Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Rakernas V Projo di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022). Dia pun meminta relawan Pro Jokowi (Projo) tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan politik, meski pilihannya hadir di acara tersebut.
Dalam acara itu, hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ucapan Jokowi itu pun langsung disambut meriah dan tepuk tangan seluruh relawan Projo yang hadir.
Baca Juga
Advertisement
"Urusan politik itu jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini. Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ini mau tergesa-gesa ini kelihatannya," kata Jokowi saat menyampaikan pidatonya, Sabtu.
"Pak Ganjar presiden. Pak Ganjar untuk 2024. Maju terus Pak Ganjar," teriak relawan Projo merespons ucapan Jokowi.
Jokowi menyampaikan akan mengumpulkan seluruh relawan pendukungnya dalam rapat tingkat nasional yang lebih besar. Hal itu dilakukan untuk menyerap aspirasi soal tokoh politik yang didukung.
"Jangan sampai, kalau kita ini enggak satu saya pun nanti memutuskan akan bertanya pada saudara semua. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya akan tanya ketuanya dulu calon kita siapa" jelasnya.
Dia ingin menekankan bahwa relawan pendukungnya masih solid dan masih satu tujuan. Jokowi menyebut relawannya sebagai sebuah kapal besar.
"Saya akan tunjukkan di tingkat dengan pertemuan besar di tingkat nasional, bahwa kita ini masih solid kita ini masih satu dan masih semangat. Karena yang kita miliki ini adalah kapal besar, bukan kapal kecil," tutur Jokowi.
Selain Ganjar, Rakernas Projo juga dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto.
Ganjar Pranowo Kerap Posisi Teratas dalam Survei, Begini Respons PDIP
PDIP enggan menanggapi lebih serius terkait hasil survei yang kerap menempatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di posisi atas sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Ganjar diketahui merupakan kader PDIP. Popularitas Ganjar nyaris selalu di angka dua digit dalam survei-survei yang digelar sebelumnya, bersaing dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, berpendapat bahwa setiap saat angka survei bisa berubah dari responden. Apalagi, jumlah warga Indonesia begitu besar.
"Kalau survei kan berdasarkan berbagai responden yang setiap saat bisa berubah, jumlah rakyat Indonesia begitu besar," ujar Hasto di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Hasto menjelaskan, naik turunnya elektabilitas dalam survei capres berdasarkan aspek kerja kolektif, atau turun ke bawah, bukan kerja orang per orang. Dia menekankan, partainya digerakkan semangat gotong-royong.
"Terlalu berbahaya bagi suatu bangsa kalau hanya berdasar kekuatan orang perorang," katanya.
Dia mengatakan, yang dilakukan PDIP adalah menghimpun kekuatan yang sesungguhnya dengan bersatu padu dari gerak rakyat.
"Kekuatan bangsa adalah kekuatan keterpaduan dari gerak rakyat yang di-direction oleh seorang pemimpin. Itulah yang dilakukan PDIP," pungkasnya.
Advertisement
NasDem DIY Usulkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa Capres 2024
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan tiga nama calon presiden atau capres 2024, mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Kandidat tersebut akan dibawa ke Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-17 Juni 2022.
"Kami mengusulkan tiga nama berdasarkan hasil survei internal. Anies, Ganjar dan Andika adalah tokoh teratas berdasarkan survei yang diinginkan masyarakat Yogyakarta," tutur Ketua DPW NasDem DIY Subardi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/5/2022).
Menurut Subardi, survei yang dilakukan internalnya mempertimbangkan tingkat keterpilihan dan efek perolehan suara bagi Partai NasDem di Yogyakarta. Selain berbasis survei, ketiga sosok tersebut juga merupakan usulan dari para kader DPW NasDem se-DIY.
"Jadi ini bagian dari demokrasi di dalam NasDem. Usulan tersebut akan dibawa ke Rakernas. Tentu Ketua Umum memiliki pertimbangan khusus," jelas dia.
Subardi berharap, poros koalisi yang dibangun DPP dapat mencakup di antara ketiga nama tersebut. Meski demikian, seluruh struktur NasDem di Yogyakarta akan siap memenangkan siapa pun kandidat yang diputuskan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Bisa saja ketiganya menjadi daya tawar untuk membangun koalisi untuk 2024. Tetapi sekali lagi, mesin partai di seluruh DIY akan mendukung siapapun capres pilihan NasDem," kata Subardi.
Pebih lanjut, para kader NasDem di Yogyakarta juga yakin bahwa strategi Surya Paloh akan membawa Partai NasDem menjadi semakin besar. Terlebih, sistem demokrasi yang berjalan dari bawah dalam penentuan capres akan mencegah pro dan kontra di internal.
"Pak Surya memiliki insting politik luar biasa. Terbukti dua pemilu sebelumnya NasDem menang dan meraih peringkat empat besar di parlemen. Saya yakin keputusan nanti tidak akan memicu pro dan kontra di internal," Subardi menandaskan.