Kolaborasi Bank Jago dan Carsome Indonesia untuk Pembiayaan

Kolaborasi antara Bank Jago dan Carsome Indonesia diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan pada 17 Mei 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Mei 2022, 11:08 WIB
(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia.

Kolaborasi antara Bank Jago dan Carsome Indonesia diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan antara Bank Jago dan Carsome Indonesia pada 17 Mei 2022. Dalam kolaborasi ini Bank Jago menyalurkan kredit modal kerja kepada Carsome Indonesia.

CEO Carsome Indonesia, Andrew Mawikere,  menuturkan, di tengah meningkatnya jumlah orang yang melihat kendaraan pribadi sebagai moda transportasi teraman saat pandemi Covid-19, mobil bekas menawarkan kelebihan dari sisi keterjangkauan harga dan ketersediaan dan variasi unit.

"Kami menyambut baik kerja sama strategis dengan Bank Jago sejalan dengan upaya kami memperluas cakupan bisnis dan layanan Carsome hingga seluruh Indonesia dan menciptakan ekosistem kepemilikan mobil secara menyeluruh di Asia Tenggara," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis Jumat (20/5/2022).

Ia menuturkan, melalui kerja sama Bank Jago dengan Carsome, pihaknya berharap dapat membuka lebih banyak nilai tambah dan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, sekaligus memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi nasabah di Indonesia.

Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago fokus pada kolaborasi dan sinergi dengan para pelaku ekonomi digital, seperti Carsome Indonesia.

Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menuturkan, penyaluran kredit modal kerja ini diharapkan dapat mendukung bisnis Carsome Indonesia yang fokus kepada transaksi jual beli mobil bekas online.

"Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Percepat Perkembangan Usaha

Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah, serta Mass Market. (Dok Bank Jago)

Ia menambahkan, pihaknya tentu berharap kerja sama ini dapat mempercepat perkembangan usaha Bank Jago ke depan dengan tetap menjaga risiko yang terkendali.

Sonny menambahkan, kolaborasi Bank Jago dan Carsome merupakan tahap awal karena Bank Jago sedang merencanakan berbagai kolaborasi lain dengan ekosistem digital Carsome Indonesia.

Beberapa rencana yang disiapkan adalah kolaborasi pembiayaan dealer mobil bekas yang tergabung dalam ekosistem Carsome Indonesia serta kolaborasi pembiayaan kepada pembeli mobil bekas (end user) di platform e-commerce Carsome Indonesia.

Hingga Maret 2022, Bank Jago telah menjalin kolaborasi dengan lebih dari 32 institusi. Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah partnership lending dengan fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya.

Partnership lending ini mendorong kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 376 persen dalam setahun hingga mencapai Rp6,14 triliun pada akhir kuartal I-2022. 

 


NPL Terjaga

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pola partnership lending ini memampukan Bank Jago untuk ekspansif tetapi tetap menjaga risiko yang terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross terjaga di level 1,5 persen dan NPL nett berada di level 0,4 persen pada akhir kuartal I 2022.

Carsome Indonesia merupakan bagian dari Carsome Group, e-commerce terintegrasi terbesar di Asia Tenggara untuk mobil bekas yang saat ini hadir di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura serta tersebar di lebih dari 100 Carsome Inspection dan Experience Center di lebih dari 70 kota.

Carsome memiliki tujuan untuk mendigitalisasikan industri mobil bekas dengan meningkatkan kenyamanan dalam transaksi jual beli mobil bekas via platform online


Bank Jago Kantongi Laba Rp 19 Miliar pada Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pembalikan kinerja pada awal 2022. Perseroan mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 19 miliar. Capaian itu berbanding terbalik dengan kuartal I-2021 yang masih mencatatkan rugi.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 6,14 triliun pada kuartal I-2022, meningkat 376 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy) sebesar Rp 1,29 triliun.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan, Jago Syariah yang baru diluncurkan pada September 2021 juga telah berkontribusi secara optimal. Yakni dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun pada akhir kuartal I-2022.

“Segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata. Hal ini ditopang oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah secara cepat merupakan cerminan dari keinginan kami untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Kharim dalam keterangan resmi, Kamis, 28 April 2022.

Pertumbuhan agresif pada kredit dan pembiayaan syariah ditopang oleh kolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).

Kolaborasi partnership lending melengkapi integrasi Bank Jago dengan super-app Gojek, aplikasi reksadana online Bibit, dan platform trading online Stockbit. Sampai dengan akhir kuartal I-2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 32 institusi.

Walaupun tumbuh secara cepat dan efisien, Bank Jago tetap menjaga risiko kredit dan pembiayaan syariah yang rendah. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada di level 1,5 persen dan NPL nett berada di level 0,4 persen. Rasio ini jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya