Mobil Listrik Tesla Diselidiki Setelah Terlibat Kecelakaan yang Menewaskan Tiga Orang

Badan keamanan mobil Amerika Serikat, telah membuka penyelidikan atas kecelakaan fatal yang melibatkan mobil listrik Tesla di California

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Mei 2022, 19:01 WIB
Fitur autopilot pada Tesla Model X dianggap sebagai biang kerok kecelakaan tiba-tiba yang dialami seorang bernama Puzant Ozbag dan istrinya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan keamanan mobil Amerika Serikat, telah membuka penyelidikan atas kecelakaan fatal yang melibatkan mobil listrik Tesla di California. Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan kemungkinan besar disebabkan oleh sistem bantuan pengemudi canggih.

Dilansir Reuters, kecelakaan tersebut melibatkan Tesla Model S 2022 yang menabrak peralatan kontruksi di Pantai Newport.

Kejadian ini, adalah salah satu dari 35 kasus yang diselidiki oleh Administrasi Keselamatan lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) yang melibatkan kendaraan Tesla, dimana sistem bantuan pengemudi canggih, yaitu Autopilot diduga menjadi penyebabnya.

Sebanyak 14 kematian akibat kecelakaan telah dilaporkan dalam penyelidikan Tesla tersebut, termasuk tiga kematian yang baru-baru ini terjadi.

NHTSA mengonfirmasi penyelidikan baru dari kecelakaan Tesla Model S, pada 12 Mei yang menewaskan tiga orang di dalam kendaraan dan melukai tiga pekerja, ketika menabrak peralatan konstruksi di sepanjang Pacific Coast Highway di Newport Beach.

Polisi Pantai Newport menolak untuk mengatakan, jika kendaraan Tesla dalam mode Autopilot pada saat kecelakaan, dan mengatakan itu masih dalam penyelidikan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fitur Keamanan Mobil Listrik Tesla Ternyata Gampang Diretas

Jutaan kunci digital di seluruh dunia, termasuk yang tersemat di mobil listrik Tesla, dapat dibuka dari jarak jauh oleh peretas yang memanfaatkan kerentanan teknologi Bluetooth. Hal tersebut, ditegaskan oleh sebuah perusahaan keamanan siber, disitat Reuters, Rabu (18/5/2022).

Dalam sebuah video yang dibagikan, peneliti NCC Group, Sultan Qasim khan dapat membuka dan kemudian mengendarai Tesla menggunakan perangkat relai kecil yang terpasang di laptop. Cara ini, untuk menjembatani kesenjangan yang besar antara mobil listrik Tesla dan telepon pemilik.

"Ini membuktikan bahwa setiap produk yang mengandalkan koneksi BLE terpercaya, rentan terhadap serangan bahkan dari belahan dunia lain," tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan yang mengacu protokol bluetooth low energy (BLE), teknologi yang digunakan untuk jutaan mobil dan kunci pintar.

Meskipun Khan mendemonstrasikan peretasan di Tesla Model Y 2021, NCC Group mengatakan, kunci pintar apapun yang menggunakan teknologi BLE, termasuk kunci pintar di perumahan dapat dibuka dengan cara yang sama.

Sementara itu, Tesla sendiri tidak menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut.

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya