Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan, rekaman video yang dinarasikan terjadi aksi perampokan di Citra 6 Kalideres, Jakarta Barat adalah hoaks. Penyebar video bohong itu kini diburu.
"Itu hoaks," ujar Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).
Advertisement
Syafri menerangkan, tidak ada insiden perampokan di Citra 6 Kalideres, Jakarta Barat. Dia mengatakan, anggota justru mengamankan sejumlah pelajar diduga hendak melakukan tawuran di sekitar Citra 6 pada Kamis, 19 Mei 2022.
Dia menuturkan, saat anggota sedang berpatroli, kemudian melihat dua kelompok pelajar yang diduga hendak tawuran. Selain itu, turut disita senjata tajam jenis celurit. Namun, ke 12 pelajar yang sempat diamankan kini telah pulangkan dengan dijemput pihak orang tua.
"Kalau kemarin (Kamis) itu ada peristiwa di Citra 6 itu kita amankan 12 orang. Barang bukti yang diamankan celurit yang punya kelompok yang dia berhasil melarikan diri. Tapi untuk perampokan alhamdulillah tidak ada," ujar dia.
Terkait video hoaks itu, Syafri menyampaikan, akan mengusut kasus penyebaran berita hoaks tersebut. "Kita lagi mencari tahu (penyebar), karena ini sangat meresahkan masyarakat," ujar dia.
Hoaks Video Perampokan
Sebelumnya, video hoaks berisi narasi perampokan beredar luas di media sosial. Terlihat perekam menyoroti bangunan.
Dinarasikan oleh perekam di balik bangunan telah terjadi insiden perampokan yang menewaskan tiga orang dan merampok uang senilai Rp 1,5 Miliar.
"Diinfokan untuk temen-temen di wilayah Citra 6 telah terjadi perampokan dengan bersenjata api. Tiga orang tewas nih. Di citra 6 telah terjadi perampokan senilai Rp 1,5 miliar. Kalau ada di Citra 6 merapat nih," ucap perekam seperti didengar dari salah satu akun instagram yang mengunggah video tersebut.
Advertisement
Hoaks Perampokan Supermarket di Pondok Indah
Hoaks mengenai perampokan juga pernah terjadi. Polisi memastikan kabar perampokan di supermarket di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, adalah hoaks. Kabar yang beredar berupa tangkapan layar grup WhatsApp Messenger itu viral di media sosial.
"Kami sudah cek, hasilnya tidak ada perampokan. Jadi kabar itu adalah hoaks,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Senin (20/4/2020).
Yusri mengatakan, berita-berita hoaks semacam ini sangat meresahkan masyarakat apalagi di situasi pademi wabah Covid-19. Karena itu, Yusri meminta masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
“Masyarakat itu saring dahulu sebelum sharing. Jangan gampang percaya,” ujar dia.
Yusri menyatakan, pihaknya juga telah memberikan label hoaks terhadap tangkapan layar tersebut. Gambar itu pun telah diunggah di akun sosial media direskirmum_pmj.
“Kami berikan label agar masyarakat tak lagi menyebarkan informasi yang sudah dipastikan hoaks itu,” ucap dia.
Sementara itu, Yusri menyatakan, pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini.
“Kita telusuri pelan-pelan. Ini bangak sekali yang nyebar hoaks tak cuma ini saja. Ya pasti kita tangkap, dan tindak,” ucap dia.
Hoaks Perampokan di Muara Karang dengan Korban Tewas
Kabar hoaks lainnya adalah perampokan yang terjadi di Muara Karang. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, informasi tersebut hoaks. Dalam informasi yang beredar tersebut, diketahui adanya korban yang meninggal dunia.
"Kita telah melakukan penyelidikan terhadap informasi perampokan di Muara Karang dengan korban meninggal dunia. Hasilnya informasi itu bohong atau hoaks," kata Yusri saat dikonfirmas, Jakarta, Selasa (7/4/2022).
Yusri mengungkapkan, informasi yang beredar di masyarakat itu berisi soal perampokan disertai dengan pembunuhan di Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Info yang beredar isinya di Muara Karang belakang Superindo ada kejadian pembunuhan yang dilakukan perampok tapi sekarang pelakunya sudah ditangkap," ungkapnya.
Dalam informasi tersebut, korbannya merupakan tukang bakmi di Muara Karang. Informasi hoaks tersebut juga disertai dengan foto dan video.
Advertisement