Capres dan Cawapres KIB, Dari Airlangga Hartarto Hingga Zulkifli Hasan

Golkar menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) mengajukan Zulkifli Hasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2022, 18:02 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa mengumumkan koalisi parpol untuk Pemilu 2024. Kesepakatan politik ini disampaikan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Golkar menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) mengajukan Zulkifli Hasan.

Airlangga dan Zulkifli Hasan pun berpeluang menjadi pasangan capres-cawapres dalam Pemilu 2024 di koalisi KIB.

"Kader PAN yang diajukan adalah ketua umum PAN, Bang Zulkifli Hasan. Dari sisi pengalaman di pemerintahan, visi dan pemikiran, serta kemampuan memimpin telah teruji sejarah," kata Jubir PAN, Viva Yoga, Jumat (20/5).

Namun, usulan PAN itu akan dirapatkan kembali oleh KIB secara bulat, kolektif kolegial, tanpa voting. Viva mengatakan, soal siapa figur yang akan diusung juga bukan hal yang krusial.

"KIB lebih menitikberatkan pada perumusan platform KIB untuk visi Indonesia dan pemerintah, rencana program koalisi, serta terus ikut bertanggungjawab atas peningkatan kinerja pemerintah Jokowi," terangnya.

Viva menambahkan, semua bakal calon yang sudah terpublikasi di media akan monitoring dan dinilai oleh KIB. Pada waktunya akan diputuskan.

"Pada waktunya nanti KIB akan memutuskan paslon terbaik buat kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara," ucap Viva.


Golkar Sodorkan Airlangga

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan Golkar tetap konsisten akan mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres.

“Golkar sendiri ya kita masih konsisten hasil munas partai Golkar di mana Pak Airlangga sebagai capres. Tapi tentu kita juga harus mendengarkan pandangan-pandangan parpol lain,” kata Ace.

Meski demikian, Ace menyebut KIB belum membahas detail siapa capres yang akan mereka usung.

“Hingga saat ini memang koalisi masih belum bicara soal figur capres maupun cawapres ya, kita masih membahas tentang politik gagasannya, platofrm apa, visi apa, serta bagaimana strategi pemenangan,” ujar dia.

Meski demikian, Ace menyebut pihaknya optimis Airlangga bakal diterima KIB untuk menjadi capres pada Pilpres 2024. Sebab, Airlangga adalah partai terbesar di koalisi tersebut.

“Golkar kan sebagai partai terbesar di koalisi itu, itu penting. Nah tentu hingga saat ini kan kita belum bicara siapa figur ya. Yang kita bicarakan adalah politik gagasan itu, di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan hal-hal yang ditawarkan pada masyarakat,” pungkas dia.


Terbuka Juga Untuk Capres dari Nonparpol

Banner Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Wakil Ketua Umum PPP, Zainut Tauhid Sa'adi, menyebut, KIB juga terbuka untuk mengusung capres-cawapres dari kalangan kader partai maupun non parpol. KIB tidak mematok figur tertentu untuk dijadikan capres-cawapres.

"Koalisi Indomesia Bersatu juga koalisi tanpa syarat untuk mendukung calon presiden (Capres) atau calon wakil presiden (Cawapres) dari partai koalisi, sehingga masih terbuka untuk dibicarakan bersama dalam memilih figur capres/cawapres yang tepat, memiliki elektabilitas tinggi dan yang pasti diterima oleh masyarakat. Baik itu dari kalangan kader partai maupun non partai," kata Zainut.

"Berbeda dengan partai lain yang sudah mematok capres/cawapresnya, sehingga menutup dan mengunci kemungkinan adanya capres/cawapres dari yang lain," sambungnya.

Sumber: Muhammad Genantan/Merdeka.com

Infografis Arah Tujuan dan Bentuk Kerja Sama Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya