Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang pesat, peningkatan infrastruktur digital, dan peningkatan layanan digital membuat jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh mencapai 204,7 juta per Januari 2022.
Hal ini makin didukung dengan penetrasi internet yang jumlahnya mencapai 73,7 persen dari total populasi.
Advertisement
Situasi tersebut mendukung pertumbuhan ruang digital jadi tempat bagi masyarakat beraktivitas dan berkreasi. Seiring dengan itu juga menghadirkan kerawanan terhadap kejahatan siber.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, mengatakan, ruang digital dan dunia nyata adalah dua ruang yang berhubungan.
"Apa yang kita lakukan di ruang digital akan berpengaruh terhadap dunia nyata. Dampak serangan digital akan sama buruknya, atau bisa berakibat lebih fatal dari dampak serangan di dunia nyata," kata Hutama, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (24/5/2022).
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, setidaknya ada 1,6 miliar lebih anomali trafik atau serangan siber yang terjadi di Indonesia pada 2021.
Tren ini diperkirakan meningkat pada 2022 dengan malware menjadi jenis serangan siber paling banyak. Perlu diingat, serangan siber tidak hanya berpotensi menyerang perusahaan atau institusi besar, tetapi juga sebagai salah satu target yang rentan terhadap serangan siber.
"Tidak jarang kita melihat masyarakat Indonesia yang terkena hack, penggunaan identitas palsu, atau bahkan penyanderaan identitas oleh pelaku kejahatan siber," kata Hutama.
Untuk itulah, ITSEC Asia memberikan sejumlah tips mengamankan data pribadi di ruang digital, di tengah kondisi makin meningkatnya aktivitas digital dan banyaknya serangan siber.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tips Mengamankan Data di Dunia Maya
- Password yang kuat dan ganti berkala
Gunakan password yang kuat. Kombinasikan password dengan huruf besar, angka, atau tanda baca agar password yang digunakan tidak mudah ditebak. Jangan lupa untuk mengganti password secara berkala.
- Kategorikan Email
Bedakan alamat email yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Contoh: email untuk kebutuhan bisnis, personal, media sosial, transaksi keuangan atau belanja, dan email lainnya.
Menggunakan satu email untuk semua kebutuhan akan memberikan resiko lebih bagi akun-akun kita yang lainnya jika salah satu akun terkena hack.
Mengkategorikan penggunaan email akan memudahkan untuk melihat ada aktivitas mencurigakan dari email yang masuk.
- Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Two Factor Authentication (2FA) merupakan fitur pengaman ganda untuk mengkses aplikasi, guna mencegah akses login yang tidak diinginkan dari orang lain.
Memonitor adanya aktivitas-aktivitas mencurigakan atau usaha masuk akun oleh pihak lain yang tidak kita kenal.
Advertisement
Tips Mengamankan Data di Dunia Maya (2)
- Aktifkan fitur Notifikasi
Mengaktifkan fitur notifikasi dapat segera mengetahui login atau aktivitas mencurigakan.
Dalam transaksi digital, fitur notifikasi dapat digunakan untuk mengetahui jika ada pembobolan akun atau transaksi yang tidak diketahui
- Tidak klik sembarangan link di email
Jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan dalam pesan email. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data login.
Jangan mengunduh aplikasi/fitur yang bukan dari website resmi. Biasanya beberapa pelaku kejahatan siber menggunakan website palsu untuk memancing masyarakat mengunduh aplikasi/fitur yang dipalsukan.
Dari situ pelaku kejahatan siber dapat mencuri data pribadi masyarakat.
Tips Mengamankan Data di Dunia Maya (3)
- Hindari login dengan perangkat tidak dikenal
Hindari login dengan perangkat yang tidak kita kenal seperti gadget orang lain atau komputer yang dipakai oleh umum.
Pasalnya, kita tidak tahu apakah perangkat tersebut sudah terinfeksi virus atau belum. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari memakai perangkat lain untuk mengakses akun kita. Jangan lupa untuk log out akun saat login dari perangkat yang bukan milik sendiri.
- Kenali fitur-fitur pengaman aplikasi
Banyak fitur pengaman aplikasi yang sudah disediakan dan dapat diaktifkan secara mudah. Mulai dari Touch ID / Face ID, 2FA, Setelan Privasi, Report & Block, Peringatan Masuk Akun, Pesan Sementara, dll.
(Tin/Ysl)
Advertisement