Liputan6.com, Jakarta Wanda Hamidah tak tinggal diam manakala anaknya, Malakai Ali Schuldt, belum dipulangkan oleh Daniel Patrick Hadi Schuldt. Sabtu dan Minggu adalah waktu bagi mantan suami Wanda Hamidah untuk bersama anak. Minggu malam, Malakai kembali ke rumah ibunya.
Penjelasan ini disampaikan bintang sinetron Suci Dalam Cinta lewat video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram terverifikasinya, Rabu (18/5/2022). Sebagai informasi, Wanda Hamidah dan Daniel Patrick bercerai pada September 2019.
Bintang film Imperfect lantas mengingatkan sang mantan soal hasil keputusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang berkekuatan hukum tetap, bahwa hak asuh dan pemeliharaan anak jatuh ke pihak ibu.
Baca Juga
Advertisement
“Dan secara putusan pengadilan ketika perceraian kami, Malakai berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan saya yang sudah diputuskan inkrah, berkeputusan tetap oleh hakim,” katanya dalam video tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Yang Terjadi Sebaliknya
“Tapi yang terjadi sebaliknya. Saya tidak disambut dengan baik, saya panik, saya frustasi, saya marah setelah kerja dua hari syuting dan rindu sekali dengan anak saya. Lelah juga,” Wanda Hamidah menyambung.
Ia mengingat, pada malam itu, pulang syuting dari Puncak menempuh perjalanan darat 4 sampai 5 jam menuju Jakarta. Terbakar lelah dan kangen anak, Wanda Hamidah nekat menerobos rumah mantan suami.
Advertisement
Tak Dapat Bertemu
Ia membenarkan telah merusak pintu dan jendela rumah Daniel Patrick. “Karena saya tidak dapat bertemu dengan anak saya dan anak saya tidak dikembalikan kepada saya sebagai ibu yang mempunyai hak perwalian,” urainya.
Sebelum insiden itu terjadi, Wanda Hamidah mengontak Daniel Patrick untuk minta alamat rumah yang baru. Namun, teleponnya tidak diangkat. Akhirnya, Wanda Hamidah kalap. Ia lantas mengajak masyarakat memahami posisinya.
Saya Ingin Bertanya
“Saya ingin bertanya kepada teman-teman sekalian. Jika teman-teman seorang perempuan dan seorang ibu, apa perasaan teman-teman ketika tidak dapat bertemu dengan anaknya, bahkan dipisahkan oleh anaknya,” ucap Wanda Hamidah.
“Kalau teman-teman seorang laki-laki yang tentunya pernah menjadi seorang anak, apa perasaan teman-teman ketika dipisahkan dari ibunya? Itu yang saya rasakan pada malam hari itu,” ia menyambung.
Advertisement