Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Angkasa Pura I resmi mengumumkan kolaborasi dalam memberikan kenyamanan mobilitas dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani menuju tujuan penumpang di Semarang, Jawa Tengah.
Hal ini sejalan dengan misi Blue Bird untuk mewujudkan layanan Mobility as A Service yang dapat mendukung ekosistem transportasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono mengungkapkan, mulai terkendalinya pandemi COVID-19 seiring dengan laju aktivitas masyarakat yang kian membaik, kehadiran Blue Bird di Bandara Internasional Ahmad Yani diharapkan dapat membantu menopang pemulihan ekonomi di Semarang.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berterima kasih kepada PT Angkasa Pura I yang telah memberikan kami kepercayaan untuk menjadi mitra transportasi bagi pengguna transportasi udara menuju tujuan mereka di kota Semarang," kata Sigit, Jumat (20/5/2022).
Sejak didirikan pada 1972, PT Blue Bird Tbk beroperasi dengan tujuan untuk membawa kebahagiaan dan memberikan dampak yang seluas-luasnya bagi kehidupan masyarakat.
Menuju usianya yang ke-50 pada tahun ini, perseroan secara aktif terus menunjukan komitmennya dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan.
Bersamaan dengan peresmian operasi di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, PT Blue Bird Tbk yang didukung oleh PT Angkasa Pura 1 juga mempertunjukan armada E-Bluebird yang akan segera beroperasi di Ibu Kota Jawa Tengah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perluas Area Kendaraan Listrik
Perseroan menyatakan, hal ini merupakan bukti nyata komitmen untuk kian mendekatkan pengalaman mobilitas nol emisi kepada masyarakat, yang sebelumnya telah lebih dulu beroperasi di wilayah Jakarta dan Bali.
"Kami berharap upaya memperluas area implementasi kendaraan listrik dapat menstimulasi implementasi dan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah," ujar Sigit.
General Manager Blue Bird Wilayah Operasional Semarang dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rito Sudarwaman mengungkapkan kehadiran armada E-Bluebird di Semarang menjadikan Blue Bird sebagai penyedia layanan taksi pertama yang menyediakan armada taksi listrik di wilayah tersebut.
"Kami merasa bersyukur dan bangga dapat menjadi katalis penerapan armada listrik di Semarang. Hal ini kami lakukan untuk mendukung upaya pemerintah daerah untuk memperkenalkan dan mendekatkan kendaraan listrik kepada masyarakat,” ujar dia.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. PT Blue Bird Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih selama tiga bulan pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin, 2 Mei 2022, PT Blue Bird Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 673,98 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu naik 40,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 480,05 miliar.
Beban langsung naik 26,21 persen menjadi Rp 500,75 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 396,76 miliar.
Dengan demikian, laba bruto naik 107,97persen menjadi Rp 173,22 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,29 miliar. Beban usaha bertambah 6,47 persen menjadi Rp 138,30 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,29 miliar.
Perseroan mencetak laba usaha Rp 34,92 miliar pada kuartal I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 46,60 miliar.PT Blue Bird Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 47,14 miliar pada kuartal I 2022.
Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi Rp 28,25 miliar.PT Blue Bird Tbk mencatat laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 18 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 11.
Total ekuitas naik menjadi Rp 5,19 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,14 triliun. Total liabilitas tercatat Rp 1,45 triliun pada Maret 2022.
Perseroan mencatat aset naik menjadi Rp 6,65 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,59 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,06 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 945,63 miliar.
Kurangi 50 Persen Emisi
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengumumkan komitmennya untuk mewujudkan agenda Visi Berkelanjutan 50/30. Misi tersbeut merupakan gambaran dari strategi perseroan dalam mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030.
Visi ini sekaligus menandai usia emas perseroan yang jatuh pada 1 Mei 2022. Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono mengatakan, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya transportasi yang berkelanjutan, pemerintah memerlukan dukungan dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis.
"Melalui Visi Keberlanjutan 50/30, Blue Birdberharap untuk dapat membuktikan komitmen Perusahaan dalam mengurangi 50 persen emisi karbon dan limbah operasional di tahun 2030, dan menerapkannya ke dalam tiga pilar Visi Keberlanjutan, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps,” kata dia dalam konferensi pers Peluncuran Visi Keberlanjutan Bluebird, Rabu, 20 April 2022.
Di usia perseroan yang genap 50 tahun, Blue Bird telah melayani negeri melalui nilai-nilai luhur yang diturunkan dari generasi ke generasi pendahulunya. Hal ini sejalan dengan filosofi nama Bluebird, yaitu ‘Sang Burung Biru’ pembawa kebahagiaan bagi karyawan, pengemudi, masyarakat, dan lingkungan.
Blue Bird juga menegaskan Visi Keberlanjutan 50/30 yang dikukuhkan pada Rabu, 20 April 2022 memiliki makna tersendiri bagi lebih dari 2.000 karyawan dan lebih dari 20.000 pengemudi Blue Bird, karena komitmen ini akan menjadi landasan strategi bisnis perusahaan ke depan.
Melalui pilar BlueLife, Blue Bird berkomitmen meningkatkan kualitas kehidupan sosial melalui Bluebird Peduli, Bluebird Academy, Asrama Perempuan, dan Kawan Bluebird.
Pilar BlueSky terfokus pada perbaikan kualitas lingkungan dengan menargetkan beberapa komitmen konkrit pada 2030. Sementara, melalui pilar BlueCorps, Perseroan mengupayakan peningkatan kualitas tata kelola bisnis perusahaan.
Advertisement