Soal Perjanjian Batu Tulis Prabowo-Puan, PDIP: Deadline Masih September 2023

Duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani makin santer dibicarakan jelang Pilpres 2024. Soal akan dibuatnya perjanjian batu tulis seperti 2009, PDIP menyerahkan kepada Ketum Megawati Soekarnoputri.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2022, 13:26 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani makin santer dibicarakan jelang Pilpres 2024. Terkait akan dibuatnya perjanjian batu tulis seperti 2009, PDIP menyerahkan kepada Ketum Megawati Soekarnoputri.

"Itu ranah Ketum. Deadline masih September 2023 (pendaftaran capres-cawapres), mengapa harus terburu buru," kata Politisi PDIP Hendrawan Supratikno lewat pesan singkat, Kamis (19/5).

Perjanjian Batu Tulis terjadi jelang Pilpres 2009. Kala itu, PDIP-Gerindra sepakat koalisi mengusung Megawati-Prabowo. Perjanjian berisi tentang komitmen Megawati untuk mendukung Prabowo Subianto maju di Pemilu 2014.

Namun perjanjian tersebut tidak terealisasi. Megawati memilih mengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Hubungan Megawati dan Prabowo pun panas. Hingga akhirnya kembali rekat usai Pemilu 2019.

Hendrawan menyebut, PDIP masih fokus menyelesaikan program kerja yang saat ini dikerjakan. Persoalan Pilpres masih santai.

"Kami tetap komit dan fokus untuk menyelesaikan program-program kerja yang sudah dicanangkan," ujar anggota DPR ini.

PDIP juga tak khawatir soal Golkar, PAN, dan PPP yang sudah berkoalisi. Hendrawan hanya berharap dinamika politik yang terbangun tidak menambah kepastian baru.

"Kami berharap dinamika politik yang terbangun, tidak menambah ketidakpastian baru, yang ujungnya melahirkan politik berbiaya tinggi," pungkasnya.


Mesra

Duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani di Pilpres 2024 diyakini tinggal menunggu waktu. Apalagi, hubungan PDIP dan Gerindra kian mesra saja.

Lebaran lalu, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto melakukan silaturahmi ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Teuku Umar, Jakarta. Keduanya bertemu dibalut suasana lebaran.

Momen ini ditangkap sebagai sebuah upaya membangun koalisi antara PDIP dan Gerindra. Hal ini diungkap Politikus PDIP, Junimart Girsang.

"Kan tahu siapa yang ke Teuku Umar, itu sinyal," kata Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/5).

Dalam pertemuan di Teuku Umar itu, Puan Maharani pun sempat mengajak Prabowo bersama Megawati untuk foto bersama. Ini bukan yang pertama. Puan dan Prabowo bersama Megawati juga sempat foto bersama di Istana pada 17 November 2021. Momen itu dilakukan saat ketiganya bertemu jelang pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Seorang sumber di Partai Gerindra mengakui, duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024 tinggal menunggu waktu saja. Bahkan, menurut dia, duet ini sudah menjadi pembahasan internal.

"Sebagai tindak lanjut perjanjian batu tulis," kata dia.


Masih Komunikasi

Perjanjian Batu Tulis terjadi jelang Pilpres 2009. Kala itu, PDIP-Gerindra sepakat koalisi mengusung Megawati-Prabowo. Perjanjian berisi tentang komitmen Megawati untuk mendukung Prabowo Subianto maju di Pemilu 2014.

Namun perjanjian tersebut tidak terealisasi. Megawati memilih mengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Hubungan Megawati dan Prabowo pun panas. Hingga akhirnya kembali rekat usai Pemilu 2019.

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya masih membangun komunikasi dengan semua partai politik. Belum ada rencana deklarasi koalisi dalam waktu dekat seperti yang dilakukan Golkar, PPP dan PAN.

Habiburokhman mengakui, komunikasi dengan PDIP berjalan baik. Untuk keputusan koalisi, kata dia, melihat perkembangan ke depan. "Saya pikir bagus juga komunikasi kami dengan PDIP bagus. Nantilah kita lihat perkembangannya," kata Habiburokhman.


Susun Strategi

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, pertemuan Megawati bersama Prabowo-Puan di Teuku Umar tidak membahas Pilpres 2024. Hasto mengatakan, perbincangan diwarnai cerita persahabatan sebagai sesama pemimpin partai.

"Terkait dengan 2024 tidak ada pembahasan terkait dengan hal itu. Karena kan momentumnya momentum untuk Idulfitri," kata Hasto.

Hasto mengklaim saat ini partainya sedang menyusun strategi dalam Pemilihan Umum 2024, salah satunya verifikasi parpol. Sementara, untuk calon presiden dan wakil presiden partainya menyerahkan sepenuhnya pada Megawati.

"Terkait dengan capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani enggan memprediksi duet Prabowo-Puan di Pilpres mendatang. Dia menuturkan, pertemuan yang dilakukan Prabowo merupakan silaturahmi khususnya di momen lebaran 2022.

"Saya tidak mau memprediksi terlalu jauh, karena ini hari lebaran dan tadi itu betul-betul suasananya suasana lebaran yang sangat cair sangat baik dan suasana sangat kekeluargaan sekali," jelas dia.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Infografis Wacana Duet Prabowo-Jokowi Bertarung di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya