Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi akan mencabut Permendag Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Produk CPO Beserta Turunannya.
"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk membuka kembali ekspor CPO dan turunnya kami akan mencabut Permendag 22 tahun 2022," kata Mendag dikutip dari pernyatannya terkait pencabutan larangan ekspor sementara CPO dan turunannya, Jumat (20/5/2022).
Advertisement
Dalam aturan tersebut, larangan ekspor yang dicabut untuk Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil), Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein (RBD Palm Olein), dan Used Cooking Oil (UCO).
Mendag menjelaskan, sejak larangan sementara ekspor diberlakukan melalui Permendag 22 tahun 2022 pada 28 April lalu, Pemerintah, BUMN, dan pihak swasta telah dan terus melakukan berbagai upaya untuk memenuhi pasokan, serta penurunan harga minyak goreng curah.
Sebelum pelarangan sementara ekspor diberlakukan, pasokan minyak goreng curah Maret 2022 hanya sebesar 64.626,52 ton atau setara dengan 33,25 persen kebutuhan nasional.
Sementara itu, setelah pemberlakuan Permendag 22 tahun 2022 pasokan minyak goreng curah meningkat 108,74 persen dari kebutuhan nasional atau sebesar 211.638,65 ton. Pasokan ini lebih besar 17.004 ton dari kebutuhan nasional 194.634 ton.
"Demikian pula menurut pantauan kami di lapangan harga minyak goreng curah berangsur turun menuju harga keterjangkauan, seiring dengan pasokan migor yang melimpah," jelas Mendag.
Namun, sesuai arahan Presiden, ekspor CPO dan turunannya akan dibuka kembali tanggal 23 Mei 2022 yang akan diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan.
"Hal-hal yang akan diatur menyangkut aturan-aturan terkait, tapi tidak terbatas pada eksportir pendaftar, ketentuan DMO dan turunannya serta mekanisme pengawasan dengan melibatkan aparat penegak hukum," ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
MigorRakyat
Oleh karena itu, Kemendag bersama BUMN dan pelaku usaha akan terus memperluas akses penjualan minyak goreng curah melalui program MigorRakyat.
Program ini dalam implementasinya akan menggunakan teknologi digital dan tersinkronisasi secara nasional.
"Setiap orang dapat membeli migor curah 1-2 liter per hari dengan menunjukkan KTP. Saat ini sudah tersedia lebih 2.000 titik dan dalam waktu dekat terjangkau 10 ribu titik," katanya.
Tentunya dengan upaya bersama, perlahan-lahan pasokan minyak goreng akan semakin berlimpah dan harga minyak goreng dalam negeri berangsur turun di tengah melonjaknya harga CPO global.
"Namun, momentum ini harus kita jaga bersama karena itu saya mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti aturan yang berlaku demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas utama pemerintah akan selalu tentang kepentingan rakyat," pungkasnya.
Advertisement
Minyak Goreng Rp 14.000 Bakal Dijual di 10 Ribu Titik, Mana Saja?
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan 10 ribu titik untuk penerapan Program MigorRakyat yang menjual minyak goreng seharga Rp 14.000.
Program ini bertujuan agar penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat berpendapatan rendah.
“MigorRakyat Rp 14.000, program ini adalah proses transaksi tunai menggunakan aplikasi digital untuk kepada yang membutuhkan minyak Rp 14.000. Program ini sekarang sudah ada di 1.200 titik yang rencananya akan menjadi 10 ribu titik pada kesempatan pertama di seluruh Indonesia,” kata Mendag, Selasa (17/5/2022).
Mendag berharap dengan adanya aplikasi teknologi digital ini, masyarakat berpendapatan rendah bisa langsung mendapatkan minyak goreng yang dibutuhkan. Disisi lain, rencana 10 ribu titik ini juga diharapkan bisa menstabilkan keterjangkauan dan ketersediaan dari minyak goreng.
Sebenarnya, program ini sudah berjalan sebelum lebaran, dan akan digenjot terus. Pihaknya akan menentukan titik pasarnya yang dekat dengan pasar rakyat, yaitu ke daerah yang sangat padat penduduknya.
“Kita akan datangi supaya mendapatkan 10 ribu titik. Kita ini mendekati pasar ritel tradisional, kalau minimarket itu ritel modern, kita maunya rite tradisional yang dekat dengan kepadatan penduduk,” kata Mendag.
Sasar Daerah Padat Penduduk
Adapun program ini sengaja ditujukan untuk daerah yang padat penduduk, supaya bisa mengurai antrian. Artinya, 10 ribu titik ini nantinya akan memperbaiki daripada sistem distribusi minyak goreng dengan baik.
“Kita mau ketersediaan dan keterjangkauan untuk minyak goreng curah harganya khusus Rp 14 ribu. Sementara ini koordinasi antara pemilik pabrik minyak goreng beserta konsorsiumnya untuk menyebarkan 10 ribu titik seluruh Indonesia,” ujarnya.
Implementasi program ini dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000/liter tepat sasaran. Para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.
Dimana daftar lokasi penjualan (titik jual) Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja. Saat ini sudah ada 1200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia.
Advertisement