Experience for All" dan terbagi ke dalam dua sesi yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Samsung.
Jeffrey Andrews, profesor di University of Texas, Austin menyoroti, deep learning (DL) akan menjadi teknologi utama yang mendasari 6G, yang bisa memberikan kemajuan penting di banyak lapisan antarmuka udara (air interface).
Sementara, menurut SVP Charlie Zhang dari Samsung Research America mengatakan, sementara 6G masih di masa-masa awal, beberapa arah yang muncul mulai terbentuk dan mendapatkan momentum dalam akademisi dan industri yang sama.
Ini termasuk dukungan spektrum baru seperti mid-band atas dalam kisaran pita 7-24 GHz dan terahertz, teknologi antena baru, evolusi teknologi dupleks dan topologi jaringan, spectrum sharing, kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian asli dari desain protokol, dan lain-lain.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dipercepatnya Penelitian Evolusi 5G dan 6G
SVP Takehiro Nakamura dari NTT Docomo juga menyoroti dipercepatnya penelitian yang berfokus pada teknologi dan layanan untuk evolusi 5G dan 6G di seluruh dunia.
SVP John Smee dari Qualcomm Technologies, Inc., menekankan, penelitian dan pengembangan nirkabel canggih di sepanjang berbagai vektor yang akan membawa inovasi disruptif dan mendorong batas teknologi, memungkinkan pengalaman pengguna baru dan yang ditingkatkan dengan 6G.
Tarik Taleb, profesor di Universitas Oulu, Finlandia, menyoroti bahwa Artificial Intelligence, Network Function Virtualization, Software-Defined Networking, dan Edge/Cloud computing membawa manfaat yang signifikan dalam hal mengurangi pengeluaran dan biaya operasional.
Mereka juga bermanfaat untuk fleksibilitas dalam pemasangan, dan waktu yang lebih cepat untuk memasarkan, dan menyebutkan bahwa 6G dapat memungkinkan jaringan seluler cloud-native.
Lebih lanjut, Master Seungjoo Maeng dari Samsung Electronics berbicara tentang tantangan dalam menerapkan teknologi AI/ML untuk meningkatkan kinerja sistem komunikasi seluler.
Ia menyoroti tantangan dalam menerapkan AI dan ML (machine learning) untuk meningkatkan kinerja sistem komunikasi seluler nirkabel dan cara memecahkan tantangan tersebut.
Advertisement
6G di Korea Selatan
Korea Selatan sebelumnya telah mengkomersialkan layanan internet 5G sejak 2019. Tiga tahun setelah 5G mulai dikembangkan dan digelar di seluruh dunia, cakupan 5G di banyak kota tidaklah buruk, namun masih belum masif.
Namun, hal ini tidak menghentikan rencana Korea Selatan untuk kembali memimpin dengan teknologi 6G-nya.
Menurut beberapa laporan, seperti dikutip dari Gizchina, Kamis (28/4/2022), Korea Selatan akan mengambil langkah lebih cepat untuk meluncurkan prototip komunikasi 6G pada 2026.
Lebih lanjut, pemerintah Korea Selatan juga berencana mengkomersialisasikan jaringan 6G antara 2028-2030.
Tes 6G di AS
Sekadar informasi, karakteristik utama jaringan 6G adalah latensinya 0 atau koneksi internet tanpa jeda. Komersialisasi 6G global diperkirakan akan dilakukan tahun 2020-an akhir atau bahkan 2030, namun pemerintah Korea ingin melakukannya lebih ceat.
Saat ini belum ada informasi jelas mengenai rencana 6G Korea Selatan. Sebelumnya, Samsung sudah mengadakan tes 6G di Amerika Serikat akhir 2021.
Perusahaan menggunakan sistem prototip terahertz wireless 6G untuk mencapai transmisi data dalam jarak 15 meter. Berdasarkan laporan pengujian tingkat transmisi mencapai 6,2Gbps dengan frekuensi sistem komputer 140Hz dan bandwidth 2GHz.
Samsung dalam buku putih Next Generation Hyper-Connectivity Experience pada awal 2022 menyebut, penyelesaian dan komersialisasi paling awal dari jaringan 6G mungkin terjadi pada 2028 dan komersialisasi skala besar sekitar 2030.
(Dio/Isk)
Advertisement