Liputan6.com, Jakarta - Pembukaan Festival Film Cannes ke-75 yang berlangsung di Palais des Festivals et des Congrès, Prancis, berbeda dengan sebelumnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat deklarasi kepada penonton di Palais malam itu, Selasa, 17 Mei 2022 waktu setempat yaitu "Kami akan memenangkan perang ini."
Dikutip dari Hollywood Reporters, Rabu (18/5/2022), dalam video langsung dari Kyiv, saat Rusia melanjutkan invasinya ke Ukraina, Zelensky berbicara kepada para pembuat film, pers, peserta festival dan staf, serta para selebritas, seperti Julianne Moore dan Forest Whitaker. Ia mengatakan, “Sinema tidak boleh diam."
Baca Juga
Advertisement
Selama pidatonya yang berapi-api, yang diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Prancis di Palais dan kemudian ke dalam bahasa Inggris, Zelensky membuat beberapa referensi untuk film, termasuk The Great Dictator karya Charlie Chaplin, sebuah sindiran tentang Adolf Hitler dan Nazisme yang dibuat pada 1940 sebelum ke Amerika memasuki Perang Dunia II.
Dia meminta para pembuat film untuk tidak berpangku tangan selama perang. “Para diktator paling brutal di abad ke-20 menyukai sinema,” kata Zelensky, yang menunjukkan ironi bahwa film-film yang dibuat tentang para diktator ini adalah “dokumenter dan film berita yang mengerikan.”
Zelensky juga merujuk kalimat terkenal dari film tentang perang Vietnam karya Francis Ford Coppola Apocalypse Now, mengutip, "Saya suka bau napalm di pagi hari," mencatat bahwa invasi Rusia dan pemboman kota-kota Ukraina juga "dimulai di pagi hari."
Juri Vincent Lindon, Rebecca Hall, Joachim Trier, Jeff Nichols, Noomi Rapace, Asghar Farhadi, Jasmine Trinca dan Ladj Ly memperhatikan dari atas panggung saat presiden menyampaikan pidatonya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kehilangan Orang Tercinta
Sebelum ini, ada banyak referensi tentang perang di Ukraina. Dalam pidatonya, pemenang kehormatan Palme d'Or Forest Whitaker mengatakan, “Selama dua tahun terakhir, beberapa dari kita telah kehilangan orang yang kita cintai karena pandemi atau terpaksa mengungsi ke rumah yang aman karena invasi dan perang, seperti Ukraina.”
Pembawa acara malam itu mencatat bahwa "sutradara Ukraina dan pembuat film pembangkang Rusia" mendapat tempat di Cannes, dan juga merujuk pemenang Palme d'Or 1958 The Cranes Are Flying, sebuah film era Soviet tentang kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia II.
Pembukaan festival tersebut adalah komedi zombie berbahasa Prancis karya Michel Hazanavicius, Coupéz. Film tersebut sebelumnya berjudul Z, tetapi Hazanavicius mengubah nama film tersebut setelah sebuah surat dikirimkan kepadanya dan festival oleh Institut Ukraina menjelaskan bahwa "Z" telah menjadi simbol invasi Rusia ke Ukraina, yang digunakan dalam demonstrasi orang-orang pro-Rusia.
"Film saya dibuat untuk membawa kegembiraan dan dalam situasi apa pun saya tidak ingin itu dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan perang ini," kata sutradara dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan perubahan nama.
Advertisement
Kejutan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat pidato video kejutan pada upacara pembukaan Festival Film Cannes. “Ratusan orang meninggal setiap hari. Mereka tidak akan bangun lagi setelah bertepuk tangan di akhir, ” katanya kepada penonton, yang bereaksi dengan terkejut ketika pesan yang direkam sebelumnya diperkenalkan.
“Apakah bioskop akan diam, atau akan berbicara? Jika ada diktator, jika ada perang untuk kebebasan, sekali lagi, semuanya tergantung pada persatuan kita. Bisakah film tetap berada di luar kesatuan ini?” Zelensky menambahkan.
Sebelumnya, diberitakan kanal Global Liputan6.com, Rusia telah menepis spekulasi bahwa mereka akan menyatakan perang habis-habisan di Ukraina dalam beberapa hari mendatang sebagai "omong kosong". Dilansir BBC, Kamis (5/5/2022), Moskow sampai sekarang membantah sedang berperang, malah menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus".
Namun, para pejabat Barat berspekulasi bahwa Presiden Vladimir Putin dapat menggunakan Parade Kemenangan 9 Mei 2022 untuk mengumumkan eskalasi aksi militer. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, bagaimanapun, mengatakan tidak ada kebenaran dari rumor itu "sama sekali".
Operasi Militer Khusus
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pekan lalu bahwa parade Moskow - memperingati kekalahan Nazi dan berakhirnya Perang Dunia Kedua - mungkin digunakan untuk menggalang dukungan bagi mobilisasi massal pasukan dan dorongan baru ke Ukraina.
"Saya tidak akan terkejut, dan saya tidak memiliki informasi tentang ini, bahwa dia mungkin akan menyatakan pada May Day ini bahwa 'kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kita perlu memobilisasi massa rakyat Rusia' ," katanya kepada radio LBC.
Para pejabat Rusia hanya menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" atau "de-Nazify" negara itu, merujuk pada klaim tak berdasar tentang Nazi di pemerintah Ukraina yang digunakan Moskow untuk membenarkan invasi.
Selain parade tahunan di Moskow, ada juga laporan lama bahwa Kremlin merencanakan semacam parade tambahan di kota Mariupol di Ukraina selatan, yang hampir semuanya sekarang berada di bawah kendali Rusia. Pasukan Ukraina tetap berada di satu area kota - pabrik baja industri besar yang disebut Azovstal.
Advertisement