Liputan6.com, Jakarta Usai Lebaran 2022, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil ) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak mencatat peningkatan jumlah penduduk. Meski begitu, setiap harinya, ada 150 kepala keluarga memohon pindah domisili ke Tangsel dari berbagai daerah.
"Tidak ada lonjakan," kata Kepala Disdukcapil Tangsel, Dedi Budiawan, dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).
Advertisement
Dedi menyebutkan, kedatang penduduk baru selepas idulfitri dua pekan lalu, tercatat hanya berjumlah 732 orang. Jumlah itu didominasi kedatangan penduduk baru berjenis kelamin perempuan sebanyak 401 orang dan 331 orang penduduk pria.
"Untuk penduduk baru yang datang banyak mukim ke wilayah Kecamatan Pamulang, sebanyak 188 orang dan wilayah Kecamatan Ciputat, sebanyak 112 orang. Itu berdasarkan data jumlah kedatangan penduduk sejak 9 Mei sampai 19 Mei kemarin," tutur Dedi.
Dia menuturkan, kota Tangsel, yang menjadi kota termuda di wilayah Provinsi Banten, memiliki banyak keuntungan dari letak geografis sehingga kemajuan ekonomi di Tangsel cepat berkembang. Hal inilah yang memikat para pendatang untuk mengadu nasib.
"Karena Tangsel, menjadi daya tarik baik sebagai hunian atau banyaknya lapangan kerja. Dari mulai kuli bangunan, mal-mal, perkantoran dan lain-lain, termasuk ketersediaan pemukiman, baik rumah yang di bangun di atas tanah atau yang tidak punya lahan yaitu apartemen," kata Dedi.
Persiapan Idul Adha
Hewan ternak di Tangerang Selatan (Tangsel) dipastikan tak ada yang terjangkit ataupun dipasok berasal dari daerah yang berpenyakit mulut dan kuku (PMK).
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menegaskan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian (DKPP) setempat diminta benar-benar mengawasi kedatangan hewan ternak dari luar daerah ke Kota Tangsel
"Kita pastikan tidak ada sapi dari daerah yang terjangkit PMK ke Tangsel, saya sudah minta dinas pertanian untuk melakukan pengawasan," kata Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Jumat (20/5/2022).
Nantinya, jika ada hewan ternak yang ada di Tangsel memiliki gejala PMK, Ia akan meminta untuk segera dilakukan tindakan - tindakan penanganan khusus.
"Kalau umpamanya ada sapi dari luar daerah yang masuk periksa dulu kesehatannya. Saya minta itu dilokalisir, dipisahkan antara sapi yang sakit," kata Benyamin.
Dia menjelaskan, sebelumnya terdapat empat sapi yang ada di peternakan di wilayah Pondok Cabe, Pamulang, terinfeksi PMK. Namun, saat ini dipastikan keempat hewan ternak tersebut telah sembuh.
"Alhamdulilah awalnya ada 4 ekor yang gejala klinisnya PMK, tapi sekarang sudah sembuh, sudah dilakukan disinfektan," jelasnya.
Advertisement