Liputan6.com, Jakarta Puluhan pramujasa Trans Jateng, terutama yang melayani rute Magelang-Purworejo, antusias mengikuti pelatihan bahasa isyarat dan etika berkomunikasi terhadap disabilitas.
Pelatihan yang dihelat di Terminal Borobudur, Kabupaten Magelang tersebut langsung menghadirkan Koordinator Hukum dan Kebijakan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang Hendry Hernowo, sebagai narasumber.
Advertisement
Dikutip dari laman resmi pemprov Jateng, lebih dari tiga jam peserta mendapat materi mengenali jenis-jenis disabilitas. Selain itu dibekali dengan kemampuan bahasa isyarat, berikut etika berkomunikasi.
“Yang pertama kami sampaikan terima kasih atas respons cepatnya, atas usulan saya saat Musrenbang,” ujar Hendry.
Menurutnya, pelatihan kali ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pelayanan Trans Jateng, terutama bagi difabel. Selain itu, untuk menyamakan perspektif dengan inklusi disabilitas, serta memberikan pemikiran luas isu disabilitas bagi karyawan Trans Jateng.
“Saya kira ini adalah langkah awal, karena pramujasa yang pertama berinteraksi, istilahnya ujung tombak dari layanan Trans Jateng,” paparnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berharap difabel bisa jadi karyawan Trans Jateng
Hendry berharap, ke depan pihak terkait dapat merekrut karyawan berlatar belakang disabilitas.
“Harapannya disabilitas ke depan juga berkesempatan terlibat memberikan layanan Trans Jateng, sesuai kualifikasi,” tuturnya.
Hendry juga menceritakan pengalamannya sebagai penumpang Trans Jateng, yang telah memberikan layanan dan fasilitas ekstra bagi disabilitas.
“Saya itu penumpang aktif, tiap sepekan saya naik Trans Jateng. Tidak ada keluhan, karena memang ramah. Ada tempat duduk sendiri. Dan, saya senang bisa diajak kerja sama,” imbuhnya.
Advertisement
Respons positif penyandang disabilitas
Hal serupa juga disampaikan Marsono, penyandang disabilitas yang lain. Ia menyambut baik respon cepat Pemprov Jateng dalam memberikan pelatihan bagi pramujasa.
“Ini sangat membantu untuk teman-teman disabilitas yang bawa kursi roda, kruk, dan lainnya. Pelayanannya bagus,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan, untuk kali pertama ini, pelatihan dilakukan bagi karyawan di koridor Magelang-Purworejo. Pelatihan serupa akan dilaksanakan di enam koridor lain.
“Setelah di sini, layanan (koridor) lain akan dilakukan hal serupa. Yakni meningkatkan pelayanan di sepanjang koridor BRT dengan bekal ilmu, bagaimana berinteraksi dengan kawan disabilitas menggunakan bahasa isyarat,” jelasnya.
Pengemudi akan diberi pelatihan bahasa isyarat juga
Ditambahkan, secara bertahap nantinya pelatihan bukan hanya bagi pramujasa, tetapi juga para pengemudi.
“Harapannya kawan driver juga bisa paham. Misalnya harus berhenti berapa lama sampai jalan lagi, dan lainnya,” terang Henggar.
Dia menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan bukan hanya dilakukan dari pelayanan karyawan. Pihaknya juga akan menambah sarana dan prasarana yang ramah bagi difabel.
“Biar kawan disabilitas lebih nyaman, karena BRT ini harapannya bisa dinikmati semua orang. Ke depan juga kawan disabilitas bisa terlibat di pelayanan kita. Untuk tahun depan kita akan buka rute baru Sukoharjo-Wonogiri. Kita bisa prioritaskan kawan disabilitas jadi karyawan, kita sesuaikan penempatannya,” tandas Henggar.
Advertisement