Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Makassar New Port (MNP) di Sulawesi Selatan sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN), beserta jalan tol akses menuju pelabuhan diproyeksikan selesai secara bersamaan pada pertengahan 2023 mendatang.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melaporkan, progres pengerjaan Makassar New Port hingga 11 Mei 2022 sudah mencapai 86,9 persen.
Advertisement
"Jadi Insya Allah target kita untuk pencanangan Makassar New Port di pertengahan tahun depan itu bisa akan terealisasi," kata Regional Head 4 Pelindo Dwi Rahmad Toto dalam sesi jumpa media di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Toto menyampaikan, Pelindo kini tengah menyiapkan sideway, termasuk juga pendalaman untuk sisi depan dermaga.
Selain itu, Pelindo juga tengah mempersiapkan jalan tol akses menuju pelabuhan. Toto mengabarkan, proses pembebasan lahan proyek kini sudah tuntas, pun sudah dilaksanakan groundbreaking.
"Targetnya sama. Jadi Insya Allah Makassar New Port itu bisa beroperasi secara full di tahun depan, sekitar bulan juni atau juli," imbuhnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jalan Akses Tol MNP
Proyek Jalan Akses Tol MNP dengan kebutuhan lahan mencapai 2,74 ha dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP sepanjang 1,2 km.
Sementara pembangunan tahap kedua mulai dari arah bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP sepanjang 2 Km dengan lebar lajur 4 meter.
Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan, sedangkan tahap ketiga dari MNP menuju ke bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Konstruksi Jalan Akses Tol MNPmerupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan Konsultan Supervis Joint Operation PT Indo Koei–Nippon Koei–PT Cipta Strada dengan biaya investasi mencapai Rp 705 miliar.
Advertisement
Jurus Pelindo IV Hindari Praktik Pungli di Pelabuhan Makassar
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IVakan meningkatkan layanan (level of service) di Pelabuhan Makassar pada tahun ini. Peningkatan layanan ini diharapkan mampu memperlancar arus barang yang masuk maupun keluar dari pelabuhan tersebut.
Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang mengatakan, level of service yang akan ditingkatkan di 2019 ini yaitu penertiban kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Makassar dan Terminal Petikemas Makassar (TPM) melalui e-pass.
"Penerapan e-pass yang dilakukan untuk kepentingan bersama. Bukan kepentingan Pelindo IV, tetapi kepentingan seluruh pengguna jasa yang masuk ke Pelabuhan Makassar," ujar dia di Jakarta, Minggu (6/1/2019).
"Pertama, dari segi penataannya, ketertibannya, akan jauh lebih bagus. Melalui penataan dan ketertiban yang lebih baik, diharapkan bahwa kegiatan arus bongkar muat di Pelabuhan Makassar bisa mendorong percepatan produktivitasnya,” lanjut dia.
Farid menjelaskan, alasan Pelindo IV menerapkan e-pass, karena selain penataan kendaraan yang masuk, juga untuk menghindari praktek-praktek yang melanggar aturan, baik oleh level manajemen maupun level paling bawah seperti adanya pungutan liar (pungli).
“Nah, dengan adanya sistem e-pass, semuanya diatur secara by system, sehingga pemberian uang tunai sudah tidak ada lagi. Dalam penerapan e-pass, Pelindo IV akan berinvestasi fasilitas e-pass dan merupakan sistem yang lebih baik," kata dia.
Selain penerapan e-pass sebagai salah satu upaya peningkatan level of service di tahun ini, Farid mengatakan Pelindo IV juga akan melakukan penambahan alat di Terminal Petikemas Makassar (TPM), yaitu 1 unit Container Crane (CC) dan 2 unit Rubber Tired Gantry (RTG). Sehingga total terminal petikemas tersibuk di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini akan memiliki 7 unit CC dan 18 unit RTG.
“Dalam waktu dekat ini, kami juga akan mendatangkan alat baru di Makassar New Port (MNP) dan percepatan untuk kapal-kapal draft yang berskala di atas 10 meter untuk segera sandar di MNP," lanjut dia.