Presiden Baru Timor Leste Jose Ramos-Horta Janjikan Hubungan Erat dengan China

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berjanji mendedikasikan waktunya di kantor untuk memperkuat persatuan nasional dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China.

oleh Hariz Barak diperbarui 21 Mei 2022, 19:30 WIB
Mantan presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengincar kembali ke jabatan itu dalam pemilihan tahun 2022-2027. (AP)

Liputan6.com, Dili - Tokoh kemerdekaan Timor Leste dan peraih Nobel Jose Ramos-Horta dilantik sebagai presiden kelima negara itu pada Jumat.

Dia berjanji mendedikasikan waktunya di kantor untuk memperkuat persatuan nasional dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China.

Ramos-Horta sebelumnya menjabat sebagai presiden 2007-2012 dan perdana menteri dan menteri luar negeri, Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).

Ribuan orang melakukan perjalanan untuk menyaksikan pelantikan di ibu kota Dili. Pria berusia 72 tahun itu dilantik tepat sebelum tengah malam dalam sebuah upacara yang penuh dengan kembang api dan tembakan meriam.

Presiden baru itu mengatakan dia akan mewakili semua orang Timor, dan berusaha untuk membangun kembali persatuan nasional setelah kebuntuan politik yang berkepanjangan di parlemen.

Ramos-Horta, yang meraih kemenangan menentukan dalam putaran kedua pemungutan suara bulan lalu, mengatakan hubungan dengan Indonesia, Australia, dan kawasan harus menjadi agenda utama nasional, dan bahwa hubungan dengan China akan diperkuat.

"Ini adalah niat kami untuk memperluas kerja sama bilateral dengan China," katanya. "Terutama di bidang pertanian organik yang berkelanjutan, industri kecil, perdagangan, teknologi baru, energi terbarukan, konektivitas, digitalisasi, kecerdasan buatan dan infrastruktur perkotaan dan pedesaan."

Dia mengatakan akan mendorong ketahanan pangan yang lebih besar dan mengusulkan pembentukan dana kopi untuk melindungi petani dari fluktuasi harga global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Kondisi Timor Leste

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta. (AP Photo/Lorenio Do Rosario Pereira)

Sebagai salah satu negara yang paling bergantung pada minyak dan gas di dunia, negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta orang itu telah bergulat menjalankan diversifikasi ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi.

Kendati dia calon independen dalam pemilihan presiden, Ramos-Horta didukung oleh partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT), yang dipimpin oleh mantan presiden dan perdana menteri Xanana Gusmao.

Gusmao bersemangat mempromosikan proyek Tasi Mane, yang akan mengeksplorasi minyak dan gas dari ladang Greater Sunrise yang dikembangkan di darat, dan China disebut-sebut sebagai pengembang potensial.

Ramos-Horta juga mengatakan akan terus membina hubungan khusus dengan Amerika Serikat, dan mengadvokasi Timor Leste untuk bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Upacara pelantikan pada Jumat itu menandai 20 tahun kemerdekaan Timor Timur.

 


Dilantik Sebagai Presiden Timor Leste untuk Kedua Kalinya

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta. (AP Photo/Lorenio Do Rosario Pereira)

Peraih Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Timor Leste dalam Pemilu yang digelar pada 19 April 2022. Ia kini telah resmi menjabat sebagai Presiden Timor Leste untuk kedua kalinya.

Jose Ramos-Horta dilantik dan diambil sumpahnya pada Jumat (20/5/2022) pagi waktu setempat sebagai presiden Timor-Leste untuk periode 2022 hingga 2027, kali kedua baginya memimpin negara termuda di Asia Tenggara tersebut, seperti dilansir Xinhua.

Pelantikan Ramos-Horta (72) yang juga dikenal sebagai salah satu bapak pendiri Timor-Leste ini bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Timor-Leste yang jatuh pada 20 Mei. Jose Ramos-Horta pernah menjabat sebagai presiden Timor-Leste pada periode 2007 hingga 2012. Dia juga menjabat sebagai perdana menteri negara itu dari 2006 hingga 2007.

Pencalonannya kembali sebagai presiden didukung oleh Partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (National Congress for Timorese Reconstruction/CNRT) dan mendapat dukungan dari Xanana Gusmao, presiden pertama negara itu dan pemimpin Partai CNRT saat ini.

Dalam pidatonya saat pengambilan sumpah, dia mengatakan akan menempatkan hubungan bilateral dengan negara tetangga Indonesia dan Australia sebagai salah satu prioritas utama. Dia juga menyampaikan niatnya untuk memperkuat dan memperluas hubungan serta kerja sama perdagangan dengan China di berbagai sektor, termasuk teknologi baru, energi terbarukan, dan digitalisasi.

Ramos-Horta juga menyampaikan harapannya agar Timor Leste dapat menjadi negara anggota ASEAN yang ke-11 saat Indonesia menjadi ketua ASEAN pada 2023 mendatang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya