Liputan6.com, Jakarta Bek Chelsea Antonio Rudiger telah mengonfirmasi dirinya bakal hengkang dari Stamford Bridge pada akhir musim. Pemain berusia 29 tahun tersebut juga mengungkap alasannya bergabung dengan Real Madrid.
Dilansir dari Metro, Rudiger mengaku dirinya hijrah ke Los Blancos lantaran The Blues tak kunjung memberi kepastian soal kontrak baru. Padahal, masa kerjanya bersama Chelsea sudah akan berakhir pada 30 Juni 2022.
Advertisement
Eks pemain AS Monaco lantas bertolak ke Real Madrid. Ia meneken kesepakatan berdurasi empat tahun di Bernabeu, dan akan bergabung dengan sang juara La Liga sebagai free agent mulai musim depan.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel sejatinya ingin sang pemain bertahan di Stamford Bridge. The Blues bahkan rela menjadikan Rudiger sebagai bek dengan bayaran termahal demi memperpanjang masa tinggalnya di London Barat.
Akan tetapi, Rudiger menilai Chelsea bungkam terlalu lama. Klub yang bertengger di peringkat tiga klasemen Liga Inggris itu tidak segera memulai pembicaraan dengan sang agen. Setelah hening berbulan-bulan, Rudiger pun memutuskan pindah ke Real Madrid.
“Sayangnya, negosiasi kontrak saya mulai alot sejak musim gugur lalu. Bisnis adalah bisnis, tetapi ketika Anda tidak mendengar kabar apa pun dari klub pada Agustus hingga Januari, situasinya menjadi rumit,” tulis Rudiger dalam Players’ Tribune, seperti dilansir dari Metro.
“Setelah tawaran pertama, ada celah panjang (dalam negosiasi bersama Chelsea). Kami bukan robot. Kita tidak bisa menunggu berbulan-bulan dengan begitu banyak ketidakpastian terkait masa depan,” sambung pemain asal Jerman itu.
Tawaran Chelsea
Laporan Daily Express pada Februari lalu mengeklaim The Blues memang sempat berupaya menyodorkan kontrak baru demi mencegah kepergian bek andalannya.
Kesepakatan tersebut bakal membuat gaji Rudiger naik 40 ribu poundsterling dibanding bayarannya saat ini yang hanya mencapai 100.000 poundsterling Sayangnya, mantan pemain AS Roma itu menolak kesepakatan anyar dari Chelsea.
Upaya The Blues menahan Rudiger makin sulit dilakukan usai pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi terhadap Roman Abramovich. Kondisi tersebut membuat Chelsea tak bisa membeli dan memperpanjang kontak pemain.
Tuchel menyayangkan situasi yang dialami klubnya. Pelatih berusia 48 tahun itu menilai The Blues sejatinya masih punya kesempatan untuk menyegel kontrak baru dengan Rudiger, jika tak diganjal hukuman pemerintah.
“Kami telah memberikan segalanya, baik saya maupun pihak klub, tetapi kami tidak bisa berjuang lagi karena sanksi itu. (Tanpa sanksi), kami setidaknya punya kesempatan untuk berusaha, (tetapi) kami tidak bisa melakukan apa-apa selama berminggu-minggu,” ungkao Tuchel pada April lalu.
Advertisement
Membuat Keputusan
Antonio Rudiger menyadari bahwa sanksi pemerintah Inggris merupakan situasi tidak bisa diprediksi. Kendati demikian, ia harus membuat keputusan di tengah munculnya minat dan ketertarikan dari klub besar lain.
“Jelas tidak ada yang menduga sanksi ini akan muncul. Namun pada akhirnya, klub besar lain menunjukkan minat dan saya harus membuat keputusan,” kata sang penggawa internasional Jerman seperti dilansir dari Metro.
Terlepas dari kepindahannya ke Real Madrid, Rudiger mengaku masih menyayangi mantan klubnya. Sang pemain juga menyebut London tetap akan menjadi rumah baginya.
“Chelsea akan selalu ada di hati saya. London (juga) akan selalu menjadi rumah bagi saya. Saya datang ke sini seorang diri dan sekarang saya punya istri serta dua anak yang cantik.”
“Saya mendapat saudara baru bernama Kova. Saya juga punya (trofi) Piala FA, Liga Europa, dan Liga Champions. Saya meninggalkan klub ini (Chelsea) dengan berat hati. Itu berarti segalanya bagi saya,” pungkas Rudiger.
Rudiger di Chelsea
Antonio Rudiger merupakan salah satu penggawa andalan Chelsea di Stamford Bridge. Ia bertransformasi menjadi sosok kunci dalam skuad asuhan Thomas Tuchel, sejak didatangkan dari AS Roma pada 2017.
Metro menyebut Rudiger telah memainkan lebih dari 200 pertandingan bersama The Blues. Ia memiliki peran penting di lini belakang, yang membantu Chelsea mengangkat trofi Liga Champions musim lalu. Tak heran jika kepergian Rudiger bakal menyebabkan kehilangan besar bagi publik Stamford Bridge.
“Dari segi karakter dan pribadi, ia (Antonio Rudiger) adalah sosok kunci, ia akan tetap seperti itu sampai akhir musim. Tentu saja sangat disayangkan (Rudiger harus pergi dari Chelsea),” ujar pelatih Chelsea Thomas Tuchel soal anak asuhnya.
“Dia punya pengaruh besar di ruang ganti. Dia adalah sosok yang memberi keberanian bagi orang lain. Dia disegani semua orang. Dia adalah bek top sepanjang satu setengah tahun terakhir dalam karier. Saya menghormati apa yang dia lakukan,” sambung eks pelatih PSG itu.
Advertisement