Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ada satu wilayah di Indonesia yang digetarkan gempa bumi hari ini, Kamis (19/5/2022).
Hingga pukul 19.15 WIB, tercatat gempa tersebut terjadi di Ambon, Maluku dengan kekuatan magnitudo 2,9. Sementara, pusat lindu diungkap BMKG berada di darat.
Baca Juga
Advertisement
Saat gempa bumi terjadi, BMKG mencatat getarannya terasa hingga Kota Ambon dalam skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sedangkan gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan terjadi pada pukul 04:12:08 WIB.
Ada pun lokasi gempa, menurut analisa BMKG berada pada koordinat titik 3,63 Lintang Selatan (LS) dan 128,17 Bujur Timur (BT). Atau tepatnya di 7 km utara Ambon.
Sebelumnya, wilayah Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu juga dibuat bergetar, pada Selasa, 17 Mei kemarin. Gempa terjadi pada dini hari pukul 01:58:22 WIB.
"Pusat gempa berada di laut 51 kilometer barat daya Enggano," tulis BMKG.
Sedangkan kekuatannya dilaporkan bermagnitudo 6 dengan kedalaman 10 kilometer. Untuk pisenter gempa berada pada koordinat 5,4 Lintang Selatan (LS) dan 101,81 Bujur Timur (BT).
Masih di hari yang sama, gempa menggetarkan wilayah Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Lindu berkekuatan magnitudo 5,1 dengan kedalaman 121 kilometer. Gempa berpusat di darat.
Saat terjadi gempa, BMKG mencatat getarannya dirasakan II MMI (Modified Mercalli Intensity) di Jayapura. Sementara, koordinat titik gempa berada pada 3,57 Lintang Selatan (LS) dan 140,46 Bujur Timur (BT).
Gempa Vulkanik Meningkat, Gunung Awu Berstatus Siaga
Di sisi lain, status Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, naik dari level II menjadi level III atau siaga terhitung sejak tanggal 11 Mei 2022 pukul 24.00 WITA.
Menurut Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, peningkatan status geologi Gunung Awu itu berdasarkan hasil pemantauan kegempaan, serta antisipasi untuk gejala peningkatan menuju erupsi atau letusan.
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3,5 kilometer dari kawah puncak Gunung Awu," ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Kamis, 12 Mei 2022.
Eko menambahkan masyarakat di sekitar Gunung Awu diimbau tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas gunung api yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Eko mengatakan potensi bahaya Gunung Awu yang mungkin terjadi berupa erupsi magmatik menghasilkan lontaran material pijar dan atau aliran piroklastik, maupun erupsi freatik yang didominasi uap, gas gunung api maupun material erupsi sebelumnya.
"Potensi pembongkaran kubah lava dapat terjadi jika tekanan di dalam sistem magmatik mengalami peningkatan signifikan," kata Eko.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Lantas, apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi?
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
Setelah terjadi gempa bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Advertisement