Liputan6.com, Karangasem Daya tarik wisata pulau dewata Bali memang tiada duanya. Selain wisata alamnya yang memukau, Bali terkenal juga sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya adat istiadat dan memegang kuat nilai-nilai tradisional. Salah satu desa wisata yang menarik untuk didatangi adalah desa Tenganan Pegringsingan.
Desa Wisata Tenganan Pegringsingan adalah salah satu penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Desa Wisata Tenganan Pegringsingan merupakan salah satu dari Desa Bali Aga atau Bali Asli, sebuah desa dimana gaya hidup masyarakatnya masih berpedoman pada peraturan adat-istiadat dari para leluhur.
Advertisement
Secara geografis, letak Tenganan di keliling oleh beberapa bukit dan hutan, sehingga membuatnya berbeda dengan desa-desa lain. Tiba di Tenganan Pegringsingan, kamu bisa menemukan bentuk perumahan warga dengan desain dan ukuran yang sama persis serta menghadap ke jalan utama desa yang disebut juga awangan.
Terdapat bangunan bernama Bale Agung yang biasa digunakan untuk upacara adat dan pertemuan keluarga. Lalu, Pura Yeh Santi dengan arsitektur tradisional yang punya ciri khas batu-batu bertumpuk. Pura ini kerap digunakan untuk bersembahyang memohon kemakmuran masyarakat desa, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Wisatawan hanya bisa melihat bagian luar arsitektur.
Selain menikmati pesona alam dan merasakan budaya asli Bali, wisatawan juga bisa Beli Kreatif Lokal khas Tenganan Pegringsingan yakni Anyaman Ate, kerajinan tangan yang terbuat dari sejenis akar liar atau tanaman rambat yang dikeringkan. Alat-alat rumah tangga yang terbuat dari anyaman ate ini menjadi produk unggulan Bangga Buatan Indonesia dari Desa Wisata Tenganan Pegringsingan.
Sebagai desa wisata dan adat bali, Tenganan Pegringsingan juga memiliki kuliner khas yang menarik untuk dinikmati wisatawan. Lebih lengkapnya yuk simak video terbaru WISATA ANDA #DiIndonesiaAja yang mengulas pesona Desa Tenganan Pegringsingan.
(*)