Liputan6.com, Bali Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan belasungkawa dan turut berduka atas meninggalnya Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Achmad Yurianto.
Masyarakat Indonesia kehilangan sosok Achmad Yurianto yang sempat secara rutin menyampaikan informasi perkembangan COVID-19 di Indonesia. Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto tidak pernah sekalipun absen tampil di layar memberikan update COVID-19 di awal-awal pandemi.
Advertisement
BNPB memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Yuri atas sumbangsih dalam memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai COVID-19. Berkat Yuri, masyarakat teredukasi seputar COVID-19 dan protokol kesehatan yang harus dilakukan.
"Beliau juga selalu memberikan masukan dan aksi dalam penanggulangan bencana, khususnya saat masih bertugas sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan," ucap Suharyanto di sela-sela acara pelaksanaan Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Minggu (22/5/2022).
Suharyanto juga berterima kasih atas kontribusi Yuri semasa hidup. Yuri meninggal dunia pada Sabtu, 21 Mei 2022 di RSUD Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur.
Yuri ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 pada periode Maret hingga Juli 2020. Sosok dengan latar belakang sebagai seorang dokter militer ini meninggal pada usia 60 tahun.
Yuri pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan (2020) sebelum menjabat sebagai Staf ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi (2020-2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sumber Rujukan Informasi COVID-19
Dalam menyiapkan materi keterangan pers kala tim khusus sudah dibentuk, Achmad Suharyanto dibantu tim Gugus Tugas, termasuk data dari Wiku Adisasmito sebagai Koordinator Tim Pakar bersama Dewi Nur Aisyah.
Seperti diketahui, pada awal Yuri menggelar konferensi pers ibarat 'terbang' sendiri, tanpa ada tim khusus yang membantunya. Data COVID-19 pun dihimpun Yuri dari tempatnya bekerja di Kementerian Kesehatan.
Selanjutnya, yang juga memback-up Yuri adalah dua sosok wartawan senior, Tommy Suryopratomo (sekarang Dubes RI untuk Singapura) dan Egy Massadiah (Tenaga Ahli Kepala BNPB). Sosok lain adalah sekelompok anak muda kreatif yang dikoordinir Tubagus Arie Rukmantara (Unicef Indonesia).
Pada kesempatan berbeda, Kepala BNPB periode 2019-2021 Doni Monardo mengenang, keterangan harian perkembangan COVID-19 Yuri menjadi sumber rujukan media massa. Kehadirannya dinanti para pemburu warta.
Bukan hanya itu, update kasus COVID-19 juga menjadi sumber informasi bagi seluruh bangsa.
“Termasuk menjadi rujukan Gugus Tugas COVID-19 mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke tingkat RT/RW,” tambah Doni Monardo melalui keterangan yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (22/5/2022).
Advertisement
Pahlawan COVID-19
Informasi harian perkembangan COVID-19 yang disampaikan Achmad Yurianto juga memuat perkembangan terakhir pertambahan kasus baru, sembuh, dan meninggal.
Bukan saja bicara angka dan statistik, melainkan juga mereview perkembangan COvID-19 di setiap daerah di seluruh Indonesia. Provinsi mana yang kasus COVID-19 naik, provinsi mana yang turun, dan seterusnya.
“Beliau adalah sosok yang sangat sabar dan pekerja keras. Mau menghimpun semua data dan informasi, termasuk data mancanegara untuk disampaikan kepada publik," Doni Monardo menegaskan.
"Almarhum menjalankan fungsi sosialisasi dan edukasi yang sangat berharga demi terkendalinya penyebaran wabah di Tanah Air. Beliau adalah salah satu pahlawan COVID-19."
Di sela kesibukan mengurus bencana alam dan non alam (pandemi), setiap hari Doni hampir tidak pernah lupa bertanya kepada staf, termasuk ke Egy Massadiah, “Tolong cek di bawah, Pak Yuri sudah siap apa belum.”
Doni pun mengikuti perkembangan yang terjadi di Gugus Tugas, termasuk tugas pokok Yuri sebagai Juru Bicara. Ia termasuk yang memperhatikan bahwa setiap hari Yuri tampil mengenakan batik berbeda, selaras dengan masker yang dikenakan.
"Akhirnya saya juga tahu, ternyata baju-baju batik serta masker itu adalah jahitan langsung tangan istrinya. Pak Yuri juga gemar melukis. Jadi, beberapa motif batik yang ia kenakan itu adalah hasil goresan tangan Pak Yuri, terutama yang motif harimau," cerita Doni.
Prestasi Yuri Saat Jadi Jubir COVID-19
Selama kurang lebih empat bulan bertugas sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mencatatkan, tiga prestasi yang sangat mengagumkan.
Pertama, tidak pernah absen untuk konferensi pers. Itu artinya, tampil setiap hari tanpa pernah terjeda sehari pun. Kedua, tidak pernah terlambat. Ia selalu hadir minimal 30 menit sebelum acara dimulai pukul 15.30 WIB. Ketiga, tidak pernah sakit.
Doni menangkap kesan, sejak ditunjuk menjadi Jubir COVID-19, almarhum Yuri berusaha semaksimal mungkin memberi pelayanan terbaik untuk bangsa dan negara.
Beberapa kali Doni menegaskan kalimat: ihwal Yuri sebagai orang yang berjasa kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, karena dia bisa mengintegrasikan seluruh daerah untuk mengikuti perkembangan COVID-19 secara nasional.
Ketika tugas sebagai Jubir COVID-19 berakhir 20 Juli 2020, Yuri mencatatkan bilangan 140 hari bertugas sebagai jubir. Sebanyak bilangan itu, ia tampil di depan televisi secara rutin setiap pukul 15.30 WIB.
Sebanyak itu pula, ia memiliki pasangan baju dan masker batik dengan aneka desain flora-fauna yang unik, yang sebagian motif adalah goresan tangan Yuri sendiri.
Advertisement