Liputan6.com, Malang Kepergian mantan juru bicara Satuan Percepatan Penanganan Covid-19 di awal pandemi, Achmad Yurianto meninggalkan banyak kenangan, bagi banyak pihak salah satunya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko) Muhadjir Effendy menilai bahwa almarhum, adalah sosok pekerja keras dan selalu ceria.
"Kami sangat berduka. Almarhum adalah sosok yang cerdas dan pandangan-pandangannya sangat tangkas serta pekerja keras. Oleh karena itu, beliau dipilih menjadi juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," Muhadjir Effendy di Malang, Jawa Timur, seperti dilansir dari Antara, Sabtu malam (21/5)
Baca Juga
Advertisement
Achmad Yurianto, tutup usia setelah sekian lama berjuang melawan sakitnya, yakni kanker usus.
"Kami benar-benar kehilangan beliau. Almarhum orang yang baik dan ramah. Hanya saja, saya benar-benar tidak tahu kalau beliau menderita penyakit kanker. Selama ini almarhum selalu kelihatan ceria, selalu periang dan sama sekali tidak kelihatan kalau beliau sakit," ujarnya.
Muhajir Effendy, mengingat pertemuan terakhir dengan Ketua Dewan Pengawas BPJS tersebut, dalam acara sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) yang berkaitan dengan revitalisasi Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) dalam upaya meningkatkan kinerja BPJS.
"Saya masih sempat ngorol-ngobrol dengan beliau dan beliau sama sekali tidak kelihatan sakit. Tetap ceria, periang,sangat bijak, rendah hati, bersahabat, profesional dan berintegritas tinggi dalam bekerja," ucap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.
Jenazah almarhum Achmad Yurianto yang sempat dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang itu akan dimakamkan di Kota Batu, Jawa Timur, Ahad (22/5).
Simak juga video pilihan berikut ini