Liputan6.com, Jakarta Nama Candro Parulian Hutahean sebenarnya tidak asing bagi para pencinta musik. Pada 2013, ia merilis single bergenre pop dengan tempo medium “Mengharap Cintamu” dengan nama Candro.
Single ini disambut publik. Ia sempat tur promosi ke sejumlah kota. Tahun ini, Candro datang lagi dengan nama baru, DJ Rean. Artis kelahiran Jakarta, 15 Mei 1996 ini banting setir jadi produser musik dan DJ alias disjoki.
Baru-baru ini, DJ Rean viral di salah satu platform digital karena menggabungkan musik Batak dan nuansa disjoki. Dalam wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com pekan ini, ia mengilas balik perjalanan karier.
Baca Juga
Advertisement
Kecintaan DJ Rean terhadap musik menebal ketika belajar di salah satu kampus internasional di Jakarta, yaitu SAE Institute. Ia mengambil jurusan Audio Engineering. Di sana DJ Rean membuat keputusan besar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cari Jati Diri
Ia menjadikan musik bagian dari jati diri. Pada 2014, ia mendalami musik hingga ke detail produksi. Tidak hanya di dalam tapi juga menimba ilmu di luar lingkungan kampus.
“Saya sempat mencari jati diri dalam bermusik. Pernah menjajal jadi penyanyi pop hingga tur radio antarkota sebulan penuh. Tapi tidak menemukan jati diri yang sesungguhnya,” katanya.
Advertisement
Jadi DJ dan Produser
“Jadi DJ dan music producer itu baru tahun 2014. Setelah pindah ternyata betah dan merasa enak. Akhirnya konsisten bikin lagu terus sampai sekarang,” DJ Rean menyambung.
Pertanyaan yang kemudian muncul, haruskah ganti nama panggung? Rupanya pergantian nama Candro punya cerita sendiri. DJ Rean punya dua nama panggilan.
Asal Usul Nama Panggung
Para sahabat memanggil DJ Rean dengan nama Candro. Namun dilingkungan keluarga, ia disapa Hutahean. Agar tidak berat sebelah, akhirnya sang musisi menciptakan nama baru.
“Nama panggung Rean dari potongan beberapa huruf nama lengkap saya. R saya ambil dari Candro. Ean saya comot dari tiga huruf terakhir dari nama Hutahaean,” ia menjelaskan.
Advertisement