Liputan6.com, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) memperketat pengawasan terhadap distribusi minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO), serta mewanti-wanti jika ada oknum-oknum yang mencoba menyelewengkan.
Hal tersebut ditegaskan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Simanjuntak, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Minggu (22/5/2022).
Polda Sumut mengajak semua pihak, khususnya di Sumut untuk mendukung kebijakan strategis Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga
Advertisement
Dikatakan Hadi, dengan dibukanya kembali keran ekspor, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan para petani sawit di Sumut khususnya, dan Indonesia umumnya.
"Para petani sawit sangat berterima kasih dengan kebijakan ini. Polda Sumut akan tetap mengawasi serta menindak tegas oknum-oknum atau mafia yang mencoba menyelewengkan distribusi minyak goreng," kata Hadi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Bentuk Pengawasan Polda Sumut
Diterangkan Hadi, pengawasan dilakukan Polda Sumut untuk memastikan distribusi minyak goreng sebagai kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi setelah keran ekspor kembali dibuka Presiden Jokowi.
"Kita tidak ingin kejadian seperti dulu (kelangkaan) terulang. Diharapkan setelah ekspor kembali dibuka, kebutuhan pasokan minyak goreng di Sumut tetap stabil. Para petani sawit kembali bergairah," terangnya.
Disampaikan Hadi, Kapolda Sumut juga sudah menginstruksikan seluruh Dirkrimsus dan para Kapolres di Sumut untuk mengawasi secara ketat pendistribusian minyak goreng yang dilakukan perusahaan, agar tidak sampai terjadinya penyelewengan.
"Sehingga pasokan minyak goreng tetap tersedia dan sesuai harga sebagaimana yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Advertisement
Apresiasi dari Petani dan Pengusaha Sawit di Sumut
Kebijakan Presiden Jokowi kembali membuka keran ekspor minyak goreng dan juga CPO mendapat apresiasi dari para petani serta pengusaha sawit di Sumut.
Salah satunya Rahman. Distributor kelapa sawit di Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, merasa senang dengan kebijakan yang menurutnya kabar baik tersebut. Diharapkannya, petani sawit di Sumut semakin sejahtera.
"Terima kasih buat Pemerintah, khususnya Presiden Jokowi yang telah mencabut larangan ekspor CPO," kata Rahman, Sabtu, 21 Mei 2022.
Petani lainnya, Yuswanto, juga mengungkapkan hal yang sama. Petani sawit asal Kabupaten Batubara ini mengatakan, dengan dicabutnya larangan ekspor CPO diharapkan harga tandan buah sawit semakin meningkat.
"Kebijakan Presiden Jokowi ini membawa angin segar kepada kami petani sawit kecil. Semoga kedepannya harga buat sawit meningkat, petani semakin sejahtera," ujarnya.
Jokowi Cabut Larangan Eskpor CPO
Presiden Jokowi akhirnya memutuskan mencabut kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022.
Dalam konferensi pers secara virtual, Jokowi mengatakan ada 3 penyebab mengapa akhirnya membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng.
Pertama, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp 19.800 per liter menjadi Rp 17.200 hingga Rp17.600 per liter setelah CPO dilarang sejak 28 April 2022.
Kedua, pasokan minyak goreng juga bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan.
Ketiga, Jokowi mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit. Mereka terdampak karena ekspor CPO dilarang.
"17 juta orang di industri sawit, baik petani dan pekerja, jadi pertimbangan. Maka saya putuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali Senin, 23 Mei 2022," kata Jokowi.
Baca Juga
Advertisement