Pesan PKS saat Hari Kebangkitan Nasional: Bangkitkan Ekonomi Rakyat

Fraksi PKS DPR RI berharap momentum Hari Kebangkitan Nasional ini harus menjadi memoentum bangkitnya ekonomi rakyat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Mei 2022, 18:26 WIB
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati pada hari ini, Jumat (20/5/2022). Fraksi PKS DPR RI pun berharap momentum ini harus menjadi memoentum bangkitnya ekonomi rakyat. Terlebih lagi, 2 tahun lebih bangsa Indonesia dihantam pandemi Covid-19. 

"Hari ini kita masih tetap menjaga kewaspadaan Covid-19, tapi kita bersyukur pandemi semakin terkendali, masyarakat sudah lebih leluasa beraktivitas kembali. Maka momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun ini harus menjadi momentum kebangkitan ekonomi rakyat," ujar Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini melalui keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022).

Menurut dia, pemerintah harus terus melakukan konsolidasi kebijakan sektor ekonomi rakyat yang terpukul karena Covid-19, terutama rakyat kecil, buruh, dan pelaku UMKM.

Jazuli menilai, merekalah yang harus jadi prioritas kebijakan dan APBN untuk memulihkan ekonomi nasional.

"Pesan kebangkitan nasional harus dimaknai bangkitkan ekonomi rakyat yang terpukul karena pandemi. Kebijakan pemerintah harus fokus ke sana dan Fraksi PKS siap mengawal dan berkolaborasi untuk kebangkitan ekonomi rakyat paska pandami," papar Jazuli.

Hal tersebut, lanjut Anggota Komisi I DPR ini, sejalan dengan pesan kunci perjuangan PKS yaitu transformasi dan kolaborasi. Transformasi seluruh kebijakan negara untuk kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa yang membutuhkan kolaborasi seluruh elemen bangsa.

"Pandemi mengajarkan kita betapa pentingnya kolaborasi untuk menghadirkan solidaritas sosial nasional. Kini saatnya kita terus jaga kolaborasi untuk kepentingan fundamental bangsa yaitu bangkitnya ekonomi rakyat," ucap Jazuli.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Semangat Hari Kebangkitan Nasional

Siswa Sekolah Darurat Kartini bersama Komunitas Istri Ikatan Dokter Indonesia (IIDI) dan Komunitas Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) saat memeriahkan dan memperingati Hari Kartini di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Kamis (21/4/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Oleh karena itu Jazuli pun berpesan, alangkah lebih baik kita semua mengakhiri semua pikiran, sikap, dan tindakan yang kontraproduktif dengan semangat kebangkitan nasional.

"Hentikan sikap agresif, hoaks, ujaran kebencian, rasial, adu domba, buzzer yang memecah belah persatuan dan harmoni. Mari saling menguatkan, saling memotivasi, saling mendukung, bersinergi dan berkolaborasi diantara sesama anak bangsa," kata dia.

"Mari fokus bangkitkan ekonomi rakyat, bangkitkan martabat dan kedaulatan bangsa, bangkitkan kemandirian nasional sehingga bangsa kita makin kuat, maju, dan sejahtera," pungkas Jazuli.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei.

Dia menekankan bangsa Indonesia harus maju bersama-sama dan tak ada yang boleh tersisihkan.

"Kita tetap bangkit dan maju bersama-sama, membangun merata dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (20/5/2022).

"Tidak boleh ada yang tertinggal. Tak ada yang boleh tersisihkan," sambungnya.

Menurut dia, berbagai tantangan telah berhasil dilewati bangsa Indonesia. Mulai dari, pandemi, resesi, hingga kestidakpastian global.

"Satu demi satu tantangan telah kita lewati. Pahit dan manisnya zaman sudah kita arungi. Pandemi, resesi, dan ketidakpastian global kita hadapi. Sebagai bangsa yang besar, ayunan langkah kita tak akan terhenti," kata Jokowi.

 


Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Sejumlah patung koleksi yang terdapat pada Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta, Rabu (20/5). Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati hari ini merupakan refleksi mengenang masa memperjuangkan kemerdekaan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebagai informasi, Hari Kebangkitan Nasional sudah diperingati sejak tahun 1959. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, Hari Kebangkitan Nasional hingga saat ini masih diperingati.

Tahun 2022 merupakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Hari Kebangkitan Nasional 2022, tujuan peringatan ini adalah untuk memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong royong untuk keluar dari pandemi Covid-19.

Adapun Hari Kebangkitan Nasional tidak lepas dari dua peristiwa penting pada masa penjajahan. Yakni berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dan Ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Dua peristiwa tersebut menjadi titik bangkitnya Indonesia untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah. Meskipun tidak mudah, namun kebangkitan nasional menjadi senjata besar mengalahkan penjajah.

Melansir laman resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, ada dua faktor internal dan eksternal yang mendorong adanya kebangkitan nasional. Faktor internal antara lain penderitaan sama dirasakan akibat penjajahan, kenangan kejayaan masa lalu, dan munculnya kaum intelektual yang memimpin gerakan.

Sedangkan faktor eksternal yang mendorong kebangkitan nasional antara lain munculnya paham-paham nasionalisme, liberalisme, serta sosialisme di Eropa dan Amerika, munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia, hingga kemenangan Jepang atas Rusia yang memberikan dorongan bahwa negara-negara di Asia mampu melawan negara barat.

Untuk memperingati kebangkitan nasional, maka pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tanggal 20 Mei sendiri diambil dari lahirnya organisasi Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan organisasi pemuda yang didirikan oleh Soetomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) pada 20 Mei 1908. Organisasi yang digagas oleh Wahidin Sudirohusodo ini berfokus pada sosial, ekonomi, dan budaya.

Kehadiran organisasi Budi Utomo menjadi tonggak awal pergerakan-pergerakan di Indonesia. Tujuan berdirinya organisasi ini menjadi pelopor para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya