Liputan6.com, Jakarta - Bomb Crypto adalah sebuah game dengan sistem Play-To-Earn di mana pemain akan mengelola sekelompok pahlawan bom cyborg yang diprogram untuk mencari BCOIN dan melawan monster.
Dilansir dari Coinmarketcap, permainan ini dikembangkan oleh Senspark. Senspark adalah perusahaan pengembang game independen Vietnam yang didirikan pada 2011 dengan fokus pada game seluler untuk platform Android dan iOS. Game seperti Stickman Battle 2021, Gold Miner, dan Bomb Squad mendapat sekitar sepuluh juta unduhan.
Advertisement
Bomb Crypto menampilkan NFT pahlawan yang dapat dikumpulkan melalui penukaran, pembelian, dan lelang di market salah satunya di Bomb Crypto marketplace. Sedangkan mode permainan dalam Bomb Crypto mencakup hal-hal seperti Mode Perburuan Harta Karun, story mode dan mode pertempuran.
Setiap game NFT memiliki mata uang dalam gamenya sendiri, yang digunakan untuk mendapatkan item dan pembelian dalam game.
Dalam kasus Bomb Crypto, ia menggunakan BCOIN yang dapat digunakan untuk membeli dan menjual item NFT atau bahkan karakter pengebom itu sendiri. Berdasarkan informasi dari laman resmi Bomb Crypto, ada 100.000.000 total supply dari BCOIN.
BCOIN adalah token kripto standar dalam Binance Smart Chain yang memperluas ERC-20, token Ethereum yang lebih umum. BEP-20 disusun sebagai spesifikasi teknis untuk Binance Smart Chain untuk menyediakan format yang fleksibel bagi pengembang untuk merilis berbagai token lainnya.
Harga BCOIN
Berdasarkan data Coinmarketcap, Jumat (20/5/2022), harga BCOIN adalah Rp 1.072,06 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 27.081.154.195.
BCOIN turun 5,05 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 2995 dengan kapitalisasi pasar dan peredaran suplai tidak tersedia dari maksimal suplai 100 juta BCOIN.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Jumat Pagi 20 Mei 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau berhasil kembali memasuki zona hijau pada Jumat (20/5/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas yang sebelumnya melemah, kini kompak alami penguatan.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (20/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 3,47 persen dalam 24 jam dan 5,86 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 30.173,13 per koin atau setara Rp 441,5 juta (asumsi kurs Rp 14.632 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga berhasil kembali menguat hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 2,38 persen dan 4,68 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.006,30 per koin.
Kripto selanjutnya,Binance coin juga turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB meroket tipis 3,22 persen dan 14,16 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,86 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) sayangnya masih melemah di tengah kripto lain yang menguat. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 0,52 persen. Namun masih menguat 13,63 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5237 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) berhasil kembali ke zona hijau hari ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat 0,50 persen dan 18,35 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 51,20 per koin.
XRP turut kembali menguat hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP naik 0,46 persen dan 10,74 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4166 per koin.
Nasib Terra (LUNA) masih cukup mengkhawatirkan. Terra anjlok 10,76 persen dalam 24 jam terakhir dan 98,66 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 0,0001421 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC di level USD 1,00.
Binance USD (BUSD) menguat 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD masih bertahan di level USD 1,00 per koinnya.
Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) melemah 13,73 persen dalam 24 jam terakhir. Membuat harganya berada di level USD 0,08342.
Pasar Kripto Sedikit Pulih di Tengah Sentimen Kekhawatiran Resesi
Sebelumnya, seiring dengan pemulihan kecil pada pasar kripto, Bitcoin tidak memiliki banyak hal untuk dibicarakan sejak sehari terakhir. Pada Jumat, Bitcoin masih berjuang untuk tetap di atas USD 30.000 atau sekitar Rp 439,5 juta.
Bitcoin baru-baru ini berpindah tangan di sekitar USD 3.200, naik lebih dari 4,4 persen selama 24 jam terakhir. Peningkatan tersebut mengungguli Ether, yang naik sedikit lebih dari 3,5 persen selama periode yang sama.
Kripto lainnya sebagian besar juga mencatat keuntungan yang lebih kecil karena investor terus memilih aset digital paling terkenal daripada yang lebih kecil dan lebih berisiko. XRP, SOL, ADA, dan MATIC naik kurang dari satu persen.
Namun, secara keseluruhan pasar tetap berpotensi suram dengan investor terus tersiksa dengan tekanan inflasitiga kali lipat dan prospek resesi yang membayangi.
Altcoin sebagian besar membuntuti langkah Bitcoin di tengah ketidakpastian ekonomi yang menjamur dalam beberapa bulan terakhir. Selama 90 hari terakhir, hanya 15 persen dari 50 altcoin teratas yang mengungguli Bitcoin, menurut Pusat Blockchain, penyedia data kripto. Tren secara besar masih mencerminkan lingkungan risk-off saat ini.
Analis Pasar Senior Oanda, Inggris & EMEA, Craig Erlam mengatakan inflasi masih mengejar. Namun, segera hal itu akan berlalu dan konsumen akan mulai lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka.
“Ada perasaan yang tak terhindarkan tentang ekonomi, pertanyaannya adalah apakah kita akan melihat perlambatan atau resesi,” ujar Erlam dikutip dari CoinDesk, Jumat (20/5/2022).
Namun, Erlam membuat catatan positif tentang harga Bitcoin yang tersisa di level USD 30.000. Bitcoin bertahan dengan sangat baik dengan latar belakang pesimisme di pasar.
"Mungkin karena didorong oleh masalah ekonomi daripada hanya suku bunga. Apakah itu dapat terus berenang melawan gelombang sentimen, waktu akan memberi tahu,” pungkas Erlam.
Advertisement